Bangun dalam keadaan pusing memang sangat dibenci Joohyun. Walaupun dia benci tetap saja hobinya meminum alkohol. Saat menemukan bahwa dirinya berada diatas ranjang pribadinya dan masih mengenakan pakaian yang sama, Joohyun menghela nafas lega. Mengingat begitu banyak film-film yang mengisahkan wanita bangun sehabis mabuk lalu berakhir diatas ranjang bersama seorang pria membuat Joohyun berpikir yang tidak-tidak.
Tapi hal ini membuat dirinya jadi semakin keras berpikir.
Apa Sehun sama sekali tidak menyukainya?
Baiklah, katakan kalau pria itu memang tidak menyukainya sama sekali. Tetapi bukannya semua lelaki itu sama? Bermain dengan wanita mana saja jika ada kesempatan yang bagus? Lalu bagaimana dengan Oh Sehun? Bukankah pria itu baru saja menyia-nyiakan kesempatan emas?
Apa dia gay?
Lalu menikah denganku hanyalah untuk menutupi alasan itu?Semakin banyak berpikir membuat otaknya serasa ingin pecah. Air dingin, Joohyun butuh air dingin. Dia keluar kamar dengan langkah malas-malasan, kemudian meneguk sebotol air mineral yang berada didalam kulkas. Kedua matanya menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 10 pagi. Termasuk siang kalau dikategorikan untuk berangkat kerja. Tidak masalah, Joohyun desaigner sekaligus pemilik saham di kantornya. Mengingat kata kantor membuatnya berpikir tentang ponsel dan tas tiba-tiba. Joohyun berlari ke arah kamarnya dan begitu menemukan tas kesayangannya kembali pada dirinya, lagi-lagi wanita itu bernafas lega. Sehun memang bukan tipikal pria yang ingkar janji. Joohyun mengakui itu.
Tidak mau berakhir sendirian di apartemen, Joohyun bergegas ke toilet untuk membersihkan dirinya. Hanya butuh waktu dua puluh menit untuk selesai membersihkan tubuhnya. Wanita tersebut mengaplikasikan beberapa make up untuk mempercantik wajahnya walaupun tanpa make up pun Joohyun sudah cukup cantik. Saat keluar kamar, Joohyun mendengar suara menakutkan dari dalam perutnya.
Apa lagi kalau bukan lapar?
Dia terakhir makan malam bersama Sehun di restauran, lalu setelahnya minum beberapa wine, lalu dia lupa untuk mengingat apa yang terjadi setelahnya. Karena itu Joohyun lapar bukan main. Kalau dia memesan makanan akan lama menunggunya. Tapi Joohyun tidak bisa memasak, masakannya selalu berakhir kurang bumbu atau kelebihan bumbu. Makanya dia tidak mau memasak dan memilih untuk memaksakan berangkat kerja dalam keadaan lapar.
Pilihannya tepat, karena mobil Joohyun dihentikan didepan kedai kopi kesukaannya.
"Satu ice americano dan croisant." Pilihannya jatuh untuk sarapan roti croisant dan kopi anti kantuk tersebut. Begitu selesai mendapatkannya, Joohyun langsung memilih tempat duduk di dekat pintu masuk. Ia sibuk mengunyah sambil memainkan ponselnya untuk memeriksa beberapa pesan.
"Oh Joohyun!"
Terkejut bukan main mendengar suara dan panggilan itu, Joohyun langsung melihat pemandangan pria yang bernama Baekhyun lagi. Selalu saja bertemu di kafe ini.
"Ah iya," Sambil menunjukkan senyum canggungnya, Joohyun menjawab singkat.
"Kebetulan sekali bertemu disini..." Baekhyun duduk tanpa disuruh, pria itu membawa dua kopi, yang satunya lagi sedang dia minum.
"Iya, apa ini jam istirahatmu?" Joohyun sadar kalau jam 11 terlalu cepat untuk dikategorikan sebagai waktu istirahat karyawan-karyawan.
Baekhyun menggeleng sambil meneguk es kopinya.
"Tentu saja tidak, aku diminta suamimu untuk membelikan kopi."Maksudnya Oh Sehun?
"Kenapa menyuruhmu?" Joohyun cukup bingung. Bukankah sebagai teman harusnya mereka pergi berdua untuk membelinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable [HunRene]
Hayran Kurgu(Adult) Hidupnya baik-baik saja. Berkecukupan dan memiliki apapun yang dia butuhkan. Berbeda dengan sifat dan siasat yang hatinya pilih. Dia berantakan, segala yang bersangkutan dengannya penuh kesalahan. Dari mulai penampilan liar dan nakalnya, keh...