Saat tiba di apartemen mereka, Joohyun maupun Sehun masih saling terdiam satu sama lain dan bungkam mulut untuk berbicara. Tapi kemudian, Sehun menyalakan lampu dan menaruh jasnya di sofa ruang tamu. Menatap Joohyun yang sibuk berjalan menuju kamarnya.
"Jangan ke kamarmu, tidur bersamaku saja."
Joohyun dengar, namun langkahnya sama sekali tidak mau berhenti hanya untuk sekedar mendengarkan lelucon murahan pria itu. Langkah kaki Joohyun bahkan tidak berhenti sedikitpun, seolah-oleh bertingkah tidak mendengarkan ucapan Sehun barusan.
Saat melihat Joohyun sudah masuk ke dalam kamarnya dan tidak terlihat lagi, Sehun menghela nafas. Pelan-pelan ia mengusap wajahnya dengan sebelah tangan. Pikirannya penuh dengan banyak masalah dan ini semua karena perbuatan Kim Junmyeon yang mengganggu hubungannya dengan Joohyun. Sehun tahu dari awal dia tidak menikahi Joohyun untuk sungguh-sungguh, tapi belakangan ini kenapa yang dia pikirkan hanya tentang Joohyun, Joohyun, dan Joohyun.
Sambil berjalan ke arah dapur, Sehun mengambil sebotol bir dari sana. Meneguknya dengan kasar dan bernafas tak teratur. Sebelumnya dia bilang kepada Joohyun bahwa dirinya tidak kuat mabuk, padahal pria itu jagonya dalam hal alkohol. Makanya malam ini, Sehun hanya akan minum sendirian walaupun ada sebagian dalam dirinya menginginkan Joohyun menemani pria itu untuk saling bertukar cerita. Tapi Joohyun tetap si Joohyun. Yang teguh pada pendiriannya untuk belum memaafkan kesalahan Oh Sehun.
Tidak cukup satu alkohol yang Sehun bawa, dia mengambil dua botol lagi untuk menemaninya duduk di sofa ruang tamu. Di luar hujan dan waktu sudah menunjukkan pukul 22:00 malam. Sambil menekan remot televisi, Sehun mulai meminum birnya dan menonton acara televisi yang bahkan tidak dia mengerti. Sesekali menoleh ke belakang, memastikan bahwa barang kali Joohyun datang dan menghampirinya. Namun tidak juga sampai dia bahkan sudah habis pada botol ketiga, Sehun mengecap bibirnya malas. Tubuhnya berjalan lagi ke arah kulkas dapur dan kembali mengambil dua botol bir dari sana. Sibuk meminum seorang diri tanpa ditemani siapapun.
Cuacanya pas sekali, saat hujan dan banyak masalah. Sehun hanya terus meneguk sebotol bir yang berada pada tangannya. Mungkin sudah habis lima botol bir malam ini, sendirian. Karena kepalanya yang mulai sakit dan penglihatannya yang rada kacau, Sehun berniat mencari perhatian Joohyun dengan mengirimkan sebuah pesan singkat lewat ponselnya. Sambil memotret berkali-kali ke arah meja yang penuh dengan bir dan cemilan berantakan, Sehun pergi ke ruang obrolan chat milik Joohyun. Ngomong-ngomong, dia sempat mencuri nomor Joohyun saat tas wanita itu ada padanya.
Sehun sempat terperanjat karena bunyi pesan yang masuk berkali-kali, namun pria itu tidak berniat menghiraukan sama sekali. Dengan penglihatan yang buram akibat alkohol, Sehun mengirim beberapa potret yang ada pada galerinya. Seolah-olah membuktikan ke Joohyun bahwa dia sedang mabuk sendirian di ruang tamu. Berharap kalau saja istrinya akan datang menemuinya karena memiliki rasa kasihan.
Samar-samar, Sehun melirik kearah kontak seseorang yang tadi mengirim banyak pesan. Karena menemukan nama Baekhyun disana, Sehun mengkliknya sebentar.
Ada banyak pesan yang terkirim dari Baekhyun dan semua itu berbentuk file video. Dengan kedua mata yang menyipit, Sehun memeriksanya. Lalu tidak begitu terkejut saat menemukan bahwa seluruh video yang Baekhyun kirim merupakan kumpulan video dewasa. Sudah biasa Baekhyun seperti ini, pasti salah kirim lagi. Pria Byun itu kalau mabuk memang sering melakukan kesalahan. Pasti besok pagi, dia akan meminta maaf dan memberikan penjelasan singkat ke Sehun soal pesan yang sudah dia kirim.
Dengan membuang ponselnya ke sembarang tempat, Sehun tersenyum. Mengingat malam ini Joohyun kelihatan cantik sekali saat datang ke jamuan makan malam yang tadi. Rasanya Sehun ingin memamerkan kepada dunia bahwa istrinya merupakan seorang dewi kecantikan karena parasnya yang tidak main-main. Kemudian lama bergulat dengan imajinasi indahnya, Sehun pelan-pelan terlelap masih dibawah pengaruh alkohol. Membiarkan tubuhnya tertidur di atas sofa ruang tamu seorang diri sambil memimpikan Bae Joohyun mungkin akan menghampirinya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable [HunRene]
Fanfiction(Adult) Hidupnya baik-baik saja. Berkecukupan dan memiliki apapun yang dia butuhkan. Berbeda dengan sifat dan siasat yang hatinya pilih. Dia berantakan, segala yang bersangkutan dengannya penuh kesalahan. Dari mulai penampilan liar dan nakalnya, keh...