24. Happy Birthday

6.1K 607 231
                                    

Jam 23:30 sebenarnya bukan waktu yang tepat untuk seseorang bangun dari tidurnya. Tetapi mau bagaimana lagi? Tubuh Bae Joohyun sama sekali tidak bisa ditoleransi agar tahan barangkali sampai pagi. Wanita itu bangun dengan kepala yang cukup pening dan rasa mual. Pertama kali ia membuka kedua matanya, pandangan yang didapatkan adalah sebuah atap ruangan kamar. Tetapi saat Joohyun menaruh pandangan ke sekitar, dia merasa cukup asing untuk mengatakan bahwa ruangan ini merupakan kamar tidurnya. Ini bukan kamarnya, pikiran Joohyun langsung mengingat kepada Seungwan dan dua teman barunya yang bertemu di restauran. Joohyun merasakan pening luar biasa, mungkin akibat sudah lama tidak dimabuk alkohol makanya dia jadi seperti ini.

Tapi tunggu, warna dinding kamar ini terlihat familiar sekali dengan apartemennya. Joohyun memastikan dirinya untuk meraba pakaian dan mengingat kembali apa yang dikenakannya tadi. Pakaiannya masih menyangkut, tidak telanjang sama sekali dan dia merasa tubuhnya baik-baik saja. Lalu wanita itu menoleh ke samping dan tidak menemukan satu orangpun yang tidur di sampingnya. Saat wajahnya ditolehkan ke arah samping, Joohyun tidak sengaja melihat satu foto yang tertera disana.

Ada foto pernikahannya dengan Oh Sehun yang dipajang dalam bingkai kecil di atas meja.
Benar, ini kamar Sehun.
Tapi dimana suaminya itu? Bukankah kalau ini dikamarnya dan pukul tengah malam seharusnya Sehun berada di kasur yang sama bersamanya?

Joohyun mendudukan tubuhnya dengan sisa tenaga yang masih ada. Saat dia berhasil duduk, kedua matanya bertemu dengan tubuh seorang pria yang sedang tiduran membelakanginya. Tepatnya berada di atas sofa panjang di depan meja. Ada Oh Sehun disana. Dengan posisi tidur menyamping dan membelakangi kasurnya. Joohyun sedikit merasa terbebani. Dia jadi tidak enak sempat berburuk sangka dan mungkin merepotkan Oh Sehun malam ini. Kakinya turun dari atas spring bed dan menyentuh lantai yang terasa dingin. Lalu pelan-pelan tubuhnya berjalan ke arah Oh Sehun untuk melihat apa suaminya tidur dengan nyenyak atau bagaimana.

Sebenarnya Joohyun berdiri ingin segera keluar dari kamar suaminya, tetapi saat menyadari ruangan yang minim cahaya alias lampu dimatikan dan hanya menggunakan bantuan lampu-lampu gedung yang memantul di jendela besar, Joohyun jadi penasaran dengan keadaan Oh Sehun. Dia memberanikan diri menghampiri dan berdiri di depan sofa yang sedang dijadikan kasur oleh suaminya. Karena gelap, Joohyun jadi mengubah posisinya untuk berjongkok ke bawah dan memastikan bahwa Sehun tidur dengan nyaman.

Tapi betapa terkejutnya dia saat dalam keadaan seperti ini ternyata Sehun belum menutup kedua matanya. Joohyun baru bisa melihat kedua mata pria itu dengan jelas saat dirasa jarak diantara mereka hanya tinggal beberapa centimeter saja. Kelihatan sekali raut wajah Joohyun sangat terkejut dan kebingungan, makanya dia segara berdiri dengan tempo cepat dan terlihat salah tingkah.

"Apa yang kau lakukan?!" Joohyun berteriak tercekat. Jantungnya berdetak tak karuan karena bertemu saling pandang dengan mata hazel suaminya.

Sehun ikut bangun dan mendudukan tubuhnya. Mengubah posisi agar bisa berbicara lebih nyaman dengan istirnya yang sedang kelihatan panik.

"Aku sedang tiduran, kau kan yang menghampiriku." Balas Sehun dengan volume kecil.

"Ish bukannya begitu! Maksudku kenapa kau tidak tidur sih? Aku kira kau tidur!" Joohyun kesal sendiri karena kepergok menatap pria itu diam-diam.

Tetapi bukannya menjawab, Sehun malah tertawa. Manis sekali sampai rasanya Joohyun mulai terkena diabetes dadakan. Wanita itu buru-buru mengalihkan pandangannya ke jendela besar yang menampilkan pemandangan gedung-gedung pencakar langit dan jalanan Seoul.

Ineffable [HunRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang