14. Related to Each Other

4.1K 440 48
                                    

Berita sial yang Seungwan dengar langsung dari pembantu dirumahnya, bahwa malam ini ia akan menggantikan sang ayah untuk menghadiri acara ulang tahun pejabat terkenal sekaligus teman ayahnya. Hal seperti itu sudah layak disebut paket bom, karena Seungwan benar-benar menghindari untuk bergabung sekalipun disana banyak pria-pria berdompet tebal dan tampan. Sebenarnya tidak banyak lelaki tampan, lebih banyak bapak-bapak tua yang meminta untuk dihormati berlebihan. Makanya Seungwan kesal bukan main.

"Tuan juga sudah menyiapkan pasangan yang akan menemani anda kesana."

Lagi, wanita itu membuang nafas kasar.

"Tidak perlu, aku akan mengajak temanku saja untuk kesana bersama." Seungwan menolak, masih dengan nada baik-baik. Jadi ia segera menelpon seseorang untuk kepentingannya saat ini.

"Joohyun! Aku bisa gila kalau kau tidak mau membantu..." Dengan intonasi yang dibuat sok imut, Seungwan menaiki tangga rumahnya sambil berbicara lewat telepon dengan Joohyun disebrang sana.

"Malam ini aku harus pergi ke sebuah acara, mari pergi bersama. Pulangnya kita bisa mampir ke klub." Bait terakhirnya diucapkan sepelan mungkin agar tidak satupun pembantu mendengarkan.

Cukup lama menunggu, Son Seungwan terlihat kecewa setelah menanti jawaban yang Joohyun katakan lewat ponselnya. Ia bisa memaklumi tapi tidak bisa menerima fakta bahwa harus pergi bersama pria yang ayahnya paksa untuk jadi pasangannya malam ini.

"Tidak apa, harusnya aku lebih mengerti kau sudah bersuami jadi tidak perlu merepotkan seperti ini." Dengan sedih ia berucap, cukup merasa bersalah juga karena meminta Joohyun untuk pergi bersamanya padahal sahabatnya itu mungkin sudah punya janji lebih dulu dengan sang suami.

"Hmm," Dengan deheman pelan Seungwan mengakhiri panggilan mereka dan menaruh ponselnya lemas. Ia melihat sekilas gaun diujung lemarinya yang terpajang cantik.

"Bagaimana ayah bisa menyuruhku pergi ke pesta ulang tahun bapak-bapak sih?!" Sambil memberenggut kesal ia mengambil gaun tersebut dan mulai pelan-pelan membuka sebagian bajunya untuk segera diganti.

*****

Tidak terlalu sulit bagi Joohyun memilah mana gaun yang cocok untuk dipakainya saat ini. Dirinya hanya butuh beberapa pernak-pernik cantik untuk menserasikan kelengkapan penampilannya. Malam ini Joohyun dan Sehun akan berangkat bersama pergi ke acara ulang tahun ayah mertuanya tersebut. Dengan hati-hati Joohyun berjalan pelan menuju cermin, membawa antingnya untuk segera dipasang ke telinganya.

Ponselnya tiba-tiba saja berbunyi, membuat wanita itu otomatis langsung memeriksa siapa yang menelponnya, begitu melihat nama 'Seungwanie' tertera diatas sana, Joohyun segera mengangkat.

"Kenapa?" Tanya Joohyun sambil melihat pantulan dirinya lewat cermin.

"Joohyun! Aku bisa gila kalau kau tidak mau membantu..." Itu balasan Seungwan yang membuat Joohyun bertanya lebih lanjut

"Ada apa?"

"Malam ini aku harus pergi ke sebuah acara, mari pergi bersama. Pulangnya kita bisa mampir ke klub." Joohyun merasa bersalah bawah waktu yang Seungwan minta sangat tidak bertepatan dengan waktunya.

"Ah bagaimana ya, sebenarnya aku sudah ada janji lain bersama pria itu malam ini. Ibuku juga memaksanya, aku tidak bisa menemanimu. Seungwan, maaf ya..." Dengan tulus Joohyun meminta maaf. Ia bahkan sudah rapih saat ini hanya tinggal berangkat saja. Mana mungkin bisa membatalkan acara keluarga yang orang tuanya bahkan ikuti?
Dengan perasaan bersalah, ia meminta maaf lagi kepada sahabatnya.

Ineffable [HunRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang