Satu jam berlalu sejak waktu istirahat yang seharusnya ia gunakan untuk makan siang telah dilewati, kemudian tiga puluh menit berlalu lagi, pria itu masih sama. Hari ini ia mengawali paginya hingga siang hari tepat didepan komputer. Tak ada kata bosan, sampai ketika pikirannya tiba-tiba terasa lelah karena terlalu banyak berputar, terlalu banyak bekerja, dan terlalu banyak memikirkan hal-hal belakangan ini. Untuk beberapa detik atau bahkan menit Sehun menjeda aktivitasnya, beristirahat dengan cara melihat sebuah potret gambar yang selalu setia menjadi layar utama di ponselnya. Memperhatikan hanya untuk sekedar menambah tenaganya yang terkuras. Karena hanya dengan melihat potret tersebut dirinya kembali semangat, kembali bisa berpikir jernih, dan kembali merindukan sebuah objek yang ada disana.
Kemarin Sehun sempat mendapat panggilan telepon dari salah satu kliennya yang bernama Kim Hyein. Ia mengatakan bahwa mau memproses secepatnya soal tuntutan yang ia tujukan kepada Bae Joohyun. Tapi Sehun menjawab butuh beberapa waktu lagi untuk menyelesaikan urusannya, dan Hyein memberikannya waktu secepat mungkin. Gadis remaja itu memang sangat ingin menunjukan kepada Joohyun bahwa ia bisa melakukan apapun semudah membalikan telapak tangan. Dan dari situ Sehun berpikir setidaknya Joohyun harus menikah dengannya secepat mungkin jika tidak mau berakhir kalah diatas pengadilan dari kasusnya dengan anak menteri tersebut. Sehun juga berpikir Joohyun seharusnya menyetujui keinginan pria itu saja. Lagipula disini mereka sama-sama diuntungkan. Sehun untung karena bisa mendapatkannya hingga berita tersebut nantinya akan tersebar ke telinga Kim Junmyeon, dan Joohyun juga untung karena ia akan menang melawan Hyein dalam kasus ini.
Tapi Joohyun itu keras kepala bukan main.
Kemarin ia menolak Sehun mentah-mentah. Seperti memuntahkan seluruh isi kekesalannya pada pria ini dan menunjukan bahwa ia tidak sudi sama sekali untuk menikah dan membuat ikatan hubungan lebih bersama Oh Sehun. Joohyun benci Sehun, tapi Sehun ingin memiliki Joohyun. Karena itu Oh Sehun tidak akan membuang waktunya lebih lama lagi untuk disia-siakan.
Siang ini ia mengambil jas, memasukkan ponselnya ke dalam kantung, dan pergi berjalan dengan kunci mobil berada dalam genggamannya.
Ada tekad untuknya menikahi Joohyun bagaimanapun caranya. Satu-satunya cara terbaik adalah meminta izin Nyonya Bae yang keliatan lebih bisa diatur dibanding anak keras kepalanya. Jadi siang ini ia bermaksud untuk pergi ke kediaman Nyonya Bae untuk meminta izin melamar Bae Joohyun.
Sehun menghabiskan waktu sekitar setengah jam untuk sampai ke kediaman keluarga Bae yang terlihat mewah. Ia dengan mudah bisa memiliki izin masuk untuk bertemu dan berbicara empat mata dengan Nyonya Bae yang memang selalu berada dirumah. Pelan-pelan pria itu menjelaskan, mengakui dengan keyakinan sepenuh hati kepada Nyonya Bae bahwa ia ingin menikahi putri semata wayangnya, Sehun bahkan mengakan bahwa ia menyukai Joohyun sejak pandangan awal bertemu.
"Aku bisa mengerti bagaimana perasaanmu padanya, tapi persetujuanku merupakan persetujuan Joohyun sendiri." Ujar Nyonya Bae sopan.
Nyonya Bae hampir berbanding terbalik dengan seluruh kepribadian Bae Joohyun.
Kalau Nyonya Bae lebih bisa dilihat keindahannya luar dan dalam, tapi Joohyun tidak. Wanita cantik itu memang memiliki paras luar biasa sempurna, tapi tidak dengan hati dan karakteristiknya yang jauh berantakan.Sehun memandang wajah wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik tersebut dengan pandangan sabar dan tegasnya. Ia bisa mengerti apa yang Nyonya Bae katakan barusan.
"Jadi apa ibu setuju jika aku ingin melamarnya?"
"Aku bisa setuju jika Joohyun setuju, dan tidak bisa menolak jika Joohyun tidak ingin." Gurat Nyonya Bae terlihat sedih.
"Aku mengerti." Jawab Sehun bijaksana sambil tersenyum.
"Kau benar-benar menyukainya?" Tapi tiba-tiba Nyonya Bae bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable [HunRene]
Fanfiction(Adult) Hidupnya baik-baik saja. Berkecukupan dan memiliki apapun yang dia butuhkan. Berbeda dengan sifat dan siasat yang hatinya pilih. Dia berantakan, segala yang bersangkutan dengannya penuh kesalahan. Dari mulai penampilan liar dan nakalnya, keh...