0.3

1.8K 434 49
                                    

Hyungseob melewati masa sekolahnya dengan memperbanyak mengulas pelajaran. Memahami hal-hal yang ia pikir beguna saat ujian kelulusan nanti. Alih-alih menghiasi masa sekolah menengah atas dengan kisah cinta, Hyungseob justru lebih banyak menghabiskan waktu dengan berdiam di perpustakaan dengan referensi buku yang menumpuk.

Ia pikir cinta tak lagi penting tepat setelah Park Woojin mematahkan hatinya.

Omong-omong soal Woojin, mereka tetap berteman. Tak jarang menghabiskan akhir pekan dengan menonton film bersama; meski akhirnya ia dan jinyoung harus menjadi obat nyamuk. Jinyoung pun Hyungseob rasa telah melupakan perasaannya kepada sang kakak. Tiga tahun ia rasa cukup untuk seseorang melupakan cintanya.

Sikap dan sifat pemuda tinggi itu pun kembali seperti disaat Jihoon dan Woojin belum berkencan.

Hyungseob menimbang keputusannya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi selanjutnya. Wali kelasnya sudah merekomendasikan Hyungseob untuk mendaftar di universitas yang bergengsi di luar kota. Dengan kecerdasan yang Hyungseob miliki, wali kelasnya yakin jika muridnya itu lolos seleksi.

Bergelut dalam bidang medis adalah mimpinya. Pekerjaaan apapun yang termasuk dalam ruang lingkup medis entah itu dokter atau perawat, Hyungseob sangat mengidam-idamkannya. Meski ia tau akan melelahkan, tapi menolong atau bahkan menyelamatkan nyawa seseorang adalah tindakan yang paling luar biasa. Maka dari itu, sekarang Hyungseob yakin dengan keputusan yang akan ia ambil.

"Aku akan mengambil studi di luar kota"

Woojin sempat terdiam saat Hyungseob berujar demikian. Ada sesuatu yang mengganjal hatinya.

"Perguruan tinggi di kota tak kalah bagus Hyungseobie"

Jihoon terlihat murung. Menekuk bibir dengan pipi menggembung. Hyungseob terkekeh, lagi pula ia yakin Jihoon tak akan kesepian jika ada Woojin disisinya.

"Aku ingin mewujudkan mimpiku Jihoonie, aku harap kau bisa mengerti"

Empat sekawan itu tau benar impian masing-masing. Mengenai Hyungseob yang bercita-cita menjadi tenaga medis, Jinyoung yang menginginkan menjadi jaksa, Jihoon yang ingin menjadi ahli kecantikan, atau Woojin yang bermimpi menjadi arsitek. Sebab, sejak kecil mereka telah membicarakan mengenai mimpi masing-masing ketika dewasa kemudian hari.

Dan, jalan menuju mimpi itu sendiri tidaklah mudah. Salah satunya seperti Hyungseob yang memutuskan berpisah setelah hampir dua belas tahun bersama.

"Lagi pula, disini ada Jinyoung dan Woojin. Aku jadi tak perlu cemas meninggalkan mu Jihoon"

Jihoon mengangguk tak rela. Setelah lama tinggal bersama, ia akan kehilangan adiknya setidaknya empat tahun mendatang. Jihoon pastilah kesepian.

"Berjanjilah untuk cepat kembali"

Hyungseob terkekeh. Memeluk saudara tirinya erat. "Akan kuusahakan mengambil waktu secepatnya untuk bisa berkumpul dengan kalian lagi"

Begitulah masa remaja yang dilewati Hyungseob. Banyak sedikit mungkin menimbulkan sakit bahkan terluka, namun ia yakin kelak kebahagiaan akan mendatanginya suka rela.





























▪ still love you ▪








































Hyungseob baru mengetahui kabar jika Woojin mendaftar di universitas yang berada di kota yang sama dengannya saat ia berada di semester akhir. Ia pikir Woojin akan masuk ke universitas yang sama dengan Jihoon dan Jinyoung. Jika Woojin pergi, lantas bagaimana dengan sang kakak? apa hubungan mereka berakhir? entahlah Hyungseob tak tau, selama ini ia hanya disibukan dengan belajar, praktik lalu belajar. Demi targetnya.

Still love you ;jinseob + deepwink ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang