0.2

2K 471 29
                                    

Desas desus mengenai hubungan Park Jihoon— siswi populer dikalangan murid baru, dengan Park Woojin yang memiliki image nakal begitu ia tersenyum, beredar dengan cepat. Hampir seluruh murid kelas satu mengetahui hubungan yang dianggap sebagai 'couple goals' (karena visual keduanya yang tak bisa dibilang biasa). Bahkan sampai sunbae pun sedikit banyak mengetahui 'gosip hangat' yang marak diperbincangkan para siswa siswi.

"Ya, Hyungseob-ah-- jadi mereka benar-benar berkencan sekarang?"

Choi Yoojung gadis berperawakan lebih mungil dari Hyungseob berbisik, saat teman sebangkunya asik mengerjakan soal biologi.

Hyungseob mengangguk sekenanya. Memang itu kan kenyataan sekarang?

"Heol! daebak! Park Jihoon itu saudara tirimu kan? lalu Park Woojin itu teman semasa kecil kalian kan? wanjeon daebak! "

Hyungseob terkekeh. Gadis pendek disisinya ini benar-benar lucu, pikirnya. Sejatinya ia dan Yoojung sudah lama berteman sejak di jhs, Hyungseob sendiri tak akan menyangka akan satu kelas dengan si cerewet Yoojung bahkan menjadi teman duduknya untuk satu tahun kedepan.

"Lalu persahabatan kalian?"

"Biasa saja. Lagi pula kami hanya teman semasa kecil Yoojung-ah. Hati seseorang tidak ada yang tau bukan kapan akan berubah?"

Yoojung membenarkan ucapan temannya. Mengangguk-angguk mengerti dengan bibir mencebik lucu.

"Lalu bagaimana reaksi Jinyoung-ssi? bukankah ia menyukai saudara tirimu itu?"


Hyungseob menoleh cepat. Bagaimana yoojung tau?

"Kau— tau? jika Jinyoung--"

Yoojung mendengus. "Astaga, bukankah itu sangat terlihat? kau perlu ingat jika kita satu sekolah saat jhs dulu. Dan dari sana aku dapat menyimpulkan jika Jinyoung-ssi menaruh perasaan lebih dengan Jihoon"

Ah, Hyungseob hampir lupa jika Yoojung gadis yang cukup peka dengan sekitarnya.

"Lalu bagaimana denganmu?"

Hyungseob mengernyit.

"Park Woojin, bagaimana denganmu Hyungseob-ah? jangan berpikir jika kau bisa membodohiku!"

Hyungseob terbahak. Oke— sekarang yang mesti Hyungseob lakukan bersikap senormal mungkin tanpa mengundang curiga temannya.

"Kami tetap berteman. Yoojung-ah jika kau cerewet begini— Cha Eunwoo sunbaenim tak akan mendekatimu tau!"

Semburat merah menjalar cepat di pipi gadis pendek. Menutup wajahnya, meredam pekikan nyaringnya yang histeris.

"Ya! jangan menggodaku Ahn Hyungseob-ssi!"































▪ still love you ▪







































Disini Hyungseob sekarang. Tepat disisi Jinyoung dengan Sang kakak dan kekasihnya yang ada dihadapan. Saling menunjukan perhatian lewat gerakan-gerakan kecil yang ditunjukan keduanya. Hyungseob tak mengerti mengapa kakaknya— Jihoon, mengajaknya makan siang bersama jika hanya untuk menujukan romansa yang membuat matanya sakit dan tentu berlaku untuk Jinyoung.

Hyungseob tak banyak bicara. Menanggapi candaan yang dilemparkan Jihoon, sesekali terlibat percakapan dengan pasangan hangat yang tengah ramai diperbincangkan. Lain halnya dengan Jinyoung yang benar-benar membisu. Memilih menyantap makan siangnya, lantas meneguk air hingga tandas tak tersisa.

Hyungseob jelas merasakan aura tak bersahabat disekitar mereka berempat.

"Ada yang ingin dibicarakan lagi? jika tidak aku kembali ke kelas sekarang"

Kalimat pertama yang Jinyoung keluarkan disana ditengah senyap yang tiba-tiba merayap. Hyungseob melirik pemuda berwajah kecil lewat ekor matanya. Gurat dingin diwajah Jinyoung nampak kokoh. Semuanya jujur, mengatakan jika ia tak nyaman berada disana. Tak seperti Hyungseob yang berdusta.

"Kau kaku sekali Jinyoung-ah. Santai lah sebentar"

Jinyoung mendengus geli. Hyungseob merasakan akan ada hal buruk yang terjadi jika tak bergegas melerai.

"Lalu aku harus bagaimana? diam melihat kemesraan kau dengan kekasih barumu? untuk apa mengikut sertakan aku dan Hyungseob, jika pada akhirnya kami hanya akan 'menonton' romansa kalian?"


Jinyoung bangkit dari tempatnya. "Waktuku terlalu berharga hanya untuk 'menonton' pasangan yang tengah dimabuk cinta. Kau akan tetap disini Hyungseob-ah? cepat habiskan minumanmu, dan lekaslah kembali ke kelas"

Hyungseob mengangguk tipis. Woojin dan Jihoon tak berniat menjawab apapun.

"Dan oh— selamat untuk kalian berdua. Aku pergi"

Hyungseob jelas tau. Pemuda Bae itu tenggelam dalam kekecewaan yang dalam.

Still love you ;jinseob + deepwink ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang