Pertemuan yang sama sekali tak pernah terlintas dibenakku.
Aku tak mengerti.. nampaknya Tuhan sedang mereset ulang takdirku saat ini. Hingga waktu yang tak pernah ku tunggu, datang tiba-tiba.
Ia memanggilku. Tersenyum seperti saat dimana kami bersahabat tanpa ada cinta yang menengahi.
Aku sama sekali tak menyangka jika ia mengejar pendidikan dikota yang sama denganku. Lantas, bagaimana dengan kakak? apakah mereka berpisah?
Namun nampaknya tidak.
Ia bahkan berkata akan segera melamar kakak ku ketika ia lulus nanti.
Aku tentu berbahagia atas Jihoonie. Dan berduka dengan cintaku yang kandas.
Jika sudah seperti ini, apalagi yang aku harapkan?
Jawabannya tentu tidak ada.
Hyungseob tak kembali malam itu. Setelah ibu menghubungi jika operasi Jihoon telah usai dan memberikan kabar bahagia bahwa keduanya selamat. Hyungseob memutar langkah, keluar dari pintu utama rumah sakit. Menghentikan taxi lantas pulang, berkata pada ibu jika esok ia akan datang mengunjungi Jihoon dan bayinya. Dan untuk sementara, biar ia yang berjaga dirumah.
Besok, jadwal shift paginya. Hyungseob butuh istirahat lebih cepat malam ini, tubuhnya lelah pun dengan hatinya.
Setelah memastikan pintu terkunci, kaki jenjangnya mulai menapaki anak tangga. Menyernyit ketika menyadari bahwa pintu kamarnya terbuka lebar. Hyungseob menduga-duga jika ada pencuri yang membobol rumahnya. Tapi tidak, ketika ia menyadari ada genangan basah disekitar meja belajarnya. Dengan buku hariannya yang terkapar mengenaskan dilantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still love you ;jinseob + deepwink ✔
FanficHyungseob hanya berharap, sedikitnya.. Woojin berbalik untuk menatapnya. (-) gs for bottom ©bibirsungwoon2018