2.4

1.9K 354 299
                                    

'There'll be no more pain, but the scars will last forever.'

- [BTOB - Beautiful pain.]






Gemerisik bising mengalihkan fokusnya. Woojin melirik pintu ruangan pribadi miliknya dengan penuh tanya, siapa kira-kira yang membuat keributan di kantornya di jam-jam sibuk seperti demikian.

"Nona, anda harus membuat janji lebih dahulu dengan bujang-nim."

Wanita muda itu tak gentar. Menepis tangan pria yang ia duga sebagai sekretaris tanpa peduli dengan petuah yang pria itu katakan mengenai janji atau apapun untuk sekedar menemui lelaki tak tau diri didalam sana.

Jihoon meringsek masuk disusul debuman keras pintu. Mata bulat madunya mengkilat marah menatap lelaki bersurai hitam.

"Park Jihoon?"

"Maafkan saya Park bujang-nim, nona ini bersikeras menemui anda tanpa membuat janji lebih dahulu. Saya akan menghubungi pihak keamanan untuk-"

Woojin menyela dengan cepat. "Tidak perlu, sekretaris Yang aku mengenalnya. Tolong tinggalkan kami berdua."

Sepeninggal sang sekretaris keduanya diselimuti hening tanpa ada yang berniat membuka mulut. Woojin sendiri penasaran apa yang membawa Jihoon hingga berakhir di ruangannya.

"Jihoon-ah apa yang-"

Pertemuan telapak tangan dan pipi lah yang membungkam kembali bibir Woojin.

Jihoon menamparnya cukup keras hingga menyisakan bekas merah dan rasa menyengat dipipinya.

"Untuk adikku yang kau sakiti hatinya."

Tak ada belas kasih dibalik iris bening putri sulung keluarga Park. Hanya menyisakan amarah dan kekecewaan tak terhingga yang mampu menghunus dada Woojin.

Tamparan ke dua tak jua ia lewatkan. Woojin menerimanya tanpa sadar ketika pipinya merasakan sengatan dari telapak tangan mantan kekasihnya.

"Untuk kata-kata menyakitkan yang kau lontarkan kepada adikku."

Woojin menahan tangan Jihoon yang mengudara ketika si gadis berniat memberikan sapuan menyakitkan di pipinya untuk kali ketiga. "Park Jihoon hentikan!"

Wanita muda bersurai madu menyentak cekalan si pria. Membalas tatapan marahnya dengan berani. "Kau yang harusnya berhenti sialan! Jika hanya bisa menyakiti Hyungseob maka berhenti! Jika kau hanya bisa menggores hatinya maka HENTIKAN SEMUANYA! Jangan semakin menyiksa adikku dengan mengikatnya sebagai istrimu!"

"Tak tau kah, jika ia begitu memujamu? Begitu mengasihimu? Tak tau kah ia begitu mencintaimu, bahkan ketika kakaknya yang bodoh ini secara terang-terangan berkata mencintai prianya? Apa kau tau bagaimana perasaan adikku, Woojin?"

Sakit dipipinya tak lagi terasa. Seakan lenyap tertelan ungkapan Jihoon diiringi getir dari istri sahabat kecilnya.

"Sudah cukup, jangan lagi menyakitinya.. jika kau keberatan dengan pernikahan kalian, maka menyerahlah. Jangan membuatnya semakin berharap lantas kembali menelan sakit darimu. Tolong lepaskan Hyungseobie, Woojin."

Still love you ;jinseob + deepwink ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang