0.7

1.8K 401 76
                                    




'I try to erase you
But I can’t erase you my love'

— still love you [Lee Hong Ki ft. Yoo Hwe Sung].






Jinyoung tanpa lelah berisik lirih, berusaha menenangkan sang kekasih yang masih terisak dalam dekapan. Bahu telanjang si gadis berambut madu naik turun, napasnya tersengal. Tak peduli jika airmatanya akan membasahi dada telanjang Jinyoung.

"Bee, hei sayang-- tidak apa. Shhhjangan menangis lagi"

Jujur saja Jinyoung dibuat bingung secara tiba-tiba mendapati sang kekasih terisak begitu pagi menjelang. Jinyoung berusaha abai dengan kondisi telanjang sang kekasih yang masih menenggelamkan diri didalam pelukannya; membasahi dada bidangnya.

Semalam tadi bagai mimpi untuknya. Jihoon memberikan seluruh 'miliknya'. Hati beserta harta paling berharga yang dimiliki setiap wanita. Pemuda Bae pun berkali-kali meyakinkan Jihoon, jika keputusan yang ia ambil tak akan membuatnya menyesal kemudian. Namun Jihoon keras, bersikukuh tetap ingin menjadikan Jinyoung sebagai miliknya secara sempurna. Jinyoung adalah pria yang memiliki hasrat seksual seperti pria pada umumnya. Bohong bila berkata ia tak tergiur dengan tawaran yang diberikan Jihoon. Diberikan kepercayaan sepenuhnya oleh sang kekasih, bolehkah Jinyoung berbangga diri dijadikan yang pertama oleh Jihoon?

Namun ini yang ia dapt sekarang. Jihoon yang tersedu setelah pergumulan yang mereka lakukan semalam mampu membuat dadanya sesak. Seakan si gadis menyesal setelah memberikan hartanya secara cuma-cuma untuk Jinyoung.

"Jihoonie sayang-- hei, biarkan aku menatap matamu"

Jihoon menggeleng ribut. Rambut madunya acak-acakan, ditambah wajah manisnya yang tertutup helai rambut juga basah karena airmata. Jihoon tak mengerti mengapa dirinya menangis begitu terbangun dari alam mimpi.

"Kau— menyesal bercinta denganku?"

Kalimat pertanyaan penuh getir hinggap menyapa telinga Jihoon. Menengadah guna menatap wajah pria yang belakangan berarti banyak untuknya dengan manik indahnya yang basah. Jihoon menggeleng, raut wajah prianya membuat dadanya semakin sesak.

"T-tidak Jinyoungie-- aku tidak"

Pemuda Bae tersenyum lirih. Merapikan helai rambut madu yang menutupi wajah cantik gadisnya. Menatap bulatan cantik milik Jihoon dengan tatapan sendu. Membelai pipi gembil Jihoon, menghapus lelehan airmata yang enggan berhenti barang sebentar.

"Lalu mengapa menangis hm?"

Jihoon mengigit bibir.

"Memikirkan Woojin?"

Jihoon menggeleng.

"Jika saat ini yang berputar dikepala kecilmu tentang, aku yang akan lari dari tanggung jawab. Maka dugaanmu salah Jihoonie"

Jinyoung membingkai wajah berantakan gadisnya. Menatapnya lembut dengan senyum tipis disana. "Aku akan bertanggung jawab. Apapun yang akan terjadi padamu setelah ini nantinya. Aku tak akan bersikap solah lelaki pengecut yang hanya menginginkan kesucianmu lantas pergi, tidak sayang. Jinyoung-mu ini adalah lelaki sejati, jika perlu aku akan mendatangi ayah dan ibumu meminta putri mereka yang cantik ini untuk kujadikan istri"

Still love you ;jinseob + deepwink ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang