Aku mencintainya.
Namun, ketika kudapati binar bahagia dibalik kelereng madunya beserta semburat kemerahan dipipinya yang tembam, aku tahu benar—
jika aku telah kalah. Bahkan sebelum memutuskan untuk berjuang.
Keberanianku menciut.
Ia begitu bahagia-- kakaku.. amat mencintai dirinya.
Tak ada yang bisa kulakukan lebih. Menjadi egois tak pernah diajarkan oleh ibu. Biarlah kali ini aku mengalah untuknya.
Membiarkan cintaku pergi, untuk Jihoon-ie ku tersayang.
"Ingin mampir? Akan sangat melelahkan untukmu terus menerus berkendara. Masuklah untuk sekedar minum teh bersama ayah, kurasa beliau sudah pulang dari Beijing."
Woojin tak bisa menolak. Ia memang lelah berada dibalik stir seharian ini. Ditambah dengan agenda pra-pernikahan yang harus ia urus. Menerima ajakan minum secangkir teh, Woojin rasa tak masalah. Lagi pula, ia harus menjaga perilakunya dihadapan calon mertua, iya kan?
Langkah lebarnya mengekori Hyungseob yang berada didepan. Memerhatikan punggung kecil si manis. Woojin merasa, gadis itu semakin kurus. Apa pekerjaan dirumah sakit amat melelahkan? Yah-- kau akan tau jika menanyakannya langsung kepada yang bersangkutan park..
"Orang tuamu tak ada dirumah? Kenapa rasanya sepi sekali."bahkan aku tak dapat menemukan jihoon disini.
Hyungseob nampak bingung. Biasanya sang ibunda akan segera menyambut ketika ia pulang ke rumah. Atau kakaknya yang menghampiri dengan perut membola lucu. Ah, omong-omong dimana kakaknya?
"Duduklah dulu, akan ku buatkan teh madu."
Woojin menurut, meski tanpa sadar hatinya berubah gelisah.
Tanpa sepengetahuan sang pemilik rumah, ia memutuskan beranjak menuju lantai atas. Hatinya berontak tak tenang sejak tadi. Woojin amat yakin jika telinganya tak salah dengar. Rintihan diiringi isak lemah berasal dari kamar Hyungseob. Dengan hati berdegup keras, ia memberanikan diri. Woojin bukanlah tipe orang yang takut dengan hal-hal mistis, hanya saja--
"Ji-JIHOON!"
Park Jihoon disana. Terduduk lemas dengan dahi berlumur keringat dingin. Meremas perut besarnya dengan kondisi air keruh bercampur darah menggenang dibawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still love you ;jinseob + deepwink ✔
FanfictionHyungseob hanya berharap, sedikitnya.. Woojin berbalik untuk menatapnya. (-) gs for bottom ©bibirsungwoon2018