Aku ingin mengikat baik kembali hubungan kita yang telah lepas
Menarik satu sama lain dengan erat dan mengikat cinta kita.— [Highlight - Ribbon].
Gemuruh dibalik dada saling bersahutan. Meninggalkan hening yang menyergap dibalik kondisi lengan kekar membelit pinggang ramping si gadis.
Hyungseob tercenung, namun kewarasan dengan cepat mengambil alih. Tangan-tangan kurusnya ia bawa untuk mengurai pelukan si pria, lantas didorongnya dada tersebut guna menciptakan jarak.
Woojin sedikit kecewa dengan respon yang diberi Hyungseob. Namun tak juga menyalahkan gadis itu, ia cukup sadar diri karena muncul tiba-tiba lantas mengungkapkan cinta yang bisa jadi hanya berarti omong kosong untuk Hyungseob sendiri.
"Tu-tunggu dulu-- apa maksudnya ini? Mengapa kau disini? Da-dan mengapa--"
Gadis itu bingung. Kentara sekali dari wajahnya saat ini. Memang terdengar seperti omong kosong. Ia pernah menolak gadis itu, namun kini justru mengemis cinta ketika Hyungseob hendak bertolak jauh dari pandangan. Katakan Woojin munafik, ia tak akan marah karena memang seperti itu ia sekarang.
Kehilangan gadis itu mampu memukulnya dengan telak meski hanya beberapa hari. Sudah cukup ia membohongi diri dengan mengagungkan cinta kepada Park Jihoon jika nyatanya tak ada lagi debaran untuk gadis tembam itu sejak Woojin dipertemukan dengan Hyungseob beberapa tahun lalu.
Hatinya telah berpindah pemilik.
Namun Woojin mengingkarinya dengan dalih obsesinya untuk memiliki Jihoon.
"Kenapa?"
Woojin mengerut. Saling beradu pandang dengan bola mata cantik yang nampak berair dilapisi kecewa. Hyungseob sudah terlalu banyak ia sakiti, jadi— untuk saat ini ijinkan Woojin menyembuhkan lukanya.
"Kenapa baru sekarang, kenapa?! Kenapa disaat aku telah menyerah atasmu? Kenapa kau justru menarikku kembali ke posisi awal? Katakan Woojin.. apa— melihatku kesakitan membuatmu senang?"
Tidak. Tidak sama sekali. Bukan itu tujuannya bukan juga maksudnya melakukan hal demikian kepada Hyungseob. Woojin hanya terlalu bodoh untuk mengambil tindakan cepat. Ia hanya terlalu bodoh untuk memahami dirinya berikut hatinya sendiri. Obsesinya atas Park Jihoon, serta kekecewaan akibat pengkhianatan yang dilakukan gadis itu terlalu banyak membawa pengaruh untuk Woojin. Ia terlalu dibutakan ambisi untuk memiliki Jihoon hingga kekecewaan muncul begitu besar tatkala semua yang telah ia rencanakan hancur. Woojin buta kala itu hingga secercah cahaya yang Hyungseob berikan tak mampu membawa perubahan untuknya.
"Kau salah Hyungseob-ah. Tidak seperti yang kau pikirkan.. " Ia membalas lesu. Sesak rasanya ketika binar Hyungseob perlahan meredup tak secerah dahulu.
"Kau membuatku mengecewakan Daniel! Ia pasti kerepotan disana seorang di—"
Woojin memotongnya. "Sejak awal, Daniel sudah membatalkan ijin pemindahanmu. Sebab ia tau jika memang seharusnya kau tak pergi bersama--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Still love you ;jinseob + deepwink ✔
Fiksi PenggemarHyungseob hanya berharap, sedikitnya.. Woojin berbalik untuk menatapnya. (-) gs for bottom ©bibirsungwoon2018