1.2

1.7K 394 49
                                    








'Help me so I can do well'

— [NCT127 - Limitless].











Jihoon sedari tadi tersedu. Menenggelamkan wajah dalam dada prianya, perasaan lega juga bersalah menyampur sedemikian rupa dalam hati.

Lain dengan sang kakak, Hyungseob masih cukup syok. Kenyataan begitu menamparnya hingga membuatnya sadar akan satu hal— Jihoon menyembunyikan hal demikian darinya sejak lama. Begitu juga dengan perihal Woojin yang luput memberinya kabar selama mereka mengejar ilmu dikota sebelah.



Tak sedikitpun, Jihoon menyinggung Woojin yang menghilang bak ditelan laut. Namun sang kakak juga tak berbicara mengenai hubungan yang Hyungseob rasa cukup serius dengan Bae Jinyoung. Hyungseob merasa dihianati, tetapi ia kembali berpikir jika-- baik Jihoon dan Jinyoung memiliki alasan mereka mengapa menyembunyikan hal segenting ini darinya.



"Ayah dan ibu— tau kondisimu sekarang?"



Jihoon mengangguk. Hyungseob jadi mengerti, apa yang tadi orang tuanya ingin bicarakan dengannya sebelum ia berangkat menemui Woojin.




"Kami akan segera menikah. Para orang tua telah menentukan hari baik di bulan depan. Kuharap kau tidak membenci Jihoon, Hyungseob-ah. Tak sepenuhnya ini kesalahan Jihoon, aku turut andil didalamnya"





Hyungseob pun, mengerti benar akan alasan Jihoon bermain api dibelakang Woojin. Jika Hyungseob ada ditempat yang sama dengan sang kakak, mungkin ia akan melakukan hal serupa. Siapa yang tahan saat orang terkasih menghilang begitu saja tanpa satupun kabar? tanpa sepatah kata apapun. Tidak ada yang mampu menahannya. Begitu pun Jihoon. Saat hatinya kosong, disaat ia membutuhkan seseorang yang dapat menopangnya, maka Jinyoung menawarkan diri suka rela. Merebut posisi Woojin yang saat itu lemah, hingga akhirnya Jinyoung dapat memiliki Jihoon seutuhnya. Tanpa ada bekas Woojin yang tertinggal satupun.




Hyungseob memandang Jihoon sedih. Begitu banyak kesedihan yang dipikulnya selama ia pergi. Tak pernah sekali pun Hyungseob mendapati Jihoon menangis tersedu seperti sekarang.





"Woojin akan baik-baik saja, berhentilah menangis"





Jihoon tersengal dalam tangisnya. "Kau-- huks, tidak mengerti bagaimana Woojin, Hyungseob"




Benar. Hyungseob memang tak mengerti pun tak mengenal baik bagaimana perangai si pria Park.





"Ia pasti akan mencoba mengerti. Woojin pasti akan mencoba menerimanya, ia cukup dewasa untuk itu Jihoonie"





Jinyoung mengusap lembut surai madu si calon istri. Hyungseob ada benarnya. Mereka sudah dewasa, bukan lagi remaja dengan emosi yang tak stabil. Besar kemungkinan Woojin akan mengerti dengan apa yang terjadi.




"Setelah ini, berjanjilah Hyungseob-ah. Berjanjilah untuk menjaganya, aku-- tak tau harus mempercayai siapa untuk Woojin, aku--aku takut ia melakukan hal buruk"





Still love you ;jinseob + deepwink ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang