Autumn In New York ✅ (Completed)

Autumn In New York || Chapter 9

Update..

Lebaran sebentar lagi 😊🙏

Jules dan Theo masih lama tamatnya 😂😛

Vote please before you read

From : Ems si fakir vote 🙏😂😛

Happy Reading

-----------------

Playlist : Kiss The Girl by Colbie Cailhat

"Good morning." Sapa Jules saat menghampiri meja dimana Theo dan Max tengah sarapan pagi. Theo memandang Jules lalu mengangguk sopan.

"Ambil sarapanmu, kita akan mulai bekerja setelah ini." Sahutnya.

"Yes sir." Sahut Jules lalu berjalan menuju meja prasmanan yang telah menyediakan berbagai macam makanan.

Jules melihat Theo telah kembali ke tabiat aslinya pagi ini setelah tadi malam. Mengingat apa yang terjadi malam membuat Jules merona. Theo tidak berhenti menciumnya sama sekali, walaupun Jules memprotes tindakkannya.

"Kau bawahanku, kau harus menuruti apapun yang kumau." Jules menatap sinis Theo yang tengah memeluknya dari belakang, mereka duduk digazebo yang langsung berhadapan dengan laut lepas.

"Aturan dari mana itu?" Tanya Jules.

"Aturan dariku." Sahut Theo pongah membuat Jules hampir melayangkan tangannya untuk memukul Theo.

"Telor itu tidak akan habis jika kau hanya memandangnya seperti itu." Jules terkejut saat mendengar suara Theo yang berada disampingnya. Ia menoleh dan Theo tengah menatap dirinya lembut. Jules menyadari wajahnya langsung memerah dan terburu-buru mengambil makanannya.

"Kau mengingat kejadian semalam ya?" Tanya Theo, Jules memandang horor kearah pria itu.

"Tidak." Elak Jules, Theo mendengus mendengar kebohongan yang terucap dari bibir Jules.

"Kau tidak bisa berbohong Autumn. Wajahmu melukiskan semuanya. Aku yakin semua orang direstaurant ini akan bisa menebak apa yang terjadi padamu tadi malam." Sahut Theo. Jules setengah membanting gelas susunya lalu menatap pria itu kesal.

"Bisa berhenti membicarakan hal itu?" Desis Jules kesal. Theo mengeluarkan smirk-nya.

"Aku menyukai apa yang kulakukan tadi malam." Bisiknya ditelinga Jules membuat Jules melotot. Sementara Max yang memperhatikan keduanya tersenyum sambil menggeleng pelan. Ia baru kali ini melihat Theo mengeluarkan sisi jahilnya karena sehari-hari pria itu selalu bersikap dingin, sama sekali tidak tersentuh siapapun atau apapun.

"Darling." Satu suara keras dan genit terdengar didekat mereka.

"Damn." Umpat Theo pelan, lalu berbalik dan langsung memasang wajah dingin. Jules tidak ingin mengambil resiko terkena amukkan Theo dengan segera berjalan menuju kearah Max. Bianca melewatinya sambil memandang gusar. Jules tidak mengambil pusing, Theo berjalan mengikutinya.