Autumn In New York || Chapter 6

31K 2.7K 53
                                    

Update..

Warning : Typos detected

Dengan segala kerendahan hati, Ems meminta untuk Vote sebelum baca ya 😂😂🙏😝

Dari Ems si fakir Vote

Happy Reading

----------------

Playlist : 2U by Justin Bieber feat. David  Guetta


Jules tergopoh-gopoh mengangkat telepon yang berdering tidak henti saat Ia sedang mandi keesokan paginya. Ia akan menghajar Jordan jika ternyata kakaknya yang menganggunya. Jules mengerutkan kening saat melihat caller ID, ini nomor New York, nomor tidak ia kenal.

"Hallo." Sahutnya, sialan dia masih memakai handuk.

"Buka pintumu." Sahut suara pria. Jules terdiam.

"Siapa ini?" Tanya Jules waspada.

"Autumn, buka pintumu." Sahut pria itu lagi, Jules memandang kaget kearah pintunya. Hanya satu orang yang memanggilnya Autumn.

"Mr. Vancamp, sedang apa anda didepan penthouseku?" Tanya Jules tanpa niat sedikitpun melangkah untuk membuka pintu.

"Buka, atau aku akan membukanya sendiri. Aku hitung sampai lima." Ancamnya. Jules dengan segera berlari kedepan membuka pintunya dan terdiam saat melihat bosnya berdiri diam memandangnya dengan masih memegang ponsel ditelinganya.

Jules tidak mengerti kenapa pria itu tiba-tiba diam, Jules memandang dirinya dan menarik napas kaget lalu berteriak dan dengan segera membanting pintu tertutup. Sementara Theo mengerjap, baru kali ini ada wanita yang membanting pintu diwajahnya hanya karena ia masih memakai handuk. Kebanyakan wanita penghibur dengan bangga mempertontonkan tubuh seksinya.

Seksi, shit!! Theo memijat pangkal hidungnya. Entah sampai kapan ia bertahan untuk tidak menyentuh gadis itu. Max yang baru saja keluar dari lift berhenti melangkah saat melihat tuannya tengah berdiri bersandar di dinding sambil memainkan ponselnya.

"Dia membanting pintu didepan wajahku." Sahut Theo membuat Max yang biasa berwajah datar mengerutkan bibir menahan tawa. Theo memandang tajam asistennya itu lalu menarik napas panjang.

"Kau bawa pesananku?" Tanya Theo, Max mengangguk lalu menyerahkan pada Theo yang mengulurkan tangan.

"Sarapan anda sir." Sahut Max. Theo mengangguk.

"Kau boleh tunggu dimobil atau pergi cari sarapan, aku akan turun satu jam lagi." Sahut Theo. Max menganggukkan kepala dan hampir berbalik saat melihat pintu Penthouse Jules terbuka, gadis itu melongokkan kepalanya keluar dan melihat Theo dan Max tengah memandangnya.

Ia memandang Theo dengan sebal, tanpa takut tatapan dingin dari Theo.

"Sebenarnya apa yang kau lakukan dirumahku pagi-pagi begini?" Tanya Jules kesal. Max hampir membuka mulut membela Jules jika gadis itu mendapat kemarahan dari bosnya. Tapi kemudian Max menutup mulutnya dengan kaget saat mendengar jawaban santai Theo.

Autumn In New York ✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang