Update...
Update..
Update...
Klik 🌟 dipojok kiri dulu ya gaeess sebelum baca 🙏😘
Dari Ems si fakir vote 🙏🙇
Happy Reading
----------
Playlist : I See The Light ( Tangled Theme Song ) by Mandy Moore
Hari terakhir di Southampton dihabiskan Jules untuk mengenal lebih dekat dengan ibunya. Mereka berdua sama-sama masih canggung untuk memulai sesuatu, tapi perlahan-lahan itu berubah.Seperti siang ini Jules tengah di dapur bersama ibunya yang entah bagaimana memiliki ide untuk membuat kue. Ia berkata makanan adalah obat ampuh untuk membungkam mulut para pria. Jules terkekeh pelan sambil membantu mengaduk adonan kue.
"Kau suka apa Jules?" Tanya ibunya, Jules mengangkat bahu.
"Aku suka segalanya, es krim di london adalah favoriteku." Sahut Jules.
"Punya tempat khusus?" Tanya ibunya, Jules mengangguk antusias.
"Serendipity, pertama hanya berjualan di green park. Jordan suka membawaku kesana jika aku sedang sedih. Lalu karena Jordan mengetahui aku menyukainya. Ia memberikan investasi untuk membuka kedainya sendiri. Sekarang kedai itu menjadi lebih ramai." Sahut Jules. Florence menatap wajah putrinya. Baru kali ini ia melihat Jules terbuka menceritakan sesuatu.
"Kalian berdua saling menyayangi." Jules tersenyum lalu mengangguk.
"Jordan adalah yang terbaik yang ada sepanjang aku tumbuh dewasa. Dia kakak yang protektif, menganggapku seperti anak kecil, tapi dia juga yang bisa meruntuhkan gunung hanya untuk tidak melihatku menangis." Sahut Jules, ibunya mengambil tangannya lalu menggenggam lembut.
"Dan aku sangat berterima kasih padanya, karena sudah menjaga putriku." Sahut ibunya. Jules tersenyum.
"Disini rupanya." Jules menoleh saat melihat mendengar suara Gina dia ambang pintu dapur. Dan wanita itu tidak sendiri, ia menggandeng Theo yang hanya menatap Jules dalam diam.
"Sedang buat apa aunty?" Tanya Gina lalu duduk dibangku tinggi.
"Cupcakes untuk unclemu." Sahut Florence, sementara Theo masih diam beranjak menuju kulkas yang berada didekat Jules. Jules tiba-tiba merasa dapur merasa sesak dengan adanya keberadaan pria ini dalam satu ruangan. Setelah kemarin Jules berhasil menghindarinya seharian, kali ini ia tidak bisa berbuat apa-apa, ia tidak mau membuat ibunya curiga.
Jules mengelap tangannya yang terasa basah dicelemek yang ia kenakan, lalu tersentak pelan saat merasakan sentuhan ringan jemarinya. Jules mendongak dan memandang Theo yang hanya diam tanpa memperdulikan apapun. Lalu pria itu meletakkan gelasnya dan beranjak menjauh dari Jules.
Jules merasakan kehilangan saat Theo tidak lagi disampingnya, hanya sentuhan kecil tapi mampu menjungkir balikkan perasaan Jules. Ia tidak dapat memungkiri lagi. Tapi bukannya sudah terlambat untuk meminta semuanya kembali bukan.
Jules menarik napas panjang, lalu berusaha konsentrasi menuang adonan cupcakes kedalam cetakkan. Obrolan ibunya dengan Gina sudah tidak terdengar lagi. Semua inderanya terlalu terfokus pada Theo yang berdiri diam disamping Gina.
"Dimana istriku?" Suara teriakan keras membahana hingga dapur membuat semua orang terpaku. Gina menjadi pucat pasi mendengar suara itu.
"Georgina Hart, kau akan pulang bersamaku hari ini atau aku akan menyeretmu pulang." Seru suara pria itu saat melihat Gina yanga hanya tertawa canggung, Jules memandang Theo yang mengumpat pelan sambil menyugar rambutnya kesal.
"Darling." Panggil Gina terlalu riang, darling? Jules terbelalak, bukannya Gina bertunangan dengan Theo, siapa pria ini?
Ibunya melihat semua pertanyaan yang terdapat di wajah Jules dan mewakili semua orang untuk menjawab.
"Jules perkenalkan ini adalah Phillipè Butièr, suami Georgina."
"Suami, bukannya-" Tanya Jules kaget. Pria bernama Phillipè itu maju dan menyalami Jules."
"Tunangan si bajingan itu maksudmu?" Tanyanya sambil menunjuk kearah Theo yang menatapnya penuh perhitungan. Jules mengangguk ragu. Phillipè tertawa nyaring.
"Mereka berdua sepupu, bagaimana bisa menjadi tunangan?" Tanyanya. Jules memandang Gina yang menatapnya memohon maaf, ibunya dengan tatapan bingung menampilkan pertanyaan sebenarnya apa yang terjadi disini. Kemudian pria iblis itu berdiri menatap Jues dalam diam.
Jules membaca semuanya. Oh shit! Dia masuk lagi di dalam permainan pria bajingan ini, Jules melepas celemenya dengan cepat dan dengan segera berlari keluar diiringi panggilan ibunya serta Gina.
"Sialan kau Phillipe, kenapa kau harus datang kemari?" Umpat Theo.
"Kejar dia Theo." Sahut Gina panik.
"Can anyone tell me whats going on here?" Seru Florence dengan wajah marah. Theo tidak menjawab hanya berlari keluar untuk mengejar Jules. Gina hanya memandang wajah Florence yang mengerut kesal sambil tersenyum kikuk, sementara Florence masih berdiri sambil bersedekap meminta penjelasan. Gina lalu memukul tangan suaminya kesal.
"Oouuttcch. Kenapa kau memukulku sweetheart?" Tanya Phillipē.
"Kenapa kau datang kemari dan merusak rencana. Kau ini." Seru Gina kesal.
--------------
Pendek ??
Eeimbeerrr 😂😂
Soalnya kalau Ems jadikan satu chapter, besok kalian bakal yu dada babai sama Jules 😂😂
So segini dulu Ems kasih. Chapter berikutnya nyusul yeee 😂😜
Stay tuned for next chapter
Regards,
Emslenora 😘❤😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn In New York ✅ (Completed)
RomanceJulia Autumn Hasting, Gadis cantik yang merupakan anak haram dari seorang bangsawan Inggris dengan penyanyi opera berkebangsaan Amerika. Gadis yang tidak diakui oleh kedua orangtua kandungnya. Ia menjalani hidup yang berat selama tinggal di asrama...