Prolog

6.7K 345 13
                                    

Airin, Nama gadis kecil yang kini berada didepan mamanya. Airin hendak pergi ke bianglala pasar malam, Hanya karena larangan mamanya, Ia tak diijinkan untuk menaiki itu.

"Mama, Ayolah! Airin ingin menaiki biang Lala" rengek Airin yang kini berumur 5 tahun

"Kamu masih kecil, Bukannya anak kecil gak boleh nakal ya. Kalau nakal nanti besarnya jadi anak nakal juga" jawab sang mama. Airin hanya mengerut kan bibirnya lalu menggigit bagian bawa bibirnya.

Airin hanya terdiam 5 menit disana, Menatap mamanya yang asik bermain ponsel.

"Mama, Airin mohon. Hanya untuk hari ini, Airin janji!" Rayu Airin sekali lagi, Ia kali ini lebih manja daripada sebelumnya. Sang mama memutarkan bola matanya dengan malas karena harus menuruti permintaan anaknya.

"Untuk kali ini, Mama pegang ucapan kamu" sang mama berdiri dari tempat duduknya. Ia lalu menggandeng tangan Airin untuk pergi ke pasar malam tersebut

***

Sesampai di bianglala, Dengan bahagia Airin berteriak dan melompat lompat di lantai.

"Jangan lompat lompat, Nanti kamu jatuh" pinta sang mama. Airin sekilas menatap mamanya lalu mengangguk pelan dan tersenyum.

"Ma, Airin naik bianglala!" Airin menarik tangan mamanya hingga berada didepan pemesanan tiket bianglala. Mama Airin mengeluarkan sedikit uang dari sakunya lalu membeli tiket untuk Airin dan dirinya.

"Ayo naik" ajak sang mama, Airin menuruti nya dengan senang hati.

"Maaf ibu, hanya tersisa 1 slot tempat duduk di atas sana. Anak ibu/ibu akan duduk di tempat yang berada bersama keluarga lainnya" ucap pelayan itu. Airin kembali memanyunkan bibirnya mendengar perkataan itu.

"Airin, Kamu aja yah nak. Mama tunggu di bawah" sekejap wajah Airin terlihat bahagia, Ia lalu memasuki biang Lala itu dengan senang hati.

5 menit kemudian, bianglala tersebut siap untuk digerakkan. Airin terlihat bersemangat lalu mengibas tangannya lewat jendela menatap mamanya.

"Hati-hati" ucap sang mama, Airin hanya terdiam tak mengetahui apa yang dikatakan. Ia kembali duduk ditempat biang lala tersebut dan sekilas menatap jendela dengan pemandangan yang indah.

JREK!

Bianglala berhenti, Tepatnya saat Airin berada di tempat paling atas. Seisinya hanya terdiam sontak terkaget. Begitu juga dengan Airin yang terdiam membeku karena takut menatap kebawah.

"Mama?" Ujar Airin, Semua pandangan menatap luar jendela dengan takut. Airin hanya terdiam membeku.

"AIRIN!!!" Luncuran satu tempat terjatuh hingga kebawah lantai. Semua orang sontak terkaget, Satu demi satu tangisan didengar.

BRUKK!!!

Bianglala yang di tempati Airin dan orang asing tersebut jatuh ke lantai dengan tak sempurna. Darah berceceran hingga membuat semua orang syok.

***

A/n : Prolog pendek dulu ya:)

FEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang