Hari ini adalah hari kedua Airin tinggal dikampungnya. Rasanya aneh, Tak nyaman bahkan ia sering mendapat bisikan yang tak jelas, Membuat dirinya bingung.
"Ashh... Toolllgggsss...ongkuuushh..." Bisikan aneh itu terdengar membuat Airin bingung, Suara itu tampak tak jelas, Sejak bangun tadi, Ia selalu mendengar bisikan itu.
"Aghh, bisikan apa ini!" Cetus Airin dengan kesal.
Dipagi ini, Airin memilih untuk berjalan diluar rumahnya, Ia ingin sekali melihat sekeliling kampung ini. Kampung ini cukup sepi dengan penghuninya.
Kampung hawah, Nama yang aneh saat dipikir Airin. Tapi nama kampung hawah, Memiliki arti yang sangat besar untuk ini. Airin belum sempat bertanya bahkan ia tak mengetahui arti dari nama kampung tersebut.
BUGH!!!
Airin terjatuh saat menatap sekelilingnya, Ia tak menatap ke arah depannya sampai akhirnya ia menabrak seseorang.
"Ma-maaf kan saya" ucap Airin yang bergesa-gesa lalu bangun dari jatuhannya. Ia menoleh menatap ke arah orang yang ia tabrak.
"Ka-kamu?" Sambung pemuda yang berada didepannya.
"Maaf saya tidak sengaja" Airin lalu pergi meninggalkan pemuda didepannya, Ia adalah Kevin. Yap, tetangga nenek Jena. Kevin lalu membalikkan badannya dan menahan tangan Airin yang ingin pergi.
Airin membalikkan badannya lalu menaikkan satu alis matanya dengan wajah datar "ada apa?" Cetus Airin
"Kenapa kalau gue ngomong sama lo, lo selalu diam?" Tanya Kevin lalu melepaskan pegangan Airin.
"Karena saya tidak suka diganggu"
"Pakai kata kata formal aja, Lo-gue" pinta Kevin
"Gak bisa, Saya tak terbiasa pakai gue-lo kalau sama orang asing, Mau mu apa?"
"Cuman pengen tau nama lo doang"
"Tapi setelah ini jangan ganggu saya!, Nama saya Airin"
"Ok, Airin" Airin lalu memutarkan bola matanya dengan malas, Ia lalu membalikkan badannya.
"AAAA!!!" Airin berteriak dengan sangat kencang, Membuat Kevin sontak terkaget menatap Airin.
Airin menatap kedepannya dengan tatapan aneh, ia lalu terdiam membeku.
"Lo, Kenapa?" Tanya Kevin yang lalu menatap Airin dari sebelahnya.
"I-itu depan saya ada 2 orang kembar" ucap Airin, Sontak Kevin lalu menatap ke arah depan Airin. Ia heran bahkan bingung menatap depannya, Kosong, Hanya ada pepohonan biasa. Kevin lalu kembali menoleh ke arah Airin yang tetap fokus menatap depannya dengan wajah datar.
"Gak ada apa-apa" Airin menghiraukan perkataan Kevin, ia memejamkan matanya dengan perlahan.
"Siapa kalian?" Ucap Airin dalam batinnya, Seperti biasa, ia berkomunikasi dengan makhluk astral.
"Bunuh Ibu tiriku!" Salah satu anak kembar itu membuka pembicaraan, Ia lalu tersenyum lebar dengan wajah yang mengerikan.
"Si-siapa?" Airin melihat dari atas hingga bawah kedua gadis tersebut.
Kurang lebih mereka berumur 7 tahunan, Mereka berdua memakai gaun yang sama dan berlumuran darah, Gaun dan wajahnya terlihat darah darah yang banyak. Wajahnya sangat mengerikan dan rambutnya yang berantakan terurai didepan wajah mereka.
Kedua gadis itu terdiam dari batin Airin. Airin lalu sontak membuka kedua matanya dan terlihat pemandangan, Kedua anak kembar tadi menghilang sekejap.

KAMU SEDANG MEMBACA
FEAR
Mystery / ThrillerAirin Freya, Gadis berusia 17 tahun. Hanya karena terbangun dari mati surinya pada saat kecil, Ia dapat melihat berbagai makhluk aneh. Awalnya ia merasa hanya sebatas imajinasi atau halusinasi, karena seiring berjalannya waktu. Ia mengetahui sedikit...