Setelah memasuki rumah gubuk sang kakek, Airin lalu berdiri dan menatap sekelilingnya yang menurutnya sangat asing.
"Kakek ini siapa?" Tanya Airin menatap jelas wajah kakek itu dengan penasaran
"Kamu tidak perlu tau siapa saya! Urusan apa kamu kesini?" Tanya sang kakek dengan sinis, Airin lalu kembali menatap sekelilingnya, baginya suasana disini sangat dingin dan angker.
"Apa kakek mengenal seorang wanita, aku tak kenal jelas. Tapi dia berlumuran darah!" Ucap Airin membuat kedua mata kakek tersebut membulat tak percaya
"Berhenti menyebut tentang nya!"
"Sebenarnya, kakek ini siapa? Lalu kenapa dirumah ini terlihat aneh!!" Ucap Airin
"Saya kakek Ranja!"
"Ra..Ranja? Siapa itu?"
"Hantu wanita yang kau lihat tadi, dia cucu kakek! Dia memang sudah meninggal karena tidak mendapatkan tumbal, hingga kini ia mati, ia tetap mencari tumbal!"
Mata Airin membulat dan mulutnya ternga-nga mendengar jelasan sang kakek.
"Ranja itu cucu kakek yang terlalu gila akan uang, Dia memuja setan demi uang. Bahkan membunuh kedua orang tuanya demi uang!"
"H...hah? Lalu kenapa kakek gak mencegah atau melaporkan dia kek!?"
"Semua tidak akan berakhir baik jika kakek mencegahnya, dia sudah gila!" Jelas sang kakek, Airin hanya memasang muka datarnya serasa tak percaya dengan perkataan kakek tersebut.
"Lalu untuk apa lagi dia mencari tumbal, bukannya dia sudah mati?"
"Dia mencari tumbal agar hidupnya didunia ini kekal abadi dan tidak kembali ke asal alamnya!"
"Kek, apa yang bisa saya bantu?"
"Tidak sulit, sadarkan dia dan semua akan berakhir!" Airin lalu menaikkan satu alis matanya, bagaimana bisa dia menyadarkan seorang hantu yang jelas sudah gila akan uang dan tumbal bahkan saat ia matipun.
***
Airin kini berada di jembatan gantung tepatnya diujung jembatan tersebut sendirian.
"Ranja! Bisakah kamu memberhentikan permainan bodohmu ini?" Sama sekali tidak ada sahutan dari suara apapun
Untuk kesekian kalinya lagi, Airin berteriak hingga lebih kencang "berhenti! Alammu sudah berbeda kini! Kau tak perlu menganggu orang lain! Pergilah!!" Ranja lalu menampakkan diri didepan Airin dengan penampilannya yang lebih aneh.
"Apa untung bagiku untuk memberhentikan semua ini? Aku tak mau kembali ke alamku! Disana panas!!!"
"Disana tidak panas! Hanya saja kau yang bodoh! Sadarlah, kembali ke alammu!" Ucap Airin, "kau gila harta untuk apa? Kita sudah beda alam! Semua nya sudah jelas! Untuk apa lagi kau disini?" Sambungnya lagi
Airin lalu membaca surat agama kepercayaan nya dengan memejamkan matanya.
"Panas ini akan terasa kekal selamanya bagimu!" Ucap Airin
Perlahan debu bermunculan tepat didepan Airin tanpa sadarnya, Semua menghilang, Air bergemuruh dan bersuara dikit demi sedikit.
"Pergi! Kembali ke alammu! Semua selesai!!!" Teriak Airin lagi
"Permainan telah selesai! Ranja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FEAR
Mystery / ThrillerAirin Freya, Gadis berusia 17 tahun. Hanya karena terbangun dari mati surinya pada saat kecil, Ia dapat melihat berbagai makhluk aneh. Awalnya ia merasa hanya sebatas imajinasi atau halusinasi, karena seiring berjalannya waktu. Ia mengetahui sedikit...