23 - Teman Bahagia

1.4K 87 2
                                    

2 Tahun Kemudian...

Kini Airin sudah berkuliah, Mengambil jurusan sastra. Dirinya semakin membaik dibanding kejadian 2 tahun yang lalu yang selalu menjebak nya.

Dirinya kini lebih gampang diajak berkomunikasi, Dirinya sekarang menjadi lebih terbuka dibanding dulu, Sekarang lebih banyak berbicara daripada dulu.

Airin terbangun dalam pagi yang indah, Dirinya membuka mata perlahan. Berharap keindahan dunia menyelimutinya.

Airin berdiri, Berjalan menuju ke kamar mandinya. Tak lupa membawa handuk.

***

Seperti biasa, Airin selalu menyiapkan sarapan seadanya, Mengingat kini dia hanya hidup sendiri tanpa kedua orangtua bahkan keluarga.

"Ma, Pa... Airin rindu" ucap Airin, Dirinya menyantap roti bakar yang di buatnya dengan matang.

Airin menundukkan kepalanya, Dirinya tersenyum, Masih bisa menikmati indahnya dunia tanpa teror atau gangguan seperti masa lalu yang selalu ia sebut dengan masa lalu pahit.

Karena rindunya Airin, Ia memilih untuk pergi ke pemakaman kedua orang tuanya.

***


Airin berjongkok disamping pemakaman kedua orang tua nya, Dengan senyuman manis.

"Ma, Pa, Airin mau cerita tentang hidup Airin sekarang" ucap Airin dengan senyum manisnya. Dirinya menahan sakit dihatinya.

"Sekarang, Udah gak ada yang ganggu Airin lagi. Sekarang Airin udah sendiri, sepi, tanpa kalian. Airin rindu kalian" ucap Airin, "mama....paa..hiks" tanpa menahan rasa sakitnya, Airin mengeluarkan air matanya, Seperti ada jarum yang terduduk di dadanya.

"Airin rindu kalian, Kalian bahkan pergi cepat banget. Sekarang Airin udah kayak manusia biasa, Normal. Kalian gak perlu ribet lagi urusin Airin, Airin sayang banget sama kalian...Meskipun kalian yang buat Airin menderita seperti dulu"

Airin mengepal tangannya dengan balutan pasir kuburan tersebut. Dirinya menangis tersedu sendiri. Kesakitan terbesarnya kini menyelimuti dirinya.

"Kalian udah tenang sekarang disana kan? Airin seharusnya gak nangis, Airin seharusnya gak khawatir. Hiks...Airin ga bisa ma, pa!!! Airin gak bisa!" Cetus Airin, Lanjutnya "intinya yang harus kalian tau, Airin sayang kalian melebihi apapun yang ada di Dunia ini."

"I'll see you back, Ma, Pa." Airin berdiri menatap pemakaman orangtuanya dengan senyuman termanis sebelum ia pergi kembali.

Airin membalikkan badannya serta berjalan keluar kuburan tersebut.

"Sekarang hidup Airin Hampa" Ujar Airin, Dirinya tersenyum paksa tanpa rasa pasrah.

"Airin..." Ujar seseorang memegang pundak Airin dibelakang, Airin seketika terdiam membeku, Dirinya membalikkan tubuhnya.

"Raga...?" Sahut Airin histeris, Matanya membulat melihat seseorang yang sudah lama tak ia temui.

"Hai Rin, Gimana kabar Lo?"

"Raga...hiks" Airin memeluk raga dengan kehangatan nya, Dirinya sungguh merindukan satu pria ini.

Disaat kejadian 2 tahun yang lalu, Raga memilih pindah kota mengikuti orang tuanya.

FEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang