Airin terdiam di ruang tamu dengan tatapan kosong dan mata berkacanya. Ingin sekali ia memeluk kedua orang tua nya saat keadaannya seperti ini. Henyap!
Jika kalian bertanya, Apa Airin akan mengikuti camping sekolahnya? JAWABANNYA TENTU TIDAK! Dirinya sangat berduka bahkan tak ada yang ia ingin temui saat ini.
shhhh.....hihihi
Bulu kuduk Airin seketika merinding dan terdiam polos saat mendengar suara syair tersebut.
"Siapa kamu?" Dengan penuh keberanian, Airin menoleh ke sekelilingnya yang hanya ada kesepian.
"Aku...senang melihat kau menangis, Airin" yang Airin pikirkan ini adalah ulah NASA. karena yang sangat Nasa ingin kan adalah Airin. Yang Nasa incar hanya Airin seorang.
"Nasa, berhenti!" Teriak Airin
"Aku bukan dia, Airin! Dia hanya penghianat!" Mata Airin membulat, Apa maksudnya kalau NASA adalah penghianat?
"Jangan bermain main! Aku sedang berduka. Aku benci hidup ku, aku benci kelebihan ku, aku benci kalian semua!"
"Kau boleh membenci itu semua... Tapi kau tak boleh membenci ku, Airin!"
"DIAMLAH!" Airin berdiri lalu mengambil kaca vas bunga dan dipecahkan, seketika wajah buruk dari seorang gadis yang sedari berbicara dengan Airin, Tampaklah wajahnya. Mata Airin membulat, Jantungnya berdetak dengan sangat kencang.
Apa yang kini ia lihat!?
Sungguh, semuanya akan hancur!
"Kaa...kamu?" Ucap Airin terdiam mematung melihat wajah buruk gadis itu, Apa? Apa Nasa membohongi nya selama ini? Apa Nasa itu hanya hayalan Airin?
"Airin...Airin...Airin..."
"Berhenti! Bukankah kamu..."
"Aku? Aku sudah pernah bilang padamu bukan? Aku yang akan menghancurkan harapan terbesar mu! Tentu saja aku jauh berbeda dengan Nasa si penghianat itu"
"Tunggu sebentar... Jadi kau yang membunuh orang tuaku!?" Nada suara Airin semakin besar dengan jantungnya yang tak karuan, Dirinya ingin sekali melukai wanita didepannya, Tapi apa boleh buat? Dia hanyalah hantu.
"Kau memang gadis yang pintar."
"Apa mau mu bodoh?!" ucap Airin dengan nada menyeramkan.
"Wah! kau harus sedikit sopan jika berbicara dengan ku! Tapi kau juga tidak sangat pintar, Airin! Siapa yang kau sebut sahabat? NASA?! Ayolah, semua itu hanya permainan yang ku lukis."
"Nasa tidak nyata?" Tangan Airin sekarang sangat tegang, Matanya memerah, Badannya kaku.
"Tepat! Nasa itu hanya lukisan yang ku buat. Dan kini yang nyata itu AKU!" Ucap wanita itu dengan senyuman licik.
"Kau bohong! RAGA MENGENALNYA! Aku mengenalnya.. dan ka...." Ucapan Airin terpotong.
"DAN AKU YANG MENCIPTAKANNYA!"
Airin menggeleng tak percaya, Dirinya sekarang sangat sulit ditebak. Apa yang kini ia lalui hanya lukisan!?
"Aku menciptakan "NASA" karena hanya ingin kau mati, Aku menciptakan "NASA" Agar melihat manusia tak bisa bahagia dengan orang tuanya! DAN AKU! Aku juga ibu, Airin. Aku ibu! Tapi anak ku dan aku terbunuh karena keluarga bodoh YANG HANYA INGIN HARTAKU!"
"Kenapa aku!? Kenapa tidak yang lain?"
"Kau mau tau kenapa?", Airin mengangguk kaku, "Karena kau PENYEBABNYA, Dan... Keluarga yang membunuh ku itu, KELUARGAMU!" Diri Airin terdiam membeku, Air mata nya menetes dan mengalir sangat deras.
"Dan, Airin... Aku tak akan membunuh gadis malang sepertimu, Karena sebelum kau hadir didunia ini, Kami sudah meninggal. Aku akan menyakiti mu, Hingga kau sendiri bosan hidup!"
"Berhenti! Berhenti dengan semua permainan bodoh ini! Aku ingin hidup tenang, aku tak ingin seperti itu! Aku mohon" mata Airin kini tak bisa ditahan, Sudah telat. Wanita itu tak memberi ampun setitik pun kepada orang yang melukainya.
"Berhenti memohon! Itu tak guna. Aku akan menyakiti siapapun yang dekat dengan mu. Bermainlah denganku, Airin... Itu akan sangat menyenangkan!"
"TUNGGU! Orangtuaku tidak seperti itu... Mereka tidak gila harta! Kau harus mencari tau lagi! Kau tak boleh asal fitnah!"
"Kau boleh menyusul orangtuamu mati kalau ingin tau kebenarannya!" Ucapnya lalu pergi tanpa mengatakan apapun selanjutnya.
"Hiks.." Airin terdiam menangis, dirinya tak kuat menahan kaki nya yang kini melemah. Dirinya terjatuh dengan sangat lemah.
"Bangunkan aku dari mimpi konyol ini!" Teriak Airin.
"Aku sudah tau kebenarannya, tapi kenapa ketika aku tau semua semakin sakit!"
"Aku berharap ini hanya mimpi, harapan terbesarku sudah hancur! Semua hancur! Diriku hancur! Aku hanya gadis pembawa sial! Apa...apa yang kini aku makan adalah uang haram? Kenapa mereka tak bisa memberi tau sebenarnya!? Kenapa!? Mama! Aku mohon tunjukkan dirimu!"
"Hiks...mama! Papa!" Airin terus menangis menyalahkan takdirnya.
"Yang kini aku punya... Hanya diriku sendiri"
***
Pagi telah tiba, Airin terbangun di sofa yang ia tidurkan dari semalam, Dirinya tak mampu melihat sekeliling bahkan membuka matanya.
"Hiks...., Aku berharap saat aku bangun... Ini semua hanya mimpi" ucap Airin lalu membuka matanya pelan. Semua nihil, apa yang ia harapkan tak sesuai harapan.
"Nasa.. aku mohon, kembali lah! Aku mohon! Aku tau wanita itu tak nyata!"
Tok...tok...tok...
Airin mendengar ketukan pintu itu dengan sangat jelas, ia berdiri lalu berjalan ke pintu utama rumahnya.
Pintu tersebut terbuka secara pelan dan menampakkan Raga yang berdiri dengan senyuman, Yang semakin membuat hati Airin patah.
"BUAT APA KAMU KEMARI!?" Ucap Airin tanpa menatap raga
"Airin?"
"Aku gak Nerima penghianat sepertimu, Raga! Pembohong!"
Deg!
"Maksud Lo?" Ucap Raga.
"Nasa itu gak ada, Raga! Kamu bohong kan? Kamu tau yang sebenarnya tapi kamu gak mau kasih tau aku yang sebenarnya! Kenapa? Kamu mau aku hancur? Sekarang aku udah hancur! Apalagi!?" Cetus Airin.
***
A/n : maaf gais udah lama ga upload, lagi liburan nih. Hayo siapa yang besok masuk? Wkwk!
Makasih udah baca, jangan lupa vote nya yah!<3

KAMU SEDANG MEMBACA
FEAR
Mystery / ThrillerAirin Freya, Gadis berusia 17 tahun. Hanya karena terbangun dari mati surinya pada saat kecil, Ia dapat melihat berbagai makhluk aneh. Awalnya ia merasa hanya sebatas imajinasi atau halusinasi, karena seiring berjalannya waktu. Ia mengetahui sedikit...