12 - Kembali Dengan Semula

1.6K 104 5
                                        

Airin terdiam lagi membuat Anggia sedikit resah dan bingung melihatnya. Padahal dia baru saja balik, lalu kenapa dia pingsan?

"Kamu kenapa sih tadi pingsan?" Tanya Anggia memulai pembicaraan yang daritadinya awkward.

"Eng...enggak tau" jawab Airin dengan ragu.

"Emmm... Kalau gitu, kamu udah enakan belum? Kalau belum kamu disini aja dulu"

"Udah kok, aku udah enakan. Kamu ke kelas aja nggi, aku bisa sendiri kok" jawab Airin dengan senyum kecilnya.

"Gak usah deh, aku disini aja jagain kamu. Kita udah lama juga loh gak ketemu" ujar Anggia

"Iya"

"Disekolah kita ini, ada murid baru loh" ucap Anggia.

"Murid baru? Siapa?"

"Iya, murid baru. Dia itu ada 4 orang dan cowok semua, ganteng pula. Gue juga baru tau dia terkenal dan udah jadi seleb sebelumnya, tapi kok gue gak pernah lihat dia sebelumnya ya" jelas Anggia dengan wajah datarnya.

"Dia kelas berapa emangnya?"

"Sekelas sama kita"

***

SKIP.

Kini adalah jam istirahat, Anggia ke ruang UKS untuk menjenguk Airin yang sedari sedang terbaring diatas kasur.

Tok...tok...tok...

"Airin, mau kantin?" Tawar Anggia memasuki ruang UKS dan berjalan pelan ke kasur Airin.

"Iya, boleh deh. Aku juga udah lapar" Airin lalu beranjak diri dari tempat tidurnya.

Disaat perjalanan dikantin, Airin sudah terbiasa menjadi bahan omongan bahkan pusat perhatian disekelilingnya.

Kenapa? Karena, dia aneh.

"Rin, kamu gak sakit hati?" Tanya Anggia yang sudah tau daritadi bahwa Airin menyadari dan mendengar dijelek jelekan dari bisikan disekelilingnya

"Gakpapa nggi" jawab Airin tersenyum lebar menatap Anggia. Tersenyum (Paksa)

Airin dan Anggia duduk dipojokan memesan dua soto dan dua minuman jus orange.

Airin lalu menangkap sebuah objek 4 lelaki yang duduk ditengah tengah kantin dengan gayanya yang berlebihan menurut Airin. Sok fenomenal.

"Itu 4 cowok yang kamu bilang tadi?" Tanya Airin tanpa menoleh ke Anggia dan tetap fokus menatap ke empat lelaki tersebut.

"Iya" jawab Anggia sontak membuat Airin membulatkan matanya. Begitu yang dibilang tampan!?

"Kok kayak ada yang aneh ya dari empat cowok itu?"

"Aneh ?? Maksudnya ??"

"Ya gak tau, aneh aja"

"Rin, kamu masih... Itu?.. emm"

"Iya, aku masih bisa melihat hantu"

"Jangan disebut juga kali"

"Maksud kamu empat cowok itu hantu?" Tanya Anggia ceplas-ceplos. Airin lalu menatap Anggia dan menaikkan sebelah bibirnya.

"Eh, enggak! Bukan. Aku hanya lihat kayak ada yang aneh aja" lanjut Airin menyantap makanan sotonya.

"Kenapa aneh!?" Batin Airin

"Kenapa sih Rin? Ada yang janggal dihati kamu?" Tanya Anggia, ia merasa kalau sahabatnya ini sedang merasakan hal yang aneh, daritadi wajahnya terlihat kusam.

"Iya, kayak ada yang aneh, tapi aku gak tau dimana anehnya"

"Kebetulan aja kali"

"Enggak nggi, ini gak kayak yang biasa aku rasain. Ini beda, ini aneh, apalagi pikiran ku dan tatapan aneh ku selalu ke mereka" ujar Airin dan tetap menatap keempat pemuda tersebut.

"Udahlah Rin, kalau kamu liatin terus, nanti yang ada mereka sadar dan datang ke kita" tegur Anggia, Airin lalu menatap Anggia dan mengangguk pelan kepalanya.

***

Sepulang sekolah, Semua siswa dan siswi sudah keluar dari sekolahnya, termaksud Airin dan Anggia yang kini berjalan di koridor sekolah.

"Airin, aku udah dijemput" Ucap Anggia, tapi ragu untuk meninggalkan sahabatnya, Airin lalu tersenyum kecil menatap Anggia.

"Pulang aja, aku gakpapa" Sahut Airin memastikan untuk Anggia mempercayai dirinya.

"Hmm..ok, kalau ada apa apa, kamu telepon aku aja ya" Airin tersenyum kecil lagi dan mengangguk pelan, ia menatap Anggia yang kini sudah hampir menjauh darinya.

Airin tetap setia menunggu jemputannya didepan gerbang, hingga akhirnya ia merasa bosan dan pergi ke kelasnya.

Saat diperjalanan, Airin sedikit menundukkan kepalanya karena setiap orang menatapnya. Airin menaikkan kepalanya sedikit dan menatap didepan nya terdapat 4 pemuda yakni yang disebut tadi oleh Anggia.

"Oh ini anak indigo yang cupu itu?" Ucap salah satu dari mereka, Sangat menyebalkan. Baru pertama kali masuk disekolah saja sudah mencari gara gara.

"Maksud kamu apa ya?" Jawab Airin menatap pemuda tersebut dengan wajah sinisnya.

"Lu cupu, Gue sebenarnya nyesel sekolah disini. Gue kira semua orangnya selevel sama gue, taunya ada yang..." Ujarnya lagi sambil membalikkan jempol nya yang bermakna, Cupu.

Airin sedikit kesal, ia mendatarkan wajahnya. Lalu seketika seperti ada bayangan hitam yang lewat disebelahnya. Airin tau jika ia berkata sejujurnya, maka semua orang pasti akan menertawakannya, dan mengatakan "halunya sangat tinggi".

"Kenapa diem aja?"

"Buat apa aku ngelawan? Apa itu akan ngubah semuanya?" Lawan Airin, kali ini wajahnya berubah dengan senyum kecil manisnya, semua orang lalu terdiam menatap Airin dengan wajah... Cantik?

"Gak usah sok senyum, Lo gak tau gue siapa?" Ujar nya lagi

"Aku tau" Yap, Airin baru saja mengetahui sifat bahkan namanya karena mata batinnya.

"Kamu adalah Raga, Anak orang kaya, mungkin habis ini kamu bakal dijuluki Badboy karena sifat bodoh mu itu" jawab Airin dengan percaya diri walau tangannya kini gemetar.

Airin lalu membalikkan badannya menuju ke gerbang sekolah, Ia tau kalau ia telah menghabiskan waktunya hanya untuk meladeni 4 pemuda tersebut.

Ia lalu berjalan ke jemputannya, yakni supir orangtua nya. Karena sekarang, Kedua orangtuanya masih belum saja pulang dari London.

***

A/n : aw! Maap kalau makin lama ceritanya makin pendek atau makin gak jelas.

Karena aku juga gak ngerti kadang sama alurnya harus gimana.

Sedikit spoiler, disini gak cuman horror doang deh aku buat biar kalian gak tegang amat:v, aku bakal buat romance dan humornya juga.

Jangan lupa vote and read! Thanks readers kesayangan!<3

FEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang