21 - Mimpi terburuk!

1.3K 90 0
                                        

"mama, papa? Akuuu... dimana, kenapa semua terlihat gelap?"

Hhhhhhh....

Bulu Airin seketika menegang, dirinya ketakutan dengan badannya yang sudah kedinginan, ia tau artinya. Ada banyak hawa gaib di sekelilingnya.

Airin perlahan membuka matanya, semua terlihat sangat kosong. Dirinya melihat sekeliling, tentu saja ia seperti mengenali tempat ini! Ini adalah ruang tamu rumahnya. Ruang tamu dimana mereka selalu berkumpul dan bercanda ria saat Airin kecil.

Wajah Airin seketika memerah dengan tangannya yang bergetar tak karuan. Matanya tertuju pada satu titik, Seorang wanita dengan bolongan hebat di punggungnya yang menghadap ke belakang.

Airin menelan ludahnya dalam-dalam. Dirinya kini sangat takut, gak seperti ketakutan biasa. Yang saat dia takut, dia hanya mengingat satu pesan yang pernah di sampaikan Aira, Mamanya.

"Jangan takut, Jika kamu takut. kekuatan makhluk halus akan semakin kuat. Berani lah!" Pesan Aira saat dulu.

"Mama...a...Airin...takut" batin Airin.

Wanita tersebut membalikkan matanya, Wajahnya terlihat seram dengan gumpalan darah darah yang berserak di wajahnya dan bertumpahan di lantai.

"Airinnn...." Panggil wanita tersebut dengan senyuman cengirannya. Jujur saja, sejak Airin hidup, Baru pertama kali ini seperti ini.

Wanita itu mendekattt....

Mendekat...

Menatap Airin dengan tatapan seramnya, Mampu membuat Airin meringis ketakutan.

"Aaaaaaa! Pergi kamu!!!! Jangan dekat dekat!" Airin mundur kebelakang dengan sangat cepat, namun nihil. Dirinya terjatuh karena tersenggol meja yang besar, dirinya kembali menatap wanita tersebut dengan wajah merahnya.

"Airin...kau akan bersamaku selamanya" ucap wanita tersebut berhenti kan perjalanannya.

"Aku mohon, pergi lah!"

Wanita itu malah semakin dekat dengan senyumannya menatap Airin yang sudah ketakutan.

"Aaaaaaa!!!!" Mata Airin tertutup karena tak mampu melihat pemandangan buruk didepannya.

Jrebbbb.....

Wanita tersebut menghilang dari hadapan Airin, seketika Airin membuka matanya saat tak mendengar jejak kaki lagi.

Airin kembali berdiri dengan posisi yang sama, yaitu ketakutan. dirinya bediri dengan tegas walaupun sebenarnya ia sangat takut.

Sekarang yang belum Airin tujui, Adalah kamar Airin. Namun pandangannya teralihkan oleh sebuah pintu, Yang pasti ia sangat tak tau tentang pintu itu. Apa yang terdapat didalamnya?

Yang ia tau, Tempat itu sekarang adalah gudang. Namun pintu tersebut malah berbeda dengan yang ia lihat. Pintu tersebut malah berwarna merah. Setau dia, Pintu itu adalah berwarna pink.

Mata Airin tertuju terus pada pintu tersebut, Ia ingin ke pintu tersebut namun ia juga harus ke kamar Airin. Dirinya bingung dilapisi tanda tanya. Waktu nya juga tak banyak untuk ini semua.

"Aku ingin ke kamarku... Tapi aku juga penasaran dengan pintu itu" batin Airin.

Seketika Airin mengingat, Dirinya sedang melihat masa lalu, bukan masa depan. Jadi ini semua tentang apa yang terjadi dulu.

Airin menelan ludahnya dan mendekatkan dirinya kepada pintu tersebut. Mata nya tak memandang yang lain, matanya hanya tertuju pada pintu itu, berharap ada sesuatu yang menjadi jawaban atas pernyataan selama ini.

Airin membuka pintu itu perlahan, Gudang tersebut tampak gelap dan tak terlihat apapun. Banyak debu dengan serangkaian hewan hewan seperti kecoa. Airin memberanikan dirinya mencari letak kontak untuk membuka lampu.

Kontak tersebut tampak banyak debu, Airin membukanya perlahan. Matanya membulat, dirinya membeku, tangannya bergetar tak karuan.

Ia melihat dua orang yang tak asing baginya...

Nenek dan kedua orang tua Airin?

Diri Airin membeku, melihat perkelahian yang hebat diantara keduanya. Apa ini? Kenapa dunia ini seketika menjadi terbalik?

"Bagaimana? Apa kalian berdua sudah membunuh keluarga itu!?"

"Su....sudah...Bu"

"Bagus, berikan uang itu!"

Percakapan tersebut membuat kepala Airin pusing, Ia berpikir kini peran antagonisnya adalah neneknya. Bagaimana bisa?

"Nenek, berikan sedikit uang itu, Aira sedang hamil muda. Kami membutuhkan uang untuk operasinya" ucap papa Airin.

"Aku akan berikan uang Yang sangat banyak untuk kalian, Asal kalian bisa mencari korban yang lebih banyak lagi" ucap Nenek Jena, Nenek Airin. Airin menelan ludahnya. Badannya memerah.

Apa ini? Kenapa sekarang ada neneknya? Apa yang kini ia pikirkan benar!?

Dirinya seketika mengingat sesuatu!

"Waktu ku hanya 1 jam! Sekarang jam berapa!?" Batin Airin, Ia melihat tangannya yang terdapat jam tangan.

Kini tepat pukul jam 20:55. Waktunya tertinggal 5 menit lagi, Airin lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut tanpa memperdulikan pertengkaran nenek Jena dan kedua orang tuanya.

"Ini jalan keluarnya dimana!? Arggh!" Cetus Airin, Dirinya bingung jalan keluar dari sini. Ia Frustasi menatap sekelilingnya yang nampak menyeramkan.

"Airin..."

Bulu kuduk Airin menegak tak karuan, Ia menatap sekeliling yang nampak sangat menyeramkan. Airin tampak terlihat panik, waktu nya tak lama lagi. Hanya 4 menit lagi!

"Tolong...jangan ganggu aku, biarkan aku keluar" teriak Airin dengan mata berkaca-kacanya.

Airin memang sudah biasa melihat hantu, tapi kini ia sangat takut. Dirinya melihat masa lalu yang pahit dengan bonus melihat orang orang yang sudah mati.

Seseorang menarik tangan airin, Airin tak sempat menoleh.

Jrebbbb....

"Airin?" Ucap seorang pria, mata Airin masih saja tertutup, Tak karuan membuka matanya.

"Airin, Lo selamat" Teriak raga. Airin yang mendengar perkataan tersebut lalu membuka matanya dan melihat sekelilingnya.

"Raga...disana, serem.." ucap Airin terengah-engah.

"Bagus Airin, Waktu mu tersisa 3 menit. Untungnya kamu udah keluar" Airin mengangguk kan kepalanya dengan kaku.

"Kamu sekarang udah keluar, Airin. Semua itu sudah lewat. itu adalah kesempatan terakhir kamu, kalau kamu belum menemukan jawaban dalam masa lalu itu. kamu akan diteror selamanya" Airin menelan ludahnya.

Dirinya kaku, tak mengerti apa yang harus ia katakan, Matanya malah memandang sekelilingnya. Takut, Jika wanita itu datang lagi dihadapannya.

Bagi Airin, Tadi adalah mimpi terburuk dalam hidupnya. Masa lalu itu sangat pahit, Dirinya tak bisa menyangka jika ia terjebak disana selamanya.

***

A/n : udah lama ya gak update. Maaf ya karena author juga sibuk hehe.

Annyeong:)

FEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang