Airin terdiam di dalam ruangan kampusnya, menatap ke buku di mejanya yang sedari tadi kosong, bahkan pikiran nya juga kosong entah kemana-mana.
"Rin?" Panggil seorang pria, Airin tetap terdiam. Pikirannya seakan sangat gelap, mendengar teriakan saja tak membuatnya menoleh.
"Airin...?" Panggil Pria tersebut sekali lagi. Karena kesalnya tak di sahut oleh Airin, ia memegang jari jemari Airin dengan pelan.
Airin terbangun dari lamunannya, Menjauhkan tangannya yang sedang di genggam, Ia lalu menoleh menatap ke arah pria yang sedari tadi berdiri di sebelahnya.
"Eh Raga, kamu ngagetin aku tau!"
Raga tertawa, melihat wajah terkejut Airin. Wajahnya sangat lucu bahkan menggemaskan.
"Lagian bengong, mikirin siapa sih?" Ujar Raga.
"Gak ada" Cetus Airin.
"Masa gak ada? Sampai aku panggil aja kamu gak nyahut-nyahut" Protes Raga.
"Beneran gak ada. Pikiran aku kosong" Raga memutarkan bola matanya, ia berjalan ke kursi nya yang tepat di belakang Airin lalu mendudukinya.
"Mikirin aku?" Airin menoleh dengan wajah sinis.
"Ngaco aja!"
"Kamu tuh, gak boleh kebanyakan bengong, apalagi gak mikirin apa-apa" tegur Raga.
"Memangnya kenapa?"
"Nanti kemasukan setan"
"Raga!!"
Raga tertawa puas melihat wajah Airin yang kesal.
***
Airin dan Raga berjalan menuju ke kantin. walau mereka menjadi bahan tontonan, Airin lebih memilih menghiraukan hal tersebut.
"Airin, aku mau nanya sama kamu"
"Hm? Nanya aja"
"Kalau misalnya, kamu nikah muda gimana?" Tanya Raga, Airin memberhentikan perjalanannya. Menatap Raga dalam-dalam.
Perasaan aku kok enak ya?, Batin Airin.
"E..emangnya kenapa?"
"Enggak, sepupu aku ada yang mau nikah muda. Jadi, karena aku gak ada waktu nanya dia, jadinya aku nanya kamu"
AMBYARR!!
Padahal Airin sudah berfikir bahwa ini adalah kode dari Raga untuk menikahinya.
Airin menatap Raga dengan sinis.
"Kenapa lihat nya kayak gitu?"
"Gakpapa" Airin melanjutkan perjalanannya menuju ke kantin. Ruangan nya adalah jarak terjauh untuk menuju ke kantin.
"Kamu belum jawab pertanyaanku"
"Tanya aja sendiri sama sepupu kamu!"
"Kamu kenapa sensi banget?"
"Gakpapa"
"Hm, kalau gitu. Nanti malam kamu dinner bareng keluarga aku ya" Airin terkaget, bagaimana mungkin ia akan bertemu dengan keluarga Raga.
"Orangtua kamu...masih kenal aku?"
"Mungkin udah lupa, but its ok. Kita ulang semuanya dari awal"
"Hmm..." Gumam Airin
"Kenapa? Kamu takut?"
"Gimana kalau orang tua kamu, benci sama aku?" Tanya Airin dengan ragu, bagaimanapun juga, dulu akibat Airin jatuh dari bianglala, ada kaitan dengan Raga dan mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEAR
Gizem / GerilimAirin Freya, Gadis berusia 17 tahun. Hanya karena terbangun dari mati surinya pada saat kecil, Ia dapat melihat berbagai makhluk aneh. Awalnya ia merasa hanya sebatas imajinasi atau halusinasi, karena seiring berjalannya waktu. Ia mengetahui sedikit...