Epilog

1.6K 95 43
                                    

BRAKHHHHH!!~~~~~~

Badan Kina terpental Jauh. Ngilu! Sakit! Dia ga bisa ngerasain kakinya lagi. Cairan kental mulai keluar dari kepalanya.

Ini terlalu tiba-tiba. Bahkan dia ga sadar, cuman badannya yang terasa melayang dan tiba-tiba menyakitkan.

Matahari begitu menantang hari ini. Cahayanya begitu menyilaukan, menggoda dia untuk memejamkan Mata!

Fahrul sama Saga keliatan khawatir. Apa kondisi dia buruk banget? Ahhh! Sial! Dia ga bisa denger apa-apa, buat ngedip aja rasanya berat.

Sakit!

Saat badannya diangkat perlahan.

Sakit!

Saat mereka meletakan badannya di blangkar.

Sakit!

Saat dia nyoba sedikit aja buat bergerak.

Telinganya berdengung! Samar-samar suara mulai terdengar. Fahrul sama Saga masih mendorong blangkar sekuat tenaga.

"Ga. Pulang nanti, kita makan ice cream di taman ya!"

"Iya! Pasti! Gue janji!"

Kina ngantuk! Kepalanya makin nyeri, matanya udah berat buat melek.

"Ahh badan gue sakit semua. Kepala gue pusing. Nanti kita musti sering-sering liburan bareng lagi"

Lirih! Tapi masih bisa didenger.

"Pasti Zak! Lo bakal sembuh dan baik-baik aja!"

"Gue ngantuk. Gue mo tidur bentaran! Jangan ganggu gue!"

Matanya semakin berat! Perlahan, kegelapan menyelimutinya sepenuhnya.

Senja yang sama, saat dia ketemu pertama kali sama Ze. Senja yang sama, Saat dia kehilangan Ze. Dan di Senja yang sama juga, dia kembali bertemu Ze!

Kelopak mata yang dihiasi bulu mata lentik yang indah itu perlahan bergerak. Sedikit-demi sedikit, dari gerakan kecil mencoba membuka, sampai akhirnya terbuka sepenuhnya.

Dimana dia? Ini bukan kamarnya! Siapa mereka? Pandannya masih kabur! Dia tak bisa melihat dengan jelas ini dimana? Ruangan gelap dengan lampu besar yang menyilaukan menyorot dirinya. Orang-orang yang ga dia kenal bahkan ga pernah dia temui.

Dia ga bisa merasakan badannya sama sekali. Mencoba menggerakan kaki tapi terasa sangat berat. Matanya bergerak kesana kemari gelisah. Sampai pandangannya terhenti pada seseorang disampingnya. Orang yang slalu dia rindukan, dengan setelan baju yang menjadi favoritnya. Orang yang sekarang mengulurkan tangannya.

"Ayo kita pulang!"
.

..

...

....

.....

......

.......

........

"Terjadi pendarahan serius diotak pasien. Dia juga kehilangan terlalu banyak darah. Lengan dan kaki kanan pasien patah, dan yang lebih parah, tulang rusuknya patah karna benturan yang sangat keras"

"Ditengah-tengah operasi, kami kehilangan pasien. Maaf! Kami sudah berusaha semaksimal mungkin!"

DUARRRRR~~~~

Ini kaya petir disiang bolong! Badan mereka lemas seketika. Badan Eza ambruk. Isak tangis mulai terdengar. Mba Zihan bahkan sudah menjerit dipelukan Bang Zaki yang sedang meraung frustasi.

Gadis Senja(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang