BOY 7

1.9K 42 0
                                    

Kini Valetta pun berada ditaman sendirian sambil mengingat kejadian dimana Dave membuang es krim kesayangannya

Gadis pecinta es krim, coklat, dan bombon ini pun sangatlah tidak suka jika ada seorangpun membuang makanan kesayangannya

Green tea, rasa yang paling ia benci dan ngga bakal pernah mau dia makan, sekalipun itu rasa makanan kesayangan nya

"Kalo tadi lo buang es krim green tea gapapa, lah ini lo buang es krim coklat yang dari tadi udah gue tahan buat gak bakal tergoda, tapi mala lo buang ke tempat sampah,kan sayang tuh es krim nya. Hiks" sedi Valetta menatap kedua sspatunya ssmbil menendang batu yang ada disekitarnya

==========

"Dia nangis? Hanya karna es krim? " batin Dave tak percaya

"Dave ih! Aku dari tadi udah cerita panjang lebar juga gak kamu dengerin " kesal Vania menatap Dave

"Eh iya sorry, aku kepikir sama urusan osis aja tadi. Maaf yah" ucap Dave tersenyum

"Lebih penting osis yah dari pada aku? Yaudah sana aja kamu! "

"Kok kamu jadi gini sih? Yaudah cerita aja lagi biar aku dengerin"

"Ih, kamu pikir gak capek apa cerita panjang lebar?! " hentak Vania lalu turun dari ranjang dan beranjak keluar

"Ck dasar cewe" ucap Dave mengacak rambutnya frustasi

"Van, tunggu dong" bujuk Dave pada Vania

"Gamau! Aku ngambek sama kamu! " ucap Vania lalu melangkahkan kakinya melewati taman

"Vania, iya iya aku gak bakal ulangi gitu lagi. Maafin aku yah, aku kawanin beli coklat yuk"  bujuk Dave lagi yang dapat membuat langkah Vania berhenti lalu tersenyum

"Betulan yah? Aku mau banyak" gemes Vania lalu berlari kearah Dave dan memeluk Dave erat dengan lompatan kecil seperti anak anak
"Ayok,buruan"

"Iya ayok. Eh-" umpat Dave kesal karna pada saat Vania menarik tangannya dengan cepat, ia seperti menabrak orang yang membuat badannya hampir terjatuh

Disisi lain, Valetta melihat semua. Semuanya,ada rasa tidak suka pada saat Vania memeluk Dave dengan wajah imutnya

"Kapan yah Dave bersifat kayak gitu sama gue? " ucap Valetta pelan lalu beranjak pergi dari sana
Saat ia mau melewati Dave, ternyata Dave menabraknya karna tarikan Vania yang terlalu kencang pada Dave sehingga membuat Dave hampir terjatuh jika tidak pegangan erat

"Astaga" kaget Valetta lalu seperti mencium wangi parfume Dave yang digunakannya

"Gila tuh parfume, wangi amet, awet kek cinta gue sama harry styles. Pantasan Vania nyaman banget deket dia" ucap Valetta lalu kembali mencium bekas wangi parfume Dave

"Gue kangen Devano jadinya" lirih Valetta lalu berlari kekelas nya untuk bertemu dengan Naomi

"NAOMI LO DIMAN-"

"Gue disini goblok! " ucap Naomi menutup kupingnya karna ia berada didepan meja dimana Valetta berdiri

"Bilang kek dari tadi"

"Mulut lo toak banget sih Val. Tapi kok banyak yak cowo pada nempel ke lo" kesal Kiana duduk disebelah Naomi

"Bikaus ai always biutipul seperti Rapunzel" jawab Valetta gak jelas

"Jijik gue, Rapunzel aja rambutnya panjang. Lah lo? Rambut pendek sebahu gini kek Rapunzel gitu? Ew" ucap Naomi memalingkan kedua matanya

"Eh asal lo pada tau yah, Rapunzel itu pas di film akhirnya kan dia-"

"Dia rambutnya jadi pendek karena dipotong pake serpihan kaca karna nenek jahat yang mukanya serem kayak hantu. Yakan? " jawab Kania  bosan atas jawaban Valetta setiap kali dikasi pertanyaan itu, pasti jawaban nya itu.

Padahal mah mukanya kagak ada mirip mirip nya kayak Rapunzel. Ngarep banget nih anak, untung sayang

"Nah itu lo tau! Tumben pinter, gue kasi tepuk tangan deh nih. Wuuuu" kekeh Valetta sambil bertepuk tangan ria sehingga masalah tentang es krim yang dibuang Dave tadi sudah tidak dipermasalahkannya

"Btw kenapa lo manggil nama gue? Mau minta tanda tangan iya? " tanya Naomi sambil membaca komik kesukaannya

"Bukan. Gue mau tau kabar Devano aja hehe " cengir Valetta menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Ohh, dia katanya mau jemput lo nanti,tapi Val-"

"Seriusan lo? Astaga. Yes akhirnya setelah sekian lama gue tunggu dia jemput gue juga yes yes yes!! Lo mau apa Nao? Permen? Es krim? Ato coklat? Biar gue beliin" ucap Valetta gembira sambil lompat lompat kegirangan

"Sinting" umpat seorang cowo yang tiba tiba masuk kedalam kelas mereka

"Valetta,Grace,Hans,David dan Grey dipanggil Bu Sri buat remedial matematika sekarang! " ucap cowo tersebut dengan nada datar dan dinginnya

"Dimana ka kak? " tanya Grace gugup takut pada cowo tersebut

"Perpustakaan" jawab Dave lalu pergi meninggalkan kelas mereka

"Duh, gue harus remedial lagi. Nanti yah kita sambung obrolan kita oke" ucap Valetta tersenyum bahagia lalu menuju bangkunya untuk mengambil alat tulis

"Nao, bukannya Devano suka sama Vania yah? Dan dia deketin Valetta karna lo paksa aja kan biar dapat info tentang Vania? " ucap kania serius pada Naomi

"I i iya. Lo lo kok tau? " tanya Naomi gugup
"Gue kasihan liat Valetta, orang tua nya gak perna kasih dia rasa kasih sayang,abang nya jugak gak peduli sama dia, orang yang dia suka gak suka balek sama dia, cuman kita dua harapan dia dan Devano, makanya itu gue paksa Devano buat deketin Valetta seakan suka betulan sama Valetta supaya dapat info tentang Vania"

"Gue mohon, jangan kestau Valetta yah, gue kasihan sama dia,dia masih mampu buat senyum atas semua penderitaan yang diterimanya walaupun gak ada yang semangatin dia" ucap Naomi pelan

Kania pun langsung memeluk Naomi sambil menganggukan kepalanya

"Tapi lo jangan terlalu kasi harapan sama Valtta terhadap Devano, kasihan dia juga nanti yang terlalu berharap" ucap Kania yang dapat diterima dengan Naomi
.
.
.
Vote and comment yah
Trima saran dan kritikan:)

BOY IS MINE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang