BOY 25

1.5K 39 0
                                    

"CABUT! " perintah Dave meninggalkan Geng Strange yang sudah terkapar lemah

"Devan" lirih Valetta melihat keadaan Devan yang sangat ngeri dilihat

"Val? " panggil Julian sadar bahwa Valetta masih disini. Julian pun berlari kearah Valetta lalu mengangkat Valetta berdiri sambil memegang pundak Valet yang sudah sangat shock akan kejadian semua.

Dave tidak bisa meninggalkan Julian sendiri disini bukan? Harus solid. Bisa saja saat Geng Kansas pergi dari sini, salah satu dari anggota Geng Strange menyerang Julian dan Valetta yang masih berdiri disana.

"Ck, lama banget sih! " ketus Dave lalu turun dari motor miliknya menuju kearah Julian dan Valetta

"Tapi gue gak mau Jul! Devan kasihan. Gue harus bawain dia kerumah sakit" tangis Valetta melihat Devano terkapar lemah

"Dia gapapa Val. Kita udah biasa kayak gini, palingan tuh orang bakal sadar juga! " bujuk Julian agar Valetta mau pergi dari tempat ini

"Tap-"

"Pulang! " tegas Dave menarik tangan Kiri Valetta dengan kuat.

Valettapun memberontak pada pegangan tangan Dave. Pasalnya ia ingin mengantarkan Devan kerumah sakit, Valet tidak tega melihat Devan kayak gitu.

"Gue gak mau! Gue mau antar Devan dulu kerumah sakit! " isak Valetta sambil memberontak pada Dave

"Ck. Lo bandel banget sih dibilang! " bentak Dave lalu menarik Valetta kembali dan mengangkat tubuh Valetta seperti karung beras karna selalu memberontak.

"Turunin gue Dave! " teriak Valetta yang membuat para anggota Geng Kansas melihat kearahnya

"Udah diam lo! " bentak Dave lalu menurunkan Valetta dimotornya lalu melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata rata

Para Geng Kansas sudah sampai disalah satu warung biasa tempat mereka nongkrong semenjak Dave menjadi ketua dalam Geng mereka

Dave pun turun dari motornya meninggal kan Valetta yang masih saja duduk diatas motornya sambil kepikiran dengan Devano,orang yang sangat ia cintai setelah Dave.

"Bujuk gih" ucap Vano pada Julian  menatap Valetta yang masih saja menundukkan kepalanya sambil menangis kecil

Julian pun berjalan kearah Valetta untuk membujuknya agar tidak begini, tapi sama sekali tidak mempan. Julian menyerah,lalu Vano yang kedua untuk membujuk Valetta tetapi sama sekali nihil, ketiga Rey lalu Kelvin setelah itu Gerald lalu Bryan dan para anggota Geng Kansas lainnya kecuali Dave tapi sama sekali tidak mempan.

"Gue mau antar Devan kerumah sakit " ucap Valetta pada Reno. Itulah terus yang dikeluarkan dari mulut Valetta.

Kini Dave bangkit berdiri lalu membeli sesuatu diwarung tersebut "Ini Bu Ri sekalian bayarin punya yang laen" ucap Dave memberikan uang dua lembaran seratus ribu pada Bu Rina

"Sebentar Ibu ambil kembaliannya nak Boy " ucap Bu Rina tersenyum lembut

"Gak usah Bu,palingan mereka mesan lagi. Kalo lebih ambil aja kali Bu tapi kalau kurang bilang aja biar saya bayar lagi Bu "

"Masa Ibu terus terima uang kembalian nak Boy? Kan gak mungkin" tawa Bu Rina

"Gapapa kali Bu. Kami juga kan udah sering kesini nongkrong "

"Yaudah deh makasih yah nak" ucap Bu Rini tersenyum kearah Dave dengan lembut

"Yoi Bu" Kekeh Dave lalu berjalan kearah motornya "Dasar manja" ketus Dave pada Valetta setelah sampai dimotor nya

"Turun lo! " bentak Dave yang membuat Valetta menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Ini motor gue bego! Enak amat lo disini terus" sambung Dave

"Gak mau" tegas Valetta terus

"Lo itu manja banget sih! Suka banget yah lo dibujuk bujuk sama banyak cowo ha?! Cewe murah! " ucap Dave tajam membuat Valetta semakin sakit dibuatnya.

Valettapun menuruni motor Dave pelan pelan takut akan jatuh "Maaf" ucap Valetta berulang ulang kali jika sudah mendengar Dave marah padanya

Valettapun berjalan untuk mencari kendaraan lain untuk kesekolah mengambil tas nya tanpa melihat jam

"Kemana lo? Cari cowo lain? " ketus Dave menusuk hati Valetta. Ia tidak cewe marahan kali!

"Ngga, gue mau kesekolah ambil tas terus pulang" ucap Valetta menatap Dave sendu

"Ikut gue! " perintah Dave

"Gak mau! Gue mau ambil tas terus pulang abistu ketemu Devan" rengek Valetta

"Ini belum jam pulang goblok! " ketus Dave lagi menarik tangan Valetta kuat

"Yaudah kalau gitu gue mau ketemu Devan aja. Gue mau kerumahnya" rengek Valetta

"Lo masih ingat kan permainan kita? Jadi ceritanya sekarang lo udah nyerah iya?! " ancam Dave membuat Valetta menutup mulutnya dan menggelengkan kepalanya tanda tidak

"Nah bagus! Cepet kewarung. Dasar manja! " gertak Dave lalu kembali menarik tangan Valetta kuat

"Akhirnya datang juga kan lo Val. Harus Dave dulu gitu apa yang bujuk baru lo mau? " senyum Julian lalu memberikan Valetta untuk duduk

"Lo pada aja yang goblok! Cewe kayak dia gak pantas dibujuk yang ada dipaksain baru mau nih cewe murah " ketus Dave lalu kembali memainkan ponselnya

"Gue bukan cewe murahan" jawab Valetta tidak terima akan perkataan Dave

"Buktinya lo gak mau turun biar semua cowo bujukin lo gitu kan? Das-"

"Udah Dave dia cewe kali" ucap Rey menenangkan Dave. Jika Dave sudah begini nanti Valetta bisa makin sakit lagi mendengar ucapan Dave

"Bangsat! " umpat Dave lalu mengeluarkan permen yang sempat ia beli tadi "Tuh makan" ucap Dave melemparkan permen tersebut mengenai muka Valetta

Valetta pun meringis lalu mengambil permen tersebut dan memakannya. Ia melihat dibalik permen Kiss tersebut ada kata "Never Give Up" .

"Makasih " ucap Valetta lalu tersenyum melupakan masalah Devan tadi

"Oh iyayah gue lupa kasih permen ke dia" lupa Julian menepuk jidatnya

"Iya gue juga" sambung Vano dan Rey bersamaan

"Dih samaan" ucap Gerald membuka kacang miliknya

"Lesbian lo pada" sambung Reno

"Lah lesbian untuk cewe kali Ren " ketus Vano menatap Reno sengit

"Ohiyayah hehe" cengir Reno tersenyum polos

"Tumben Dave tau tentang Valetta? " goda Rey pada Dave

Dave pun langsung menatap Rey tajam "Tuh permen gue dapat dari bawah meja tadi" jawab Dave berbohong

"HA? " kaget mereka semua membuat Valetta tersedak akan permennya

"Untung gak jatuh astaga" kesal Valetta takut permennya terjatuh dari mulutnya

"Jahat banget dah lo Dave" ucap Vano

"Bodo" jawab Dave mengacuhkan mereka lagi

"Val tuh permen dari bawah meja ini kali, dah jorok. Gak tentu juga kan ada beberapa hari disini tuh permem" kestau Julian menatap Valetta

"Gapapa kali,kan bombonya dibungkus. Gak ada celah yang terbuka juga berarti masih bagus. Kalau dibuang sayang, gak ada rasa kasihan orang yang buang, untung aja Dave ambil kasih ke gue" jawab Valetta kembali tersenyum

"Gila nih anak cinta banget sama permen" ucap Vano menatap Valetta tidak mengerti

Pertama kali mereka melihat ada cewe seperti Valetta ini. Kecuali Dave dan Rey, tapi cewe tersebut ada dimasa lalu mereka

"Mau lagi" minta Valetta setelah permen yang ia makan tadi sudah habis

"LAH?! "
.
.
.
vote and comment yah
Trima saran dan kritikan :)

Please banget klik kotak dan klik bintang 😂

BOY IS MINE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang