BOY 8

1.8K 41 0
                                    

"Eh cantik"

Valetta pun menoleh pada suara tersebut yang terdengar jelas digendang telinganya

"Cantik cantik pala lo! " kesal Valetta menatap cowo didepannya ini

"Lah? Dibilang cantik salah, jadi lo mau dibilang jelek gitu?"

"Ya ngga juga sih. Dah ah awas gue masi kesel sama lo soal kejadian tadi pagi, lagian gue mau remedial. Bhay! " ucap Valetta menghentakkan kakinya sambil menghempaskan rambutnya kemuka Julian

"Eh buset, muka ganteng kena kutu lo!" teriak Julian sambil tertawa

"Julian ih!Valetta kesel nih yah, nangis nih yah nangis! " ancam Valetta mengerucutkan bibirnya

"Eh jangan dong, nanti gue dikira curi anak jelek lagi" jawab Julian lalu berjalan mendekat kearah Valetta

"Yaudah gih sana remedialnya, nanti lo terlambat kenak kutukan mak lampir pula. Nih buat lo" ucap Julian tersenyum lalu mengacak rambut Valetta gemes dan memberikan permen buat Valetta

"Ihh bombon, makasih yah. Sayang Julian deh hehe" ucap Valetta gembira seperti anak kecil yang baru mendapatkan hadiah

"Lo bilang apa tadi? " tanya Julian tak percaya

"Eh? Salah yah? Julian udah punya pacar yah makanya gak bisa dibilang gitu? Yaudah deh sorry yah. Makasi juga buat bombonnya" senyum Valetta bahagia

"Ngga, gue senang kok" ucap Julian lalu mencubit pipi Valetta gemes "Udah sana pigi, nanti dimarahi Bu Sri" lanjut Julian

"Yaudah, dadahhh"

"Gue suka lo kek gini kayak anak anak bukan kayak nenek lampir" ucap Julian lalu berlari menghindar amukan dari Valetta

Valetta pun hanya tersenyum saja walaupun hatinya sudah kesal

"Semangat" baca Valetta pada bagian belakang permen tersebut lalu mengembangkan seulas senyuman

===========

"Valetta kenapa nilai kamu gak bisa lebih bagus lagi?! " bentak Bu Sri pada Valetta karna nilai remedial yang ia semalam kerjain tidak tuntas lagi

"Maaf Bu" jawab Valetta sambil menundukkan kepalanya

"Permisi Bu, saya mau ngasi formulir buat kepala sekolah, tapi Pak Digo tidak ada, jadi saya nitip pada Ibu saja ya" ucap seorang cowo yang baru masuk sedang berbicara pada Bu Ema yang duduk semeja dengan Bu Sri

"Ngapai kamu lihatin dia? Kamu seharusnya lihat nilai kamu ini! Kamu itu cewe, seharusnya nilai nya lebih bagus dari pada cowo! " bentak Bu Sri pada Valetta sambil melempar kertas ujian Valetta ke lantai

"Maaf Bu" jawab Valetta lagi lalu meremas kedua tangannya agar tidak mengeluarkan air mata

"Maaf maaf dan maaf"
"Terus kamu bilang maaf tapi kamu tidak merubahnya sama sekali! Saya bingung sama kamu, bagaimana kamu mau membanggakan kedua orang tua kamu jika nilai kamu saja begini? " tanya Bu Sri yang membuat Valetta menjatuhkan air mata nya yang sedari tadi sudah ia tahan

"Saya tidak merepotkan mereka Bu dan bagaimanapun apa yang saya buat mereka juga gak bakal bangga" jawab Valetta berani menatap Bu Sri

"Iyalah gak bangga, nilai kamu aja gak pernah tuntas gimana mau buat bangga coba? "

"Gak bisa jawab kan kamu? " tanya Bu Sri yang sudah muak di dengar oleh Valetta

"Maaf Bu" ucap Valetta lagi

"Saya mau panggil orang tua kamu biar mereka dapat mendidik kamu lebih keras lagi!" ucap Bu Sri membuat Valetta ketakutan

"Jangan Bu, saya mohon jangan. Saya janji akan mengubah nilai saya menjadi lebih bagus, tapi jangan panggil kedua orang tua saya,saya mohon Bu " mohon Valetta

Dave yang sedari tadi menunggu Bu Ema membaca semua formulir tersebut pun menatap Valetta yang menangis karena tidak mau dipanggil orang tua

"Kok dia kayak takut gitu yah? " batin Dave bingung

"Tidak bisa, kamu kemarin juga sudah berjanji pada saya tapi tidak ada perubahan  di diri kamu! " gertak Bu Sri

"Setidaknya kan saya sudah berusaha Bu, terserah Ibu mau hukum saya ngapai, tapi saya mohon Bu jangan panggil orang tua saya. Saya mohon" isak Valetta

"Mengapa kamu sangat takut jika dipanggil? "

"Saya tidak mau merepotkan mereka loh Bu. Lagian misalnya Ibu panggil pun pasti mereka tidak akan pernah mau datang walaupun sudah memarahi saya dirumah, karena mereka gak peduli"

"Jaga ucapan kamu Valetta! Mereka orang tua kamu! "

"Maaf Bu" isak Valetta lagi

"Dasar anak tidak tau berterima kasih kepada orang tua! " ucap Bu Sri lalu berdiri dihadapan Valetta dengan tatapan tajam nya yang membuat siapapun takut

"Saya tidak bohong Bu, karna saya hanya sampah. Itu kata mereka" ucap Valetta apa adanya

"Iya, kamu pantas dibilang sampah! Karna bukan nilai kamu saja yang pantas dibuang seperti sampah, tapi diri kamu juga sama seperti sam-"

"Cukup Bu! "
.
.
.
Vote and comment yah
Trima saran dan kritikan :)

BOY IS MINE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang