BOY IS MINE!

BOY 22

"Dave tangan gue makin sakit" ucap Valetta menuruni tangga menemui Dave

"Laci obatnya" jawab Dave acuh lalu tiduran di sofa

Valetta pun langsung mencari obat tersebut "Dia tinggal sendiri gitu di apart mewah kayak gini? Kaya banget gila" ucap Valetta pelan lalu menemukan obat bakar

Setelah membuat obat tersebut ditangannya Valettapun langsung melihat Dave yang sudah tertidur dengan hp diatas badannya

Valetta pun langsung berjalan kearah Dave lalu meletakkan hp Dave diatas meja dan memakaikan Dave selimut yang ia pakai tadi.

LINE
Mama
"Sayang, kamu kok belum pulang? Kamu di apart atau dirumah lain sayang? "

"Eh buset, jadi Dave juga punya rumah? Loh terus Kenapa dia di apart ajak gue? Mungkin takut ketauan mama nya Kali yah" batin Valetta

Boy. Blxder
"Iya ma aku di apart"

Valettapun membalas pesan dari Ana mama Dave agar ia tidak khawatir akan keberadaan Dave.

"Good night yah. " ucap Valetta tersenyum sambil mengelus rambut Dave dan beranjak keluar untuk pulang kerumahnya walaupun sudah jam 3 pagi sekarang.

Jika ia tidak pulang, pasti bakal habis dia sama Lisa. Tidak akan ada nanti yang masak makanan, bersihin rumah dan menjaga adeknya.

Setelah sampai dirumah Valettapun langsung masuk pelan pelan dan berhasil
"Akhirnya selamat " ucap Valetta tersenyum takut akan ketahuan Lisa kakaknya

===========

"Astaga udah jam 6! Mati gue mau masak lagi!" ucap Valetta menepuk jidatnya lalu langsung lari kedapur untuk menyiapin makanan

"Gue masak aja kali yah untuk Dave? Ya walaupun dia gak ada suruh, tapikan sebagai tanda terima kasih gue" ucap Valetta lalu buru buru memasak makanan untuk mereka

Indomie goreng dicampur telur dan sosis agar tidak lama masaknya. Valettapun langsung menyiapkan dirinya memakai jaket lalu mengambil dua bekal dan berlari kesekolah karna pasti akan terlambat. Uang sakunya? Sudah dihabisin sama Lisa sepersen pun Lisa tidak pernah memberikan uang yang dikirimkan orang tua mereka pada nya

TIN TIN TIN
Suara plekson motor membuat Valetta terkejut "Anjir, gila kali yah lo! " teriak Valetta mengumpat cowo yang membawa motor tersebut

Cowo tersebut pun memberhentikan motornya dan memundurkannya didekat air yang ada diatas jalan

"Dave? " ucap Valetta tidak percaya saat ia melihat cowo tersebut dari dekat

Dave pun mengeluarkan smirknya lalu mengegas motor nya membuat air tersebut terjiprat ke jaket yang ia pakai. Lantasnya jaket tersebut bukan miliknya, melainkan jaket Dave yang kemarin Dave berikan dikelas karna ulah Vania kemarin.

"Ck basah kan jaket nya,untung rok gue gak banyak banget basahnya" ucap Valetta lalu membuka jaket tersebut dan mulai berjalan kearah sekolah sedikit lagi

"BOY BOY " teriak Valetta saat melihat Dave baru saja ingin masuk kelas. Dave pun memberhentikan langkahnya lalu melihat kearah Valetta

"Lo kok jahat banget sih kayak tadi? Tengok aku kan jadi basah! " ucap Valetta cemberut

"Siapa lo? " ucap Dave ketus

"Isss minta maaf kek! "

"Seharusnya lo yang minta maaf! Udah ditolong pake acara kotak katik hp orang sembarangan lagi? " ucap Dave menatap Valetta tajam

"Yakan gue bilang gitu biar nyokap lo gak khawatir aja" jawab Valetta

"Gak butuh. Dasar benalu! " ketus Dave lalu masuk kedalam kelas dan duduk dibangku kesayangannya

"Dave" lirih Valetta mengikuti Dave

"Apalagi sih! " bentak Dave tidak tahan

"Ini, gue cuman mau kasih ini doang. Dimakan yah " ucap Valetta lalu memberikan bekal yang ia buat tadi pada Dave dan air minum miliknya

Dave pun menerima kotak tersebut lalu dengan sengaja melemparnya kelantai lalu ia mengambil air mineral tersebut meminumnya seteguk lalu membuangnya diatas makanan Valetta

"Bersihin " perintah Dave saat melakukan aksinya tanpa merasa bersalah

Valetta yang melihat itupun menahan tangisnya lalu menuruti perkataan Dave. Bukankah ia sekarang babu Dave? Ia tidak boleh nyerah, harus Dave yang nyerah sekarang agar Dave mau melakukan semua perintahnya

"Loh? Valet? Lo ngapai kekgini? " tanya Rey yang baru saja datang ke kelas menuju bangkunya Dave

"Eh bang Rey gapapa kok, tadi gue gak sengaja jatuhin " ucap Valetta tersenyum lalu kembali membersihkannya

"Dave kok lo gak bantu sih? " tanya Rey lalu membantu Valetta. Dave yang melihat itupun langsung mensejajarkan tubuhnya pada Valetta "Cewe jelek gak guna kek dia dibantu? " ucap Dave meremehkan lalu bangkit sambil tersenyum

"Bangkit lo Rey! Cabut kantin. Sekarang gak mau tau gue! "perintah Dave lalu keluar kelas menuju kantin

Rey yang mendengar itu pun langsung menggelengkan kepalanya tanda tidak mengerti lihat sahabtnya ini "Sorry yah Val gue gak bisa bantu. Dave kalo marah ngeri " ucap Rey lalu mengacak rambut Valetta

"Iya gapapa kok bang Rey. Udah sana temui Dave, nanti dia marah lagi" jawab Valetta tersenyum lagi

"Yaudah gue cabut dulu yah" pamit Rey lalu keluar kelas mengikuti Dave

"Loh Val? Rey kemana tuh? Dave mana? Tas nya disini. Terus lo ngapai bersihin ini? " tanya Vania yang tiba tiba datang bertubi tubi

"Nanya satu satu kali bang" Kekeh Valetta lalu mengambil tissue satu lagi untuk mengutip indomie yang dekat bangkunya Dave sedikit lagi

"Kok banyak banget gini tissue jorok? " tanya Vano lagi

"Ntar gue buang ini dulu baru gue jawab" ucap Valetta bangkit berdiri setelah siap membersihkan semua lalu membuangnya ketempat sampah yang dibantu oleh Vano

"Udah sekarang lo jawab" ucap Vano tak sabaran

"Dave ke kantin sama bang Rey yang tadi nyusul terus ini makanan gue tumpah tadi didekat meja Dave jadi yah gue bersihin deh" jawab Valetta dengan sedikit bohong

"Oh gitu" Vano pun menganggukan kepalanya lalu meletakkan tas nya dibangkunya "Kalo gitu gue nyusul mereka aja yah? Lo mau ikut gak? " sambung Vano

"Oh yaudah. Em gue ikut deh sekalian mau kasih bekal buat Dave" ucap Valetta mengeluarkan bekal yang miliknya satu lagi untuk Dave

"Lo kasih dia bekal lagi? " tanya Vano tak percaya

"Iya. Ada yang salah? "

"Lo gak takut dia nolak? "

"Kalo nolak yah gue makan"

"Yaudah deh terserah lo "

"Iya hehe"

"Asal lo bahagia aja deh" kekeh Vano lalu berjalan beriringan disamping Valetta
.
.
.
Vote and comment yah
Trima saran dan kritikan :)

tinggalin jejak please!!