BOY 33

1.7K 37 0
                                    

"Lo yakin dia ada dirumah? " tanya Rey sambil menatapi rumah Dave saking besarnya

"Menurut gue sih,kan tuh ada banyak mobil. Berarti dia dirumah lah" jawab Vano

Julian memutar kedua bola matanya malas "Mobil Dave bejibun kali. Menurut gue sih dia diapart nya yang dikasih bokap nya sama dia pas ultah ke 17 tahun kemarin"

Vano menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil berusaha menatap semua mobil yang berjejer rapi "Gue puyeng nih natap mobilnya. Banyak bangat buset, kagak ingat gue yang mana mobil dia"

"Teriak aja kali yah manggil Dave? " ide Rey

"Lo bego apa gimana? Lo teriak dirumah segede ini mana ada yang denger bego. Yang ada tetangga denger kita langsung digebukin gara gara lo! " kesal Julian menoyor kepala Rey

"Sans aja kali. Gue kan cuman kasih saran" tatap Rey tajam pada Julian

"Udah kita ke apart nya aja coba. Disana kita bisa nanya resepsionis kan Dave disana apa kagak"

"Julian pinter! " umpat Vano lalu langsung berlari menuju mobilnya

"Cabut bor! "  ajak Julian

"Kalo dia gak di apart gimana wak? " tanya Rey

"Kita balek. Gue capek banget. Kalo dia diapart kita nginep disana aja kali yah? "

"Buruan woi! " teriak Vano yang malas menunggu Julian dan Rey masih berdiri berbincang

"Sabar ogeb! "

"Gue lapar anjir! " gerutu Vano memegang perutnya

"Kita makan aja dulu kali" saran Rey masuk kemobil

"Masih ada yang buka warkop? Gue malas ke resto, banyak degem degem gue nanti pada lihatin. Gak bebas gue, banyak amat nanti yang potoin" ucap Vano pede

Julian menatap Vano jijik. Pasalnya bukan Vano saja yang mempunyai degem banyak, dia juga kali, bahkan lebih buanyak "Yakali resto masih buka. Eh tapi ada sih deket gramed"

"Udah warkop aja" kini Rey yang bersuara

"Yaudah deh. Ikut gue" Julian berlari masuk kedalam mobilnya dan menancap dengan pelan

============

Dave menggendong ala bride style badan Valetta yang sedari tadi masih saja menggigil padahal ia sudah mematikan ac mobil, memakai jaket bomber miliknya untuk dikenakan Valetta bahkan sampai menggemgam tangan Valetta agar lebih hangat. Tapi sama sekali tidak berguna

Jika Valetta sadar akan semua kelakuan Dave sekarang, Tuhan mendengar doanya. Sayangnya ia sama sekali tidak sadar.

"Takut, dingin, lapar" ngigau Valetta sedari tadi semakin memeluk leher Dave dengan erat

"Iya tahan sebentar " ucap Dave lalu meletakkan Valetta diatas kasur miliknya. Wah suatu hal yang baru dalam kehidupan Dave

Suara bel dari pintu mengalihkan tatapan Dave dari Valetta. Ia bangkit lalu melihat siapa yang datang "Masuk"

"Permisi Tuan ini bajunya dengan handuk " ucap pelayan tersebut sambil membungkukkan badannya

"Gak usah kelebayan. Gue gak suka ada yang kek gitu. Bangkit badan lo! " ucap Dave dingin

"Tap-"

"Lo lawan gue pecat. Pergi sana! " gertak Dave tajam lalu menutup pintu nya melalui remot dan mencampakkan nya ntah kemana

"Sabarkan hati hamba ya Tuhan. Untung ganteng astaga" umpat pelayan wanita tersebut sambil mengelus dadanya "Idaman banget"

Dave menyelimuti badan Valetta sambil memanggil pelayan yang lain untuk menggantikan pakaian Valetta "5 menit lewat ganti yang lain! "

BOY IS MINE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang