"Emang lo yah kek anak kecil banget iya!" ucap Rey mengacak rambut Valetta gemas
Valetta berhenti tersenyum lalu mengingat saat dimana Dave mengacak rambut Vania seperti Rey mengacak rambutnya ini. "Ngomong ngomong soal Vania. Dimana dia? Kok gak pernah lagi nampak setelah pergi ketempat nenek nya" batin Valetta
"Vania kemana Rey? Kok gak pernah nampak lagi? "
Rey berhenti tertawa begitupun juga dengan Vano lalu mereka saling tatap dan menatap Valetta kembali "Dia di Amrik Val"
"Liburan gitu? Kan masih sekolah sih"
Julian langsung mencubit gemas hidung pesek Valetta seperti ingin memakannya "Lo tuh yah kalo udah kepo semua ditanyain sampe setitikpun gamau ketinggalan"
Valetta menggembungkan pipinya kesal "Ck namanya juga kepo, yapingin tau semualah! "
"Iya deh iya. Biasa aja kali marahnya kek pingin nerkam orang lo. Gue manusia kali bukan makanan"
Vano langsung memotong arah pembicaraan agar Valetta tidak bertanya lagi "Yaudah yuk kita balek ke sekolah. Sejam lalu udah pulang sekolah tapi Kita masih disini, bisa bisa dibuang tuh tas mahal gue"
"Harga capek limpul aja bangga" sindir Rey sambil memainkan kunci motor miliknya
"Songong lo. Dari pada lo yang beliin emak lo bukan duit hasil pencarian sendiri! "
"Justru itu Kita harus memanfaatkan duit orang tua dulu untuk kebutuhan Kita selagi mereka bisa"
"Itu aja bangga. Gue lah yang hasil sendiri!"
Julian langsung menatap Vano aneh "Bukannya kemarin lo gue temuin beli sama nyokap lo yah? "
Vano langsung menatap Julian kesal dan tanpa sadar mukanya sangat merah karna malu "Mata lo tuh yang salah lihat"
Valetta menahan tawanya melihat wajah Vano yang sangat memerah ini "Mana salah yah gue. Kan kemarin nyokap lo sapa nyokap gue dan kita disitu pura pura gak kenal"
Valetta langsung tertawa terbahak bahak begitupun juga dengan Rey yang tidak tahan menahan tawanya sedari tadi
Vano menatap sahabat nya ini kesal "Lo mah gak seru Jul. Buka aib orang pas gue lagi bahagiain diri sendiri. Kampret lo emang! "
"Lah buat apa coba lo bohong demi tas yang harganya epek limpul doang" tawa Julian pecah
Valetta memberhentikan tawanya yang sudah sampai mengeluarkan air matanya setetes "Aduh ngakak gue sumpah lihat muka lo Var" ucap Valetta sambil memegangi perutnya
"Kampret lo pada ah! "
"Udah deh udah. Iya gak ketawa lagi ini" ucap Valetta menenangkan lalu menggembungkan pipinya untuk menahan tawanya yang bakal pecah jika tidak ditahan
"Yaudah cabut kuy" ajak Rey yang masih tertawa kecil
Vano meninggalkan mereka kesal sambil menghentakkan kedua kakinya "Banci lo gila kalo kek gitu" teriak Rey mengejar Vano sambil tertawa
"Gak lucu yah Van. Jangan buat gue naik pitan ini! " tatap Vano tajam
Julian dan Valetta pun mengikuti mereka dari arah belakang sesekali tertawa lihat tingkah Rey yang masih saja menjahili Vano
"TEMEN BANGSAT LO EMANG REY! "
***
"Aduh neng geulis masih marah aja atuh. Jangan gitu neng, mukanya udah jelek tambah jelek pula lagi" bujuk Rey saat mereka sedang dikoridor sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY IS MINE!
Romance"Gue disini didepan lo! " Valetta Glarge "Gue benci sama lo! " Boy Stardave Blexander ⚠ (ada kata kata kasar dan adegan kasar) Baca aja yuk pasti suka! Jangan lupa vote sama comment 🖤