BOY 13

1.7K 41 0
                                    

"Lo gapapa? " tanya cowo tersebut pada Valetta yang sudah terjatuh menunduk

"Gue gapapa tapi bontot gue hancur lo buat! " kesal Valetta tanpa melihat orang tersebut

"Lo?! " teriak mereka berdua bersamaan saat saling pandang

"Kalo tau tadi lo gak bakal nanya gue! " ketus Dave lalu berdiri dari hadapan Valetta

"Sorry" ucap Valetta menunduk

"Sorry? Buat? " tanya Dave bingung

"Buat lo marah" ucap Valetta pelan

"Oh" jawab Dave acuh lalu pergi meninggalkan Valetta dan menuju Vania yang sedari tadi sudah cemberut melihat mereka berdua

"Bukannya dibantu berdiri eh mala pergi" kesal Valetta lalu bangkit berdiri dan melihat sekelilingnya untuk mencari Julian

"Dimana lagi tuh bocah " umpat Valetta

"Gue disini kali, kangen yak? " ucap Julian tiba tiba dari belakang Valetta

"Is lo dari mana aja sih? Kesel ah gue sama lo! "

"Sorry punzel, tadi gue dipanggul Pak Edward bentar disuruh kumpul buat tanding nanti"

"Yaudah gapapa karna lo bilang punzel, btw lo mau tanding? Basket? "

"Iya, lo nonton yah? "

"Siap kapten" ucap Valetta tersenyum bahagia sambil tanda hormat pada Julian

"Gemes gue" ucap Julian lalu mengacak rambut Valetta

"Senyum itu arghhh" umpat batin Dave melihat seorang cewe yang sedang tersenyum tertawa bahagia pada cowo disebelahnya

=========

"Dave eh Boy aku mau kembaliin baju kamu yang kemarin" ucap Valetta tanpa sadar memanggil Dave dengan menggunakan aku kamu

"Lo bisa gak sih gak usah panggil Dave itu pake embel aku kamu? Terus tadi lo panggil dia Dave? Berani amat lo manggil dia Dave selain orang yang dia sayang, emang lo orang yang berharga gitu dimata dia? Ngga kan? Bukannya lo itu sampah yah kata Dave kemarin? " kini Valetta yang dari kemarin menahan emosinya pun meluapkannya sekarang

Vano,Rey dan Dave yang mendengar itu pun langsung menatap Vania tidak percaya akan perkataan nya

Vania yang dulu bukan begini, mana Vania mereka yang dulu? Yang masih sopan dan baik sama semua orang? Yang terus tersenyum dan gak pernah marah?

"Eh sorry gue gak sengaja manggil Boy kek gitu" ucap Valetta sambil meremas bekalnya untuk Dave

"Ngapai lo? " kini Dave mulai berbicara dengan tatapan tajamnya

"Ini gu-" Valetta gugup, lalu ia menarik nafas dan menghembuskannya secara perlahan dan tidak lupa permen yang sudah selalu ada disaku nya "Gue mau kasih baju lo yang semalam udah gue cuci, jemur sama setrika sesuai permintaan lo" ucap Valetta terburu buru dengan satu helaan nafas

"Masukin ke tas gue" ucap Dave lalu menatap bekal yang ada ditangan Valetta

"Apanya? " tanya Valetta bingung

"Eh Val, itu bekal buat gue yah makanya dipegangi gitu? Duh romantis banget yah kamu" goda Rey sambil merebut bekal yang ada ditangan Valetta

"Eh bu bukan bang Rey, itu anu duh gimana yah" jawab Valetta bingung

"Anu apa? Anu Vano? Ato anu Dave? Lo ngomong apaan dah? " tanya Rey gak jelas

"Aduh kok jadi kesitu sih bang Rey!! Jorok ih jorok" ucap Valetta lalu memukul pelan badan Rey

"Ya makanya bilang yang jelas princes" ucap Rey lalu tersenyum melihat tingkah Valetta yang sangat lucu ini

Valetta pun langsung mengerucutkan bibirnya, bukannya sombong nih ya, tapi dia gak suka aja dia dipanggil dengan nama lain selain Rapunzel, benci banget Valetta

"Kok princes sih? " tanya Valetta ssperti anak anak

"Loh? Kan princes cantik kayak lo"

"Kan lo panggil princes ke gue sih Rey! Kok lo jadi panggil princes sama dia! " kesal Vania tiba tiba tidak terima

"Astaga kok gue jadi pusing kekgini iya" umpat Rey lalu kembali menatap Valetta
"Jadi ini bekal buat siapa? Gak buat siapa siapa kan? Yaudah buat gue aja yah,laper nih soalnya" ucap Rey lalu membuka bekal tersebut

"Dimakan yah Dave gue mohon banget kali ini lo hargai usaha gue buat balas rasa terima kasih gue sama lo, please:')"

Saat Rey membuka bekal tersebut ia mendapatkan secarik kertas yang baru saja Valetta buat baru untuk Dave

"Ohh, jadi ini buat Dave? Kok lo gak bilang sih dari tadi" ucap Rey keras yang sudah membuat Valetta sangat malu

"Gue? " tanya Dave sambil menaikkan sebelah alisnya bingung

"Lo gak mau kan? Biar buat gue aja sini" ucap Rey mengambil bekal yang baru saja direbut Dave untuk melihat notes kecil dari Valetta

Valetta pun merasa sangat malu, bukan begini rencana yang ia maksud, ia hanya mau Dave memakannya berdua sama dia karna kan itu bekal Valetta juga, sedangkan bekal yang dibuatnya untuk Dave tadi sudah dibuat Julian jatuh. Jadi sekarang intinya dia gak ada makan apa apa

"Gapapa deh, asal bekalnya dimakan Dave" batin Valetta tersenyum paksa ke arah Dave

"Ini bajunya nanti aku masukin ke tas lo Boy, em soal bekalnya itu lo makan aja bang Rey, gapapa kok" ucap Valetta tersenyum paksa

Sudah biasa ia melakukan ini. Fake smile. Dihadapan semua orang ia harus melakukan ini

Valettapun melangkahkan kakinya untuk beranjak pergi dari meja mereka "Permisi" ucap Valetta sopan lalu menundukkan kepalanya

"Kan buat gue, kok buat Rey? "
.
.
.
Vote and comment yah
Trima saran dan kritikan:)

BOY IS MINE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang