BOY 23

1.6K 30 0
                                    

"Woi sistaa" teriak Rey menghadap Vano dan Valetta yang baru saja memasuki kantin

"Bangke, lo pikir gue cewe apaan" umpat Vano langsung berlari kearah tempat duduk Dave dan Rey

"Yeeee geer amat diri lo! Orang gue panggil Valet juga. Prett " Kekeh Rey lalu melihat Valetta yang berjalan kearah mereka

"Selaw kale! " kesal Vano lalu duduk dihadapan Rey

Valettapun berdiri disamping Dave sambil tersenyum kearahnya "Dave ini bekal buat lo lagi " ucap Valetta pelan takut orang lain mendengar ia memanggil Boy dengan nama Dave. Bisa bisa dilabarak oleh senior nya dia

Dave pun langsung mendongakkan kepalanya menghadap Valetta "Lo cewe cupu masih betah aja ngasih gue bekal. Ingat,lo itu babu gue jadi harus dengerin semua perintah gue! Bukan ngelakuin apa semau lo aja! " gertak Dave membuat Valetta menurunkan bekal yang ia berikan tadi

"Maaf, gue kasih ini sebagai tanda terima kasih gue doang sama lo soal kemarin" ucap Valetta pelan

Vano yang melihat itupun langsung berhadap ke Rey saling pandang tidak mengerti dan kasihan pada Valetta

"Oke kalo itu mau lo. Setiap hari lo harus bawain bekal minimal dua dan itu bukan buat lo. Dan bekal yang lo kasih ke gue satu lagi terserah gue bakal mau gue apain" Jelas Dave menatap Valetta tajam

"Tapi bekal yang Satu lagi lo bakal makan kan sendiri? " tanya Valetta berani

"Oke, gue bakal makan bekal satu lagi dan itupun kalau enak" jawab Dave lalu mengalihkan mukanya menghadap makanan yang ia pesan tadi

"Yaudah, mulai besok gue bakal buat dua bekal. Yang penting satu bekal lo makan walaupun satu bekal lagi lo apain terserah lo" ucap Valetta

"Palingan juga lo bakal berhenti buatnya. Dan lo kalah dalam permainan kita " ucap Dave tersenyum licik

"Gak bakal kok tenang aja" jawab Valetta tersenyum lalu menggeserkan makanan yang Dave pesan tadi lalu meletakkan bekal yang ia bawa tadi

"Ngapain sih lo! " kesal Dave menatap Valetta tajam

"Sekarang lo makan yah, bekal yang satu kan udah lo buang. Nah ini sekarang lo makan" ucap Valetta lalu duduk disamping Dave. Selagi Vania gak datang jadi dia bebas dulu

Dave pun langsung memakan bekal yang Valetta berikan dengan lahap. Pasalnya dia sangat lapar sekarang.

"Beliin gue minuman sana! " ketus Dave menyuruh Valetta

"Oke tar gue bel-"

"Biar gue aja Val. Gue juga mau beli nih" ucap Rey bangkit dari kursinya

"Oh oke bang" jawab Valetta lalu melihat sosis yang ia lihat sama sekali tidak dimakan Dave

"Sayur yang gak enak dimakan dia, sedangakan sosis yang enak gitu gak dimakan? Aneh" ucap Valetta pelan melihat Dave memainkan ponselnya

Valettapun mengambil bekal Dave tersebut lalu memakan sosis yang tidak dimakan Dave menggunakan sendok makan yang sama.

"Eh lo ngapai!?" tanya Dave kaget

"Sayang sosis nya gak lo makan. Gue makan aja deh soalnya kasihan dia sendiri gak dimakan, lagian gue juga lapar belum makan gara gara buatin bekal lo" Jelas Valetta menatap Dave tersenyum lalu kembali memakan sosis tersebut

"Tapi kan itu jorok Val" ucap Vano menatap Valetta tidak percaya

"Ini itu masih bersih kali bang. Tengok orang yang dijalanan gak makan,mereka butuh makanan dan mereka makan apa aja disekitar mereka meskipun itu udah jorok sekalipun."jawab Valetta lalu menutup bekal tersebut setelah habis.

"Jadi Kita jangan buang makanan, masih banyak orang yang membutuhkan nya bang" sambung Valetta lalu menatap Dave yang sedari tadi menatap dirinya tanpa berbicara

Dave pun menatap Valetta tanpa berkata"Kenapa lo sama percis banget sama dia? "batin Dave mengingat orang yang sudah beda dengan nya

"Iya juga yah" jawab Vano menyetujui. Selama ini ia selalu membuang makanan yang tidak ia suka sekalipun itu sangat mahal. Toh uang uang dia juga, eh Kadang uang Dave juga sih

"Gue gak suka makanya gak gue makan" Kini Dave yang berucap lalu langsung mengambil air mineral ditangan Rey yang baru saja datang kemeja mereka

"Sosis kan enak. Mala menurut gue sayur yang gak enak, makanya setiap gue mesan makanan pasti gak pakai sayur atau gak gue kasih sama Naomi sama Kania. Mereka vegetables banget, geli gue" ujar Valetta lalu tersenyum kepada mereka

"Justru sosis gak bagus makanya Dave gak suka. Sedangakan sayur kan bagus Val makanya nih anak mau makan" Jelas Rey menjelaskan Dave

"Jadi Dave ngejaga makanan gitu? Jarang jarang cowo kayak gitu. " kaget Valetta baru melihat

"Ya gitu deh"

"Lo pada bicarain orang tapi orang nya disini yak" kekeh Vano lalu mengambil minuman milik Dave dan meminumnya

"Daripada di belakang? Banci dong" jawab Rey lalu memainkan ponselnya.

Saat Rey melihat ponsel nya tiba tiba ia langsung berdiri membanting meja yang membuat mereka bertiga mendongakkan kepalanya kearah Rey

"Bangsat. Napa sih lo! " kaget Dave menatap Dave tajam

"Hehe yah sorry kali gue kaget aja gitu " ucap Rey ketakutan melihat muka Dave

"Untung jantung gue gak lompat yatuhan, bisa kabur cari cewe bohai dia kalo keluar" garing Vano sambil memegangi dadanya

"Ngapai lo pegangin? Gak besar juga. Pantasan aja tuh jantung lo nyari yang bohai, biar enak dia mainnya" ucap Rey lalu kembali duduk ketempat nya semula

"Kalo jantung lo keluar bang yah mati lah lo " ucap Valetta polos tidak mengerti perkataan mereka

"Anjer polos amat dah lo Val" lelah Vano menatap Valetta sambil menggelengkan kepalanya

"Sok polos lo" ketus Dave menatap Valetta tajam

"Kan emang iya sih" bingung Valetta menatap mereka  bertiga tidak mengerti

"Iyain deh biar cepet" jawab Rey kesal

"Eh btw lama banget yah bel masuk kelas" ucap Valetta tidak sadar akan suasana

"Lah udah bel kali Val dari tadi. Lo budeg apa gimana dah? " ujar Vano menatap Valetta tersenyum

"HA? JADI KITA GAK MASUK GITU?!" teriak Valetta tidak percaya lagi

"Ya Kita sih udah biasa, lo aja sekali sekali gapapa kali bolos. Enak juga" jawab Rey tenang

"Kalo ketauan Bu Sri gima-"

"Gak bakal,tenang aja lo. Diem! " ucap Dave menusuk lalu meletakkan kedua kakinya dikursi satu lagi sambil menutup kedua matanya

"Btw lo tadi Kenapa pake acara teriak kek orgil tadi Rey? " tanya Vano pada Rey

"Ohiya, geng Strange sekarang mau lawan kita lagi. Gak terima kekalahan kemarin lagi" ucap Rey yang membuat Vano tersedak akan minumannya sedangakan Valetta tidak mengerti

"Serius lo? Gimana nih Dave? Bisa dihancurin sekarang sekolah Kita kalo Kita gak kesana" kaget Vano menatap Dave yang masih santai saja

"Kita lawan. Kumpulin semua anggota. Harus solidaritas semua! " ucap Dave tenang lalu menurunkan kakinya dan mengetik sesuatu diponselnya dengan tenang.
.
.
.
Vote and comment yah
Trima kritikan dan saran :)

BOY IS MINE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang