"Gue tadi pergi mau ke supermarket tapi pas gue pulang gue em itu loh gue kejatuh, nah pas jatuh gue eh rupanya uang gue juga jatuh, gue sadarnya pas udah jalan, pas gue balik uang gue gak ada. Abistu gue jalan kaki deh nah rupanya hujan, ya gue mau berteduh gak ada tempat teduh yang pas, yaudah gue terobos aja deh. Eh rupanya jadi kayak gini " cerita Valetta berbohong
Valetta memainkan kedua tangannya takut akan Kebohongannya nanti akan ketahuan "Maafin gue, ngerepotin"
Julian memberikan minuman yang diatas meja disebelahnya lalu memberikan nya kepada Valetta "Minum dulu. Biar cerita palsu lo gak nampak lebih jelas lagi"
Valetta kaget bukan main. Ia menatap Julian tidak percaya lalu dengan gemetaran ia mengambil minuman tersebut "Ma maaf" cicit Valetta ketakutan
Dave mengehembuskan nafasnya gusar "Ngapai coba lo harus pake bohong segala Val? Kita termasuk sahabat lo juga. Yakali kita gak tau yang sebenarnya sama lo kan, dari lo bicara aja udah nampak kalo itu cuman karangan Val. Lo sendiri kan jadinya yang capek mikirin cerita baru biar kita percaya gitu? Ck gak guna rapunzel ku" saran Vano sambil tersenyum hangat kepada Valetta
"Udah jangan takut, kita gak gigit" sambung Rey sambil memberikan Valetta ice cream yang sempat ia beli pas menuju apart Dave tadi yang membuat Valetta menjadi mengangkat kepalanya keatas
Valetta langsung tersenyum lalu membuka bungkusan ice cream tersebut dengan hidung yang masih memerah
"Sini" Dave langsung menarik ice cream yang diberikan Rey pada Valetta lalu membuang nya ke tempat sampah
Valetta kesal, menatap Dave cemberut "Dave kok di buang? Kan sayang"
Dave menjitak kepala Valetta kecil "Lo kedinginan terus mau makan ice cream gitu? Badan lo mau jadi es batu? "
Valetta menundukkan kepalanya takut saat Dave memarahinya lalu menaikkan selimutnya untuk menutupi tangannya yang masih kedinginan. Betul juga apa yang di bilang Dave.
"Ini" Dave menoyorkan permen yang ada di saku nya kepada Valetta dan dengan cepat Valetta menggelengkan kepalanya menandakan ia tidak mau. Takut dimarahi lagi Valetta pun langsung menidurkan badannya memeluk bantal guling disebelahnya
Rey, Vano dan Julian yang menatap itu pun langsung tersenyum kecil melihat tingkah Valetta yang sangat konyol ini. Sangat susah untuk dibilangin, untung imut imut gimana gitu yah
Dave langsung menatap ketiga sahabatnya ini dengan datar "Makan sama minuman gue buat diruang tamu. Gih sana"
Vano langsung berlari menuju ruang tamu dengan gembira "Buset tuh anak, baru makan juga kagak kenyang kenyang amat apa" kaget Julian menggelengkan kepalanya melihat tingkah konyol sahabatnya yang satu ini
Rey berjalan disebelah Julian yang menuju arah Vano "Namanya juga punya perut kayak karet yang khusus. Apa aja bisa masuk, bahkan lo pun bisa "
Julian menatap Rey datar dan dingin "Haha lucu kali. Tenang, gue hargain lawakan lo meskipun itu sangat garing bagi gue"
Rey menoyor kepala Julian kuat "Gue gak ngelawak tolol! Lo pikir stand up comedy apa? Galucu"
"Yeee dasar kutukupret" umpat Julian saat Rey meninggalkannya begitu saja
==========
"Gue buang nih permen" ucap Dave membuat Valetta langsung duduk menghalang Dave agar tidak membuang permen tersebut
"Jangan dibuang bombonya. Kasihan tauk! Dia juga bisa sedih kali walaupun gak makhluk hidup, tapi setidaknya kita hargai dia. Gak boleh kayak gi-"
"Diem! Bosen denger ceramah gak berfaedah lo! " ketus Dave lalu melemparkan permen tersebut kearah Valetta
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY IS MINE!
Romance"Gue disini didepan lo! " Valetta Glarge "Gue benci sama lo! " Boy Stardave Blexander ⚠ (ada kata kata kasar dan adegan kasar) Baca aja yuk pasti suka! Jangan lupa vote sama comment 🖤