BOY 21

1.5K 44 0
                                    

"Dave gue takut, lo jahat banget sih. Suka banget ninggalin gue. Kan gue gak jahat sama lo" tangis Valetta seperti anak kecil

"Neng, sendiri aja jam segini? " tanya cowo gondrong yang baru saja datang dan duduk disebelah Valetta sambil memakan kacang dengan Kaki diatas meja

Valettapun langsung mendongakkan kepalanya melihat orang tersebut "Eh ng ngga" jawab Valetta gugup pasalnya ia sangat takut, ini sudah jam 9 malam dan sudah sepi saja didaerah seperti ini

"Loh? Warungnya udah tutup? Kok cepet banget sih? Duh kan kok tinggal gue sama sigondrong ini sih" batin Valetta ketakutan

"Gugup yah haha. Tenang aja, gak ada siapa siapa disini. Penjaga warungnya udah pulang kerumahnya jam segini, jadi tinggal kita dua nih " goda cowo gondrong tersebut

"Em gu gue pergi yah " ucap Valetta bangkit dari bangkunya tapi langsung ditahan sama sigondrong

"Eits mau kemana sih? Sini dulu main kita "

"Apasih lo! Lepas gak?! " bentak Valetta saat cowo tersebut membuat Valetta diatas pangkuannya

"Duh cantik, jangan marah marah kali"

"Lepas gak sih?! Lo mabuk tauk! Bauk banget lagi rokok lo! " kesal Valetta lalu terbatuk batuk karena dia sangat anti sekali mencium bau rokok dan minuman bersoda

"Duh pingin gue cium deh lo" ucap cowo tersebut tidak memperdulikan ucapan Valetta

"Hiks lepasin. TOLONG TOLONG" teriak Valetta lalu menginjak kaki cowo tersebut dan berhasil. Ia pun langsung berlari kencang dengan pakaian dan rambut yang ia kuncir yang sudah berantakan,mata sembab dan hidung yang sudah memerah

"WOI" teriak cowo tersebut mengejar Valetta

==========

"Lo dimana sih argh! " khawatir Dave sambil memukul stir mobilnya dengan kuat

Dave pun langsung turun setelah melihat warung yang dekat pom bensin tersebut "Ini bukannya tas Valet? Tapi dia kemana? " tanya Dave bingung lalu berusaha mencari jejak Valetta

"Ini ada bekas batang rokok? Sama sampah kacang? " tanya Dave semakin bingung melihat batang rokok diatas tas Valetta

"Ck, bahaya nih. Lo dimana sih Val?! "

==========

"Dapat kan lo! " tawa cowo gondrong tersebut setelah mendapatkan tangan Valetta

"Lepas hiks" teriak Valetta

"Woi! Siapa lo?! Lepasin dia! " ucap cowo lain yang baru saja datang

"Lo yang siapa! " bentak cowo gondrong tersebut

"Lepasin dia! " teriak cowo satu lagi

"Lawan gue dulu! " tantang cowo gondrong tersebut

"Oke" Hans pun langsung memukul cowo gondrong tersebut dengan hantaman yang kuat

Lalu cowo gondrong tersebut pun menangkis pukulan Hans dan membalas pukulan Hans bertubi tubi lalu memukul Hans menggunakan Kayu yang ada didekatnya sampai Hans tidak sadarkan diri

Valetta yang melihat itupun langsung membantu Hans untuk berdiri tapi cowo gondrong tersebut langsung menarik Valetta dan menggendongnya seperti karung beras

Tempat ini sangat sepi, sama sekali tidak ada orang selain mereka bertiga "LEPAS! TOLONG TOLONGIN GUE! " teriak Valetta

BUGH
"Anjeng" umpat cowo gondrong tersebut melihat kebelakang yang sudah melempar kepalanya menggunakan batu bata

"Apa lo! Sini lawan gue sat! " teriak Dave yang baru saja datang

Cowo gondrong tersebut pun langsung mencampakkan tubuh Valetta ke atas tanah sangat kuat

"Aw hiks sa sakit" ucap Valetta lalu tidak sadarkan diri

"MATI LO! " umpat Dave saat melihat Valetta terjatuh lalu langsung memukul cowo gondrong tersebut bertubi tubi tanpa ampun

"Ampun argh" mohon cowo gondrong tersebut kesakitan

"Diam lo bangsat! " teriak Dave lalu memberikan satu hantaman yang lebih kuat lagi menggunakan tangannya

Cowo gondrong tersebut pun sudah tidak sadarkan dengan penuh luka dimukanya, hidung berdarah, rambut acakan, pipi memar dan pasti semua tulangnya bakal patah. Jangan salahkan Dave jika dia sudah sangat marah besar, semua nya pasti bakal mati satu satu dibuat.

"Val bangun Val" ucap Dave membangunkan Valetta tapi sama sekali tidak ada jawaban

Davepun langsung mengangkat tubuh Valetta dan memasukkan nya kedalam mobil miliknya

"Gue bawa kerumah aja kali yah" pikir Dave saat ia tidak tau lagi membawa Valetta kemana.

===========

"Engh gue dimana? " tanya Valetta tiba tiba bangun saat melihat tempat tidurnya yang berbeda

"Kamar gue" ucap Dave saat melihat Valetta terbangun

"Ha? Kok bisa? Bukannya gue tadi-"

"Bising! " gertak Dave

"Maaf, gue pulang aja yah " ucap Valetta bangkit berdiri tapi kepalanya masih sangat pusing karna menangis sedari tadi

"Udah jam 2 pagi" ucap Dave yang membuat Valetta buru buru mengeluarkan hp nya tapi mati

"Mati gue! Bisa bisa dimultilasi gue kalo gak pulang tanpa kabar! " teriak Valetta histeris

"Duh pasti kak Lisa bakal marah banget sama gue" batin Valetta ketakutan

"Gue udah bilang sama ortu lo" ucap Dave yang membuat Valetta menghentikan pikiran buruknya

"Kok bisa? "

"Mereka nelpon tadi" jawab Dave sambil memainkan hp nya

"Bilangnya gimana "

"Nanya lo dimana, gue bilang dirumah gue"

"Terus mereka gak khawatir gitu? "

"Ngga"

"Selalu" ucap Valetta menghembuskan nafasnya kasar "Gue mati aja mereka pasti gak bakal peduli" sambung Valetta tersenyum sadis

Dave pun langsung mendongakkan kepalanya melihat Valetta "Sok tau lo! " ketus Dave

"Kenyataan juga" ucap Valetta lalu mengingat kejadian semalam "Dave" panggil nya

"Hm" jawab Dave acuh

"Lo gak tidur? "

"Jaga lo"

"Gue kan gak perlu dijaga, gue udah gedek juga"

"Ya"

"Cuek banget sih! " ketus Valetta "Lo Kenapa ninggalin gue semalam sendirian?" tanya Valetta langsung

"Nenek Vania masuk rumah sakit"

"Terus? "

"Gue tinggalin lo, kelamaan " jawab Dave sebenarnya

"Jadi lo tinggalin gue hanya karna nenek Vania masuk rumah sakit gitu? Kan gue nggak lama banget sih, emang dasar antri nya yang panjang banget." jelas Valetta

"Suka hati gue" jawab Dave kasar lalu berjalan menuju keluar kamar

Saat Dave baru saja memegang knop pintu "Gue takut Dave lo tinggalin terus" lirih Valetta yang membuat Dave menghentikan langkahnya

"Ada gue disini" jawab Dave lalu keluar menutup pintu kamar
.
.
.
Vote and comment yah
Trima saran dan kritikan :)

Vote dulu baru next oke

BOY IS MINE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang