BOY 12

1.7K 44 0
                                    

"Yaampun gue senang banget  gila!! "
"Pangeran gue datang jemput gue astaga!!!"
"Rapunzel udah punya pangeran, ganteng banget anjir dia tadi"
"Duh romantis banget lagi pake ngacakin rambut gue, yah walaupun berantakan tapi gue gak peduli lah,gak usah keramas ah gue"
"Duh deg degan kan jadinya"
"Soswit banget sih kamu Devan aw" teriakan Valetta yang tidak jelas saat berlari memasuki rumah nya dan sampai ia membersihkan rumah nya yang sudah bersih

Tiba tiba terdengar lah suara mobil dihalaman nya, siapa lagi kalau bukan Lisa kakaknya yang paling dia benci

Lisa pun masuk melewati Valetta dengan menggunakan sepatu yang kotor, padahal baru saja Valetta mengepel rumah dengan hati yang sangat senang, tapi mengapa kakaknya ini langsung saja membuat dia esmosi kata Valetta

"Dasar kakak laknat! " umpat Valetta lalu kembali membersihkan rumahnya yang kotor lagi karna ulah Lisa

"Masakin gue indomie buruan" perintah Lisa dengan nada bentakan saat Valetta sudah siap mengepel lantai yang kotor tadi

"Lo lah yang masak, males banget gue" jawab Valetta kesal

"Gue lapar buruan, lama bangat sih lo! " bentak Lisa lalu langsung mendorong Valetta dengan kuat sehingga membuat Valetta terjatuh

"Apaan sih lo! Masak sendiri lah! " teriak Valetta menampung air matanya yang akan jantung

Mengapa keluarganya ini tidak mengerti? Dia sudah capek capek membersihkan semua bagian rumah, tapi sama skali tidak pernah dihargai

Mereka bilang bahwa mereka capek habis kerja jadi harus diturutin semua apa yang mereka mau, sedangakn aku? Aku juga capek bersekolah, tapi mengapa mereka gak ngerti? Aku juga pingin seperti kawan yang lainnya.

"Berani lawan lo yah! " marah Lisa lalu menoyor kepala Valetta kuat

"Iya iya gue masak! " ucap Valetta akhirnya, karna jika ia tidak mau pasti ia akan luka luka sekarang karna ulah kakak nya ini

Dan jika ia ngadu pada orang tua nya, pasti bakal tetap dia yang disalahi
'Mengapa Tuhan gak adil? Mengapa harus aku yang merasakan semua derita ini? ' isak Valetta dalam hati sambil memasak indomie Dani

==========

3.00
Pagi ini Valetta sudah menyiapkan baju Dave yang ia buat kotor semalam dan ia juga sudah menyiapkan bekal untuk Dave sebagai kata terima kasih dan tidak lupa juga bekal untuk dirinya

"Dimakan yah cowo dingin sebagai ungkapan makasih gue sama lo hehe:)"
Notes kecil yang Valetta tempelkan diatas bekal buat Dave

Valetta pun langsung berjalan kaki kesekolahnya walaupun dengan jarak yang cukup jauh

Jangan harap Dani akan mau mengantarkannya, alasannya pasti capek dan dia bakal marah marah sama Valetta yang sudah mengganggu tidurnya

Orang tua nya? Jangan ditanyakan, mereka mengasih tanggu jawab Valetta ke Dani, jadi apa yang dibilang Dani harus diturutin Valetta gimanapun

Rasel adek Valetta diantar menggunakan bus dari sekolah nya karena masih berumur 6 tahun, dia iri dengan adeknya yang terlampau dimanja dengan semua nya, dia juga pingin tapi apa daya

==========

"Dave pigi yah ma" ucap Dave lembut lalu mencium kedua pipi mama nya

"Kamu jemput Vania? " tanya mama Dave

"Iya, kalau ngga Dave jemput Vania gak bakal mau sekolah katanya, kayak mama gatau aja gimana Vania" jawab Dave sambil tersenyum

"Mama cuman mau bilang, jangan terlalu kasih harapan lebih sama Vania kalau kamu masi ingat sama dia, kasihan Vania Dave" ucap mama Dave yang tiba tiba membuat senyum Dave memudar

"Dave sudah lupa dia ma karna Vania, tapi ada lagi yang buat Dave kembali teringat sama dia karna seseorang yang baru masuk ke kehidupan Dave"

"Siapa? " tanya mama Dave dengan khawatir, ia takut anak nya ini seperti dulu yang sudah tidak terima untuk hidup, tapi semenjak kedatangan Vania Dave berubah, mau membuka dirinya keluar walaupun masih ada sisi dingin dari putra nya ini

"Dave udah terlambat ma, Dave berangkat yah" ucap Dave mengalihkan pembicaraan

"Hati hati"

Disisi lain Valetta sudah sampai dengan nafas tidak beratur "Anjir, capek banget " ucap Valetta mengeluh

"Kapan yah gue kayak mereka yang diantar sama dijemput kayak dulu" gumam Valetta melihat sekelilingnya dengan miris

"Woi" kaget seseorang dari belakang Valetta, siapa lagi kalau bukan Julian? Cowo ganteng yang selalu menjahili Valetta

"Eh anak ayam lempar batu mati lo! " umpat Valetta kaget sehingga bekal yang ada ditangannya untuk Dave terjatuh ketanah

"Anjir ngakak banget lihat muka lo" tawa Julian pecah

Valetta pun tidak menggubriskan tawa Julian, tetapi ia mala berjongkok melihat bekal yang sudah ia buat susah payah untuk Dave terjatuh

"Val, lo kok gak ketawa sih? Kan lucu" tanya Julian lalu mengarah ke arah Valetta
"Val? Itu bekal lo? " sambung Julian yang masih didiamin oleh Valetta

"Sorry" kata Julian lalu berjongkok didepan Valetta

"Pergi lo! " ucap Valetta ketus

"Maaf, gue gak sengaja, gue gak nyangka sampe segitunya"

"Lo gak tau kan gimana usaha gue buat bekal ini, tapi lo buat bekalnya jatuh Jul" isak Valetta

"Duh kok nangis sih Val, ya maaf gue gak sengaja, gue traktir ke kantin mau gak? "

"Gak mau, lagian ini bukan untuk gue, tapi untuk Dave"

"Dave? Kok lo-"

"Dia bantu gue dan karna gue buat seragam nya kotor"

"Sorry Val" ucap Julian memohon

"Yaudah gapapa, lagian gue punya satu lagi buat kasih ke Dave"

"Kok lo bawa dua? "

"Satu untuk Dave dan satu buat gue"

"Jadi lo gak makan? "

"Udah kok, gue udah makan, sok perhatian deh lo" ucap Valetta berbohong lalu menghapus air mata nya yang sempat jatuh

"Bukan perhatian, tapi gue merasa bersalah aja"

"Tumben"

"Salah aja dimata lo, gue lempar batu juga baru tau rasa" ucap Julian bangkit berdiri lalu disusul Valetta

TIN TIN TIN

Bunyi klakson motor yang membuat Valetta terjatuh kebelakang saat ingin mengambil tempat makan yang jatuh tadi yang sudah hancur karna motor tersebut menabraknya

"Bontot gue" lirih Valetta
.
.
.
Vote and comment yah
Trima saran dan kritikan :)

BOY IS MINE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang