BOY 10

1.9K 47 0
                                    

Disinilah Dave bersama dengan Vano dan Rey dan satu orang gadis cantik, siapa lagi kalau bukan Vania?

"Vania lapar Dave, Vania mau bakso" rengek Vania seperti anak kecil

"Iya iya bentar aku beliin" ucap Dave tapi Vania langsung saja menarik Dave kembali agar kembali duduk disampingnya

"Vano beliin yah? " minta Vania manja pada Vano

"Lah kan, gue juga akhirnya yang harus bertindak. Gaapa deh demi masa depan ahauy" canda Vano lalu bangkit membeli bakso buat sang pujaan hatinya Vania

"Makasih hehe"

"Siap princes! "

"Da Dave" panggil seorang cewe dihadapan Dave sambil meremas rok nya

Davepun melihat ke cewe tersebut sambil menaikkan alis nya satu menandakan ada apa

"Bisa bicara bentar gak? " tanya Valetta gugup

"Buat apa emang? " kini Vania yang berbicara

"Ada yang mau gue omongin"

"Disini gak bisa emang? " Vania berucap kembali

"Gak bisa, maunya berdua " jawab Valetta menatap Vania

Cantik, satu kata buat Vania dari Valetta

"Terus kalo gak bole gimana? " tanya Vania yang membuat Valetta terlihat bingung

"Kenapa emang? " tanya Valetta balik

"Karna gue gak mau Dave sama cewe lain" jawab Vania lalu semakin dekat pada Dave

"Yaudah deh gak jadi, intinya gue cuman mau bilang makasih doang" jawab Valetta lalu tersenyum pada Dave

"Pergi lo! " ketus Dave membuat Vania tersenyum

"Yaudah biasa aja kali, gue cuman mau bilang makasih juga" jawab Valetta kesal

Dia sudah baik baik untuk berterima kasih pada Dave. Tapi apa yang ia dapat? Bentakan dan usiran gitu? Dasar cowo gila, untung ganteng!

Kalo gak gara gara dia nyelamatin Valetta tadi dari nenek lampir nih yah, gak bakal juga Valetta bersusah payah buat datangi meja si goblok ini

"Yauda pergi kali, kan dah denger kata Dave juga" ucap Vania yang dihadiahi tatapan aneh dari Rey dan Vano yang baru saja mengantarkan bakso milik Vania

"Loh princes mulutnya kok gitu? " tanya Rey yang tidak percaya Vania berbicara seperti itu

"Kenapa? Gak suka yah? " tantang Vania lalu langsung mengambil bakso yang ada di tangan Vano "Makasi" sambungnya ketus

"Kok lo jadi beda sih Van? " kini Rey yang berbicara

"Jadi apa? Power rangers? Yakali lah" ketus Vania lagi
"Dave mau makan gak? " tanya Vania lembut sambil tersenyum yang dihadiahi gelengan lembut dari Dave

"Kok lo disini Val? " tanya Rey melihat Valetta yang sedari tadi menundukkan kepalanya sambil memakan permen miliknya

"Dia mau bicara sama Dave tapi gak jadi karna diusir" jawab Vano yang menyeruput jus jeruk nya

"Diusir? "

"Iya, kek lo gak tau aja gumana Dave" ucap Vano

"Yaudah, lo mau permen gak? Tadi gue sempat beli " tawar Rey pada Valetta yang membuat Valetta mengangkat kepalanya dengan senyum yang mengembang

"Lo punya bombon yah? Wahhh gue mau dong, sini sini gue siap nampung kok" minta Valetta tersenyum bahagia

"Dasar bocah, kek gak pernah makan permen aja lo" ucap Dave dingin

"Ihh asal Dave tau aja yah, bombon itu adalah makanan ketiga yang paling berharga dihidup Valetta! Karna dia selalu ada dan bisa buat mood Valetta jadi lebih baik" ucap Valetta lalu merebut permen tersebut

"Kok gue lucu yah lo bilang permen itu bombon? "kekeh Rey sambil mengambil juga permen dari Vano

"Gapapa, Valetta suka aja bilangnya bombon" jawab Valetta lalu memakan permen tersebut saat permen yang ia makan tadi sudah habis

"Kok gue dikacangi sih? " kesal Vania cemberut

"Sorry sorry " ucap Vano lalu duduk disamping Vania

"Yaudah deh, kayaknya Valetta ganggu, Valet pergi dulu yah" ucap Valetta tersenyum pada Dave "Makasih yah bang Rey bombonya sama makasih juga Dave buat yang tadi" lalu melangkahkan kaki nya pergi menjauh

"Gue lucu liat dia, sebelum dikasih permen aja manggil lo gue, tapi pas dikasih permen langsung manggil pake embel embel bang sama nama lagi haha" kekeh Rey menatap kepergian Valetta

===========

"Valetta sayang" gombal Julian yang tiba tiba duduk dimeja kantin samping Valetta dengan cengiran khas nya yang dapat membuat Valetta esmosi katanya

"Lo itu yah, cinta banget yah sama gue? Sampe gue dimana mana lo ikutin gitu? Aw cocwit" ucap Valetta tajam sambil menunjukkan garpunya yang berisi mie didepan muka Julian tepat

"Kalo gue bilang cinta sama lo jugak pasti lo gak bakal percaya" ucap Julian lalu memakan sendok yang berisi mie didepan muka Julian tadi

"Eh, mie gue goblok! " kesal Valetta

"Loh? Bukannya lo tadi kasih ke gue yah? Mau suapin gue gitu kan? "

"Tingkat pede lo ketinggian! "

"Dih ikut ikutan kata gue yang kemarin kan lo? " tawa Julian

"Emang kata itu yang buat nenek moyang lo apa? Ngga kan? Yaudah kali biasa aja" kesal Valetta

"Iya punzel iya deh" jerah Julian

"Oke, Rapunzel maafin kok"

"Gue kagak ada yang minta maaf juga"

"Diem gak! " bentak Valetta lalu kembali memakan mie nya

"Untung cantik Yatuhan "

"Makasih"

"Lempar batu jugak nih anak"

"Galucu"

"Kagak ada yang buat lucu gila! "

"Oh gananyak"

"Astaga bisa gila gue bicara sama lo"

"Emang udah gila kan? "

"Rapunzel cantik gue mau mie dong"

Valetta pun langsung menyuapkan sesendok mie pada Julian

"Kok lo dipanggil Rapunzel baik gitu yah? "tanya Julian bingung

"Karna gue emang baik"

"Gue mau lagi dong, enak jugak yah disuapin sama lo"

"Gak! "

"Rapunzel mau dong"

"Yaudah iya nah kita bagi dua" pasrah Valetta
"Dasar gak bermodal" ucap Valetta ketus melihat Julian yang sudah menyantap mie nya dengan rakus

"Bodo"
.
.
.
Vote and comment yah
Trima saran dan kritikan :)

BOY IS MINE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang