"Hah! Apa-apaan itu! " Ucap Ryuu, Yuga, Mekichi, Yoshi dan Steven bersamaan.
"Siapa yang mau joget-joget gajelas diatas panggung gitu?! " Protes Yoshi.
"Gue gamau, lebih baik belajar. " Yuga menimpali.
"Harga diri gue woy! Enak aja mau gue serahin begitu aja! " Ryuu ikut protes.
"Malu! Ditatap banyak orang kayak gitu! " Mekichi juga...protes.
"Gue gamau didandanin! " Ucapan Steven sukses membuat seisi kelas menatap kearahnya kemudian tertawa.
"Pokoknya enggak! Titik! " Yoshi tetap teguh pada pendiriannya.
"Yaelah, kita gaada konsep lagi geblek. Kalian berlima harus jadi boyband sebagai acara penutupan! " Perintah Stella.
"Sabodo! Gue gamau! " Yoshi berteriak pada Stella.
"Air liur lo kemana-mana! Dasar jorok. " Terjadilah adu cekcok antara Stella dan Yoshi.
"Yah Ryuu.. Padahal Shiro juga bantu bikin ide ini. " Ucap Shiro dengan wajah sedih.
Ryuu mencoba kuat dengan wajah Shiro. Namun, tetap saja kalah karena adiknya itu imut sekali.
"Hmph..baiklah! Kita mau. " Ucap Ryuu pasrah.
"Hah? Siapa yang bilang mau? " Yuga tak terima.
"Kita kan gaada konsep lagi. Minimal per kelas harus ada dua. Jadi, kita ikutin aja. " Jelas Ryuu. Yoshi, Yuga, dan Steven pasrah. Mekichi sudah setuju karena Shiro yang membuat konsepnya.
"Yeay! Kalo gitu, gue, Naru sama Stella yang bakalan bikin kostum kalian! " Ucap Shiro. Ryuu dan Mekichi merasakan wajah mereka yang memanas.
"Kalo gitu, sana latihan! Sanaa! " Shiro mendorong mereka berlima keluar kelas.
*
"Oke, setelah ini kalian begini. Terus begini. " Jelas sang dancer yang menjadi pengajar mereka.
"Begini, lalu begini.. Aduh! " Steven terjatuh.
Pelatih itu hanya menghela nafasnya. Dia merasa kesusahan mengajari Ryuu dkk. Tubuh mereka kaku. Kalau bukan karena dibayar, pelatih itu tidak mau melatih mereka.
"Oke, kalian istirahat dulu. Nanti dilanjutkan. " Perintah pelatih itu.
Glek glek.
"Capek banget! Asli! Kalo bukan karena doi, gue gamau banget! " Ucap Mekichi.
"Gue juga gamau. Karena keputusan seseorang, gue juga harus kena. " Yuga menatap kearah Ryuu. Ryuu hanya tersenyum, memamerkan giginya.
"Gerakannya aneh.." Ucap Steven.
"Iya, pusing gue! " Timpal Yoshi.
"Kalo gitu, kita bikin gerakan sendiri aja. " Ujar Yuga.
"Caranya? " Ucap mereka berempat hampir bersamaan.
Yuga mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkannya pada keempat temannya itu.
***
Hari festival pun tiba. Banyak murid yang sibuk menyiapkan tenda mereka masing-masing. Termasuk Shiro dkk."Naik sedikit, yap pas! " Ucap Naru, para cowok yang memasang spanduk itu wajahnya memerah ketika melihat Naru.
"Gimana? Shiro udah dateng? " Tanya Naru pada Stella yang dari tadi sibuk menelpon Shiro.
"Belum, gue harap Shiro datang tepat waktu sambil bawa bajunya. " Ucap Stella, Naru mengangguk.
"Teman-teman! " Teriak Shiro sambil berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
BFF Story [COMPLETED]
Teen FictionPunya masalah yang sama. Tapi kedelapan sahabat ini saling melengkapi satu sama lain! Ikuti kisahnya. Rank : #5 - Love Scenario. [8-7-2018] Tidak punya waktu untuk revisi, jadi nikmati saja.