Cemburu

106 12 3
                                    

"Mekichi! " Mereka bertujuh berteriak memanggil nama Mekichi. Berpencar agar menemukan Mekichi dengan cepat, tapi sepertinya sama saja.

"Gimana? ketemu? " Tanya Yoshi saat mereka berkumpul dilapangan sekolah.

"Gaada, gue gak nyari disebelah sana gaada siapa-siapa. " Ucap Steven.

"Ayo cari lagi! " Ucap Yoshi.

"Tapi, kaki gue sakit. Gue masih pake heels. " Keluh Stella. Dia sudah tidak kuat lagi.

"Gue juga capek. " Keluh Naru. Naru pun duduk ditanah.

"Kalo gitu, kalian istirahat aja. Biar gue yang cari Mekichi. " Ucap Yoshi.

"Shiro ikut! " Ucapan Shiro menghentikan langkah Yoshi.

"Mendingan, lo duduk aja dulu. Biar gue sama Yoshi yang nyari. Lo harus khawatirin kaki lo. " Ucap Yuga yang melihat kaki Shiro memerah.

"Astaga! Ayo ke UKS. " Ryuu menggendong Shiro. Tiba-tiba dia menjadi overprotektif pada adiknya.

"Ayo Yuga!" Ucap Yoshi. Yuga pun mengangguk. Mereka berdua mulai mencari Mekichi.

Mereka berdua berpencar. Akhirnya, Yoshi menemukan Mekichi ada diatas atap sekolah. Mekichi menatap langit yang berwarna biru. Yoshi pun menghela nafas dan mendekati Mekichi.

"Lo bikin yang lain khawatir tau gak. " Ucap Yoshi lalu mengambil tempat duduk disebelah Mekichi. Mekichi diam tak menjawab.

"Gue jelek ya? " Pertanyaan Mekichi membuat Yoshi bingung.

"Maksudnya? "

"Gue itu konyol kan? " Bukannya menjawab, Mekichi malah bertanya lagi.

"Pantes aja gaada cewek yang suka sama gue. " Mekichi menundukan kepalanya.

"Lo cemburu sama Yuga karena meranin pangeran? " Tanya Yoshi, Mekichi diam.

"Itukan pake undian, bukan sengaja juga kalo Yuga yang jadi pangerannya. "

"Bukan cuman itu. Tadi gue denger kalo Yuga mau ngajak Shiro keliling. " Mekichi makin sedih mengingat itu. Yoshi mengelus punggung Mekichi.

"Yuga selalu selangkah lebih maju dari gue. Dia lebih pinter, lebih keren, lebih ganteng. Banyak juga cewek yang suka sama dia. Termasuk Shiro. " Yoshi hanya diam mendengarkan ucapan Mekichi.

"Sekali aja, gue pengen bahagia. Bahagia dengan yang namanya jatuh cinta. "

"Gue dukung lo. Selama janur kuning belum melengkung, masih boleh nikung! " Yoshi memberi semangat walau agak garing.

"Bisa aja lo. " Mekichi tersenyum.

Yuga mendengar itu. Dia terdiam. Tak disangka kalau dia menyakiti hati Mekichi. Dia merasa bersalah.

"Kalo gitu, waktunya merelakan. " Gumam Yuga lalu turun kebawah menemui yang lain.

*
"Mekichi! " Shiro memeluk Mekichi. Terlihat jelas kalau wajah Mekichi memerah.

"E-eh, kok tiba-tiba. " Mekichi tak bisa mengatur detak jantungnya.

"Itu pelukannya dilepas dulu. " Ucap Ryuu yang tak tahan melihat Shiro memeluk Mekichi.

"Abisnya lo ilang ga bilang-bilang! " Shiro melepas pelukannya dan menunjukan wajah kesal.

Stella menatap Yuga. Terlihat kalau Yuga sedang memaksakan senyumnya. Naru melihat Stella yang menatap Yuga. Naru pun ikut-ikutan menatap Yuga.

"Ah iya! Yuga! Jadi gak kita jalan-jalannya nih?! " Tanya Shiro yang berhasil membuyarkan lamunan Yuga. Mekichi merasa sedikit cemburu.

"Ah? Sorry, gue dipanggil Bu Maryam tadi. Lo jalan-jalan bareng Mekichi aja ya. Gue pamit dulu semua. " Yuga pergi meninggalkan mereka bertujuh.
"Dia kenapa? " Tanya Steven pada Yoshi. Yoshi hanya mengedikkan bahunya tanda tidak tahu.

BFF Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang