Hari ini sudah memasuki bulan ramadhan. Maka dari itu, semua orang islam melakukan ibadah puasa. Termasuk makhluk berdelapan ini.
Dihari puasa, mereka masih harus bersekolah. Ada yang merasa kelelahan, ngantuk dan lapar. Tapi, ada juga yang masih seger. Contohnya Mekichi.
"Woy! Ngopi apa ngopi. Diem diem bae."
"Berisik lo ah! Ngantuk nih." Protes Yoshi.
"Yee. Puasa kok malah ngantuk. Makhruh tau gak." Mekichi menceramahi Yoshi namun tak diperdulikan oleh Yoshi.
Shiro dan Stella yang baru saja masuk memberi kabar bahagia.
"Guru rapat gais! Kita jamkos!" Ucap Stella. Kelas ricuh seketika.
"Giliran jamkos aja, pada semangat." Mekichi memajukan bibirnya.
"Gausah kayak gitu. Lo bukan anak kecil." Ucap Ryuu.
"Ryuu, jangan dingin-dingin gitu ngapa dah." Ucap Steven sambil menaruh bukunya ditas.
"Dingin gimana? Gue gini-gini aja kok." Jawab Ryuu.
"Iya ya, kalo diliat-liat, sifat Ryuu agak mirip sama Yuga." Yoshi ikut-ikutan bergosip. Sedangkan Yuga dan Ryuu saling tatap.
"Beda." Ucap mereka berdua bersamaan.
"Ah udah! Itu gak penting! Nanti sore bukber yok!" Ucap Mekichi.
"Wah! Boleh tuh! Bukber yok kak!" Shiro tiba-tiba muncul entah darimana.
"Tapi -" Ucapan Ryuu dipotong oleh rengekan Shiro.
"Ayolah kak! Kalo dipikir-pikir, ini bukber pertama kita sama temen loh kak!" Ucap Shiro.
"Ya, baiklah." Ryuu terlihat pasrah.
"Eh, lo mau ikutan gak ekor cicak?" Ajak Yoshi pada Stella.
"Dih, maksud lo apaan cula badak! Ya pasti ikutlah!" Jawab Stella.
"Yang lain gimana?" Tanya Steven dan mereka mengangguk.
"Oke, kita tentuin lokasinya. Enaknya dimana?" Mereka mulai berunding untuk menentukan lokasinya.
"Lesehan."
"CFC."
"Masakan padang."
Berbagai macam tempat sudah mereka pikirkan. Akhirnya mereka setuju untuk makan di rumah Ryuu saja. Karena tempatnya tidak terlalu jauh dari jarak rumah mereka. Dan yang penting, gratis.
"Kok jadi rumah gue?!" Ucap Ryuu
"Yah...karena rumah lo itu gak jauh jaraknya dari rumah kita." Ucap Yoshi.
"Dan gratis." Yuga menimpali.
"Sampe ketemu nanti sore kalo gitu!" Ucap Mekichi dan diangguki mereka semua. Ryuu menghela nafas panjang.
"Gapapa Ryuu, rumah kita bakalan rame. Gak enak tau kalo buka cuman kita berdua sama mama." Shiro berusaha menghibur kakaknya."Iya..."
**
"Mama! Temen-temenku mau bukber disini!" Shiro berteriak memanggil ibunya ketika sampai dirumah.
"Eh? Benarkah? Kalo gitu, mama harus masak yang enak dong." Ucap Mama Shiro.
"Masak daun singkong cukup ma. Yang dateng bukan anak konglomerat kok." Ucap Ryuu lalu menaruh tasnya dikursi.
"Hari ini, papa belum pulang juga?" Tanyanya.
"Belum nak, papa masih sibuk kerja." Jawab Mamanya. Ryuu hanya menarik nafas panjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
BFF Story [COMPLETED]
Novela JuvenilPunya masalah yang sama. Tapi kedelapan sahabat ini saling melengkapi satu sama lain! Ikuti kisahnya. Rank : #5 - Love Scenario. [8-7-2018] Tidak punya waktu untuk revisi, jadi nikmati saja.