"Jadi, Naru yang terakhir ya. " Ucap Shiro setelah Naru menyelesaikan ceritanya.
Mereka semua diam sesaat. Ternyata, kisah mereka tidak jauh beda.
"Ternyata, kacamata Yuga itu berharga ya? Karena pemberian teman baiknya. " Tanya Stella.
"Iya. " Jawab Yuga singkat.
"Ryuu ternyata pernah disukain cewek juga ya! Sampe segitunya. Hahaha." Mekichi tertawa.
"Diem lo! Cerita lo lebih aneh tau! Bisa-bisanya diputusin cewek! Gak gentle! " Ryuu mencoba membela diri. Mereka semua menatap Ryuu. Tak disangka, ternyata Ryuu orangnya seperti itu.
Semuanya tertawa, Ryuu pun menunduk malu.
Kenapa kalian pada nginep dirumah gue sih -Batin Yuga sambil menutup bukunya.
"Ah! Gak seru kayak gini mah! Cerita horror yok! Mumpung hujan. " Mekichi memberi saran.
"Boleh tuh. " Yoshi menimpali.
"Shiro! Disekolah, ada hantunya gak sih? " Tanya Mekichi pada Shiro.
"Umm...hantu ya. " Shiro memegang dagunya.
"Ada sih. " Jawab Shiro. Mekichi terlihat senang.
"Seperti apa rupanya? Matanya bolong? Atau perutnya yang bolong? " Mekichi makin bersemangat.
Sementara Stella, dia sudah mual dari tadi.
"Ada sesosok hantu. Cewek. Dia selalu muncul saat jam pelajaran berlangsung. Tapi pas istirahat, dia pergi. " Jelas Shiro, mereka menyimaknya.
"Lo gak pernah ajak bicara dia? Siapa tau, dia butuh bantuan gitu? " Tanya Naru.
"Enggak, gak ada kesempatan. Setiap mau ajak ngomong, dia udah ilang. " Shiro menunjukan wajah kecewanya.
"Gimana kalo besok kita temui. " Yuga bersuara, mereka semua menoleh pada Yuga.
"Besok kan guru-guru seharusnya rapat untuk festival sekolah. Kalau itu terjadi, maka kita akan ada jam kosong. " Yuga menghembus nafas berat. Dia kecewa karena besok tidak belajar.
"Nah! Betul tuh! Kita bicara aja sama dia besok? Gimana?!" Tanya Mekichi bersemangat. Mereka semua kecuali Stella mengangguk.
"Kalau gitu, silakan kalian pulang. Mumpung hujannya gerimis. " Usir Yuga.
"Boo, Yuga gak seru ih! " Shiro mengerucutkan bibirnya.
"Bener apa kata Yuga. Ga baik kalo kita sampe kemaleman disini. " Ryuu menenangkan adiknya.
"Kalo gitu, kita pulang! Dahh! " Pamit Mekichi. Diikuti dengan yang lain.
Mama, Stella takut. -Stella memeluk kedua lututnya dipojok kamar Yuga.
"Stella, lo gak pulang? " Ucap Yuga yang melihat Stella ketakutan dipojok kamarnya.
"Eh? WOY TUNGGUIN GUE!! " Teriak Stella dan lari keluar kamar Yuga.
Yuga hanya menghela nafas.
***
Benar apa yang dikatakan Yuga. Hari ini, guru-guru sedang rapat tentang festival sekolah. Murid-murid pun bahagia karena jam kos. Hanya Yuga yang tak setuju tentang ini."Jadi, dimana hantunya? " Tanya Yoshi.
"Itu, disebelah papan tulis. " Bisik Shiro.
"Sekarang dia sedang natap kita. " Ucap Shiro. Stella merasa merinding.
"Cepet selesain! Gue takut nih! " Ucap Stella ketakutan.
"Lo kenapa Stella? " Tanya Naru.
"Gue paling gak suka berurusan sama yang ga ada! " Jawab Stella.

KAMU SEDANG MEMBACA
BFF Story [COMPLETED]
Dla nastolatkówPunya masalah yang sama. Tapi kedelapan sahabat ini saling melengkapi satu sama lain! Ikuti kisahnya. Rank : #5 - Love Scenario. [8-7-2018] Tidak punya waktu untuk revisi, jadi nikmati saja.