"Anak-anak, hari ini, ibu akan membagikan kertas formulir ekstrakurikuler. Jadi, silahkan pilih ekstrakurikuler kesukaan kalian." Bu Maryam mulai membagikan kertas pada murid satu-persatu.
"Shiro, lo mau ikut ekskul apa?" Tanya Naru.
"Maunya sih ikut Cheerleader, tapi yah. Gak dibolehin sama Ryuu. Katanya nanti jatoh." Shiro menghela nafas panjang.
"Kalo gitu, ikut gue aja yuk eskul drama." Ajak Naru.
"Iya deh." Shiro terlihat pasrah.
"Kenapa? Apa mau ganti aja?"
"Gue pengen banget nyorakin tim basket. Apalagi, anak basket kan biasanya ganteng-ganteng." Ucapan Shiro terdengar oleh Mekichi.
"Yoshi! Kita ikut eskul basket yok!" Mekichi tampak bersemangat.
"Lo kesambet apaan? Tadi mau eskul renang, sekarang basket." Tanya Yoshi bingung.
"Ini demi mengejar cintaku padanya." Ucap Mekichi dramatis.
"Terserah lo dah."
"Ryuu, Yuga, Steven, ikut basket juga yok." Ajak Mekichi.
"Gue pengen ikut eskul seni -WOY APA APAAN DAH!" Steven murka karena kertas formulir ekstrakurikuler miliknya diambil oleh Mekichi dan menuliskan pernyataan bahwa Steven masuk eskul basket.
"Padahal gue gak bisa loncat tinggi-tinggi." Steven nangis bombay.
Yuga menatap kertas formulirnya yang juga sudah diisi oleh Mekichi. Sedangkan Ryuu cuman pasrah.
"Oke sip! Kita masuk basket!" Mekichi berteriak kegirangan. Yoshi dan Steven menghela nafas panjang.
"Ribut banget dibelakang. Hmm, oke. Sekarang gue enakan ikut apaan ya?" Stella berpikir keras untuk menentukan eskul apa yang cocok untuknya.
"Jangan yang berhubungan dengan bola deh. Takut kena, nanti sakit." Stella masih berfikir keras.
"Kalo gitu, breakdance? Tapi badan gue gak lentik."
"Ikut drama aja bareng kita!" Ajak Shiro tiba-tiba diikuti oleh anggukan Naru.
"Eh? Bo-boleh nih?"
"Tentu saja!" Jawab Shiro meyakinkan.
"O-oke deh." Stella mulai menulis dikertas formulirnya.
"Sudah semua? Kalau sudah, silakan kalian serahkan pada ketua eskul nanti sepulang sekolah. Jadi kalian bisa mulai eskul." Jelas Bu Maryam.
"Baik bu."
**
"Kayaknya, ini gedungnya." Ucap Steven pada yang lain setelah mencari-cari gedung eskul basket.
"Ayo kita cari ketuanya!" Mekichi langsung lari kedalam. Tak sengaja, ia menabrak seseorang.
"Lo gak apa-apa?"
"Iya, gue baik-baik aja." Jawab Mekichi sambil berusaha berdiri.
"Gausah buru-buru, nyari siapa?"
"Nyari Kazu, ketua eskul basket."
"Oh, itu nama gue. Ada apa nyariin?" Tanya orang yang ternyata bernama Kazu tersebut.
Mekichi menyodorkan kertas formulir miliknya dan teman-temannya itu.
"Hei! Kita punya anggota baru!" Teriak Kazu pada teman-temannya yang sedang latihan.
"Oke, kalian langsung main aja. Nanti bakalan kita seleksi siapa yang jadi pemain inti." Perintah Kazu dan mereka pun bersiap.
KAMU SEDANG MEMBACA
BFF Story [COMPLETED]
Novela JuvenilPunya masalah yang sama. Tapi kedelapan sahabat ini saling melengkapi satu sama lain! Ikuti kisahnya. Rank : #5 - Love Scenario. [8-7-2018] Tidak punya waktu untuk revisi, jadi nikmati saja.