"Hoammm!!" Aku mengerjapkan mataku saat mentari mulai menerobos masuk melewati celah-celah kecil jendela.
Akupun dengan malas melirik Jam beker di meja sebelah tempat tidurku.
"Astagaa!! Sudah jam setengah delapan, oh tidak! Aku akan telat lagi hari ini, Pak Bimo pasti akan ngomel habis-habisan. Apalagi jam pertama mata kuliahku adalah Sejarah!!" teriakku dengan rasa terkejut.
Aku tak mau ambil pusing, dengan segera aku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Setelah berganti pakaian dengan dress selutut warna biru dan merapikan rambut, akupun menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Kulihat pembantu rumah tanggaku sedang menyiapkan sarapan di meja makan.
"Bik, tadi kok nggak bangunin Kara sih!! Jadi telat pergi ke Kampusnya!" Dengan sebal aku memarahinya.
"Maaf Nona muda, Bibi pikir Non tidak ada mata pelajaran kuliah hari ini," ucap Bibi dengan wajah sayunya.
Bi Anna adalah pembantu rumah tanggaku, dialah yang mengasuhku sejak kecil. Dia sudah lama bekerja pada Ayah dan umurnya juga terlampau jauh, bisa dibilang cukup tua. Aku sangat menghormatinya terlebih dia adalah orang yang lebih tua di lingkup rumahku. Aku sudah menganggapnya seperti keluargaku sendiri karena aku tak punya siapa-siapa lagi selain dia di rumah ini.
"Ya udah deh Bik, Kara mau pamit berangkat dulu. Udah telat nih," ucapku seraya menyalaminya dan mencium tangannya.
"Ini Non, bekalnya!" sela Bibi sambil memberikan kotak makan berwarna peach padaku. Akupun segera memasukkannya ke dalam tasku.
"Kara berangkat Bik, Dah??" Aku bergegas masuk ke mobil tak lupa pula kumasukkan kunci mobil tersebut dan mulai melajukan mobilku keluar dari Big Homeku menuju Kampus tempat kuliahku.
Entah mengapa jalanan ini selalu ramai setiap waktu, ingin sekali aku menutup jalan ini agar tidak ada orang yang melewatinnya, dan hanya aku sajalah yang bisa melewatinya.
Ajaibnya. Tanpa kusadari kini mobilku seperti bergerak naik ke atas, aku terkejut dengan hal itu tapi mengapa orang-orang terlihat biasa saja bahkan mereka tidak terkejut saat melihat mobilku melaju kencang di atas mobil mereka. Aku berteriak dengan keras.
"Aaaaaaaaa! Seseorang tolonglah aku, aku tidak bisa turun. Help me please!?" Aku melambaikan tangan namun tidak ada balasan satupun dari mereka. Aku sangat ketakutan di atas sini. Orang-orang tidak mendengarku, malah sepertinya mereka semua tidak bisa melihatku, pikirku.
"Oh tuhan bagaimanakah nasibku sekarang. Bagaimana caraku agar bisa turun!!" batinku dalam hati.
•~•
Jangan lupa Vommentnya ya!?
Btw, ini cerita pertamaku, Happy Reading!!10 Juni 2018
FellaRestu
KAMU SEDANG MEMBACA
PianoQuarium(END)
Mystery / Thriller[Mystery x (minor)Horor] #1 on Girls Fantasy Series(GFS) Ada yang bilang, bahwa karma akan terus berjalan sampai ke keturunan terakhirnya. Sampai semuanya habis tak tersisa, dendam yang sungguh mengerikan. Kesalahan di masa lalu membuat seorang roh...