Klik vote dulu biar gak lupa!
Happy readingg...
.
..
..."Tapi apa? Ayo ceritakan!" seruku penasaran sekaligus bersemangat untuk mendengar kelanjutan dari kisah tersebut.
"Tapi orang tersebut atau si pesaing itu tidak berpikir sama. Ia malah menganggap Om-ku sebagai musuh karena semenjak Om-ku karirnya melegit dan semakin terkenal di kalangan orang banyak, hal itu justru membuat si pesaing mengalami penurunan drastis dalam karirnya sendiri. Ia semakin tersisihkan dan menjauh dari dunia permusikan. Sejak saat itu orang-orang sudah jarang bahkan tak pernah melihatnya lagi, ia seperti menghilang ditelan bumi. Hingga suatu ketika di tahun 1967 terjadi kebakaran hebat di rumah Om-ku yang menewaskan seluruh anggota keluarganya. Meskipun kakak sepupuku Alvin sempat tertolong namun pada akhirnya ia juga meninggal karena terlalu banyak menghirup asap dari kebakaran itu," tuturnya sambil memasang mimik wajah sedih.
"Alvin? Sepertinya gue gak asing dengan nama itu," ucapku sembari mengingat-ingat nama tersebut karena aku merasa pernah mendengar nama itu sebelumnya. Tapi di mana?
Dan ya! Aku baru ingat kalau aku pernah bermimpi tentang tragedi kebakaran di sebuah rumah dan anak kecil pada tempo hari lalu. Kalau tidak salah ingat dalam mimpi tersebut si Ibu memanggil anaknya dengan nama Alvin. Ya Alvin! Tidak salah lagi, itulah nama dari bocah kecil yang ada dalam mimpiku itu.
Setelah mengalami mimpi buruk tersebut, akupun segera terbangun dari tidurku tepat saat aku mendengar bunyi dari denting piano malam itu.Belum sempat aku bertanya sesuatu pada Kristy mengenai Alvin ini dan apa hubungan dia dalam mimpiku itu.... tetapi Kristy malah memotong pembicaraan terlebih dulu rupanya.
"Berhenti di sini Kara!" perintahnya mendadak padaku agar menghentikan mobil karena tanpa disadari kami sudah sampai di rumah Kristy lebih tepatnya di pinggir jalan depan rumah Dharma yang hanya tinggal puing-puing kayu hitam pekat saja. Ya, rumah Kristy berada tepat di belakang puing-puing rumah itu.
Setelah mobil berhenti, Kristy segera membuka pintu mobil di sampingnya dan pergi keluar.
"Makasih ya Kara udah mau nganterin pulang," ujarnya.
"Oh iya sama-sama."
"Eh!! By the way, ceritanya belom kelar loh? Jadiii, kamu masih punya hutang cerita padaku!" lanjutku dengan senyum menyeringai kearahnya.
"Iya-iya! Kapan-kapan dilanjutin deh. Tapii...... Lo nggak berniat kepo doang kan?" balasnya tak mau kalah denganku.
"Nggak kok! Gue malah mau ngebantuin lo pecahin misteri ini biar cepet kelar. Soalnya......" ucapku menggantung.
"Soalnya gue juga merasa terganggu dengan sosok bocah kecil yang tak lain adalah Alvin. Sebenarnya apa sih hubungan dia dengan rumahku. Kenapa dia malah berkeliaran di dalam rumahku dan bukannya tenang di alamnya sendiri, di atas sana!" lanjutku dalam hati. Yang sudah pasti tak terdengar oleh Kristy.
"Soalnya apa?" Tuh kan akhirnya dia nanya juga. Harus jawab apa nih sekarang? Kalau jujur.... nggak mungkinlah ya! Gue masih belum siap.
"Soalnyaaaa.... Gue seneng jadi detektif! Ya, suka aja sama penyelidikan gitu?" gurauku sambil tertawa terbahak-bahak untuk menutupi alasan konyolku barusan.
"Hhhhh, ada-ada aja lo! Ya udah sana pulang, udah mau maghrib loh. Ati-ati di jalan!"
"Eh iya. Ya udah gue pulang ya daaahh!" seruku seraya melambaikan tangan kearah Kristy dan melajukan mobil beberapa detik kemudian.
Dalam perjalanan pulang, aku mulai memikirkan banyak hal dan dari sekian banyak kemungkinan yang ada! hanya ada satu yang sinkron. Ternyata kini aku baru sadar kalau ternyata anak kecil yang ada di dalam mimpiku itu adalah benar-benar Alvin, sepupunya Kristy yang meninggal akibat kebakaran yang terjadi di rumahnya. Dan tempat kejadian kebakaran yang dimaksud dalam mimpiku itu ternyata adalah rumah Dharma Nomor 13.
![](https://img.wattpad.com/cover/151291798-288-k68242.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PianoQuarium(END)
Bí ẩn / Giật gân[Mystery x (minor)Horor] #1 on Girls Fantasy Series(GFS) Ada yang bilang, bahwa karma akan terus berjalan sampai ke keturunan terakhirnya. Sampai semuanya habis tak tersisa, dendam yang sungguh mengerikan. Kesalahan di masa lalu membuat seorang roh...