#29. IMAJI(nasi yang)NYATA

65 15 1
                                    

(IMAJINYATA)
Jangan pernah lupa
bahwa di atas langit
masih ada langit.
So, kita cari aman saja!

•~•


Aku berusaha untuk bangkit berdiri dengan sekuat tenaga. Meski rasanya sekujur tubuh terasa remuk, tapi aku masih punya sisa kekuatan untuk tetap hidup.

Ini bukan tentang nyawaku yang terancam di dunia nyata saja, tapi ini adalah penebusan dosa. Lebih tepatnya, dosa yang dilakukan oleh kakek dahulu. Yang orang katakan memang benar, "Satu kesalahan dari salah seorang anggota keluarga maka, seluruh keturunan akan menerima balasannya!" kata-kata itu sekarang terbukti nyata bagiku.

Kesalahan kakek yang sudah membunuh seluruh anggota keluarga Alvin, memang harus dipertanggungjawabkan. Dia sangatlah salah. Hanya karena dia, Papa dan Mama kini tidak lagi bersamaku. Aku hanyalah anak yatim pintu yang haus akan kasih sayang dari orang tua. Sekarang adalah giliranku untuk menerima balasan selanjutnya. Mau tidak mau, aku harus tetap menghadapi semua ini meskipun masalahnya agak sedikit rumit. Kini semuanya harus diselesaikan setuntas-tuntasnya.

"Apa yang kamu inginkan sekarang, Alvin! Mau membunuhku?" ujarku dengan suara yang terdengar serak akibat menahan sakit di sekujur tubuhku. Aku sedang berusaha menantang Alvin meski sekarang tenagaku tak sekuat awal tadi.

"Tentu kau pasti akan mati di sini!   Namun, dengan cara yang berbeda! Aku akan membuatmu mati secara perlahan!!" seru Alvin yang diikuti oleh suara tawanya yang terdengar jahat dan horror. Ia terlihat seperti seorang bocah yang tak punya belas kasih sedikitpun. Mungkin memang benar, dendam dapat mengalahkan perasaan hati manusia. Dendam juga bisa menguasai ego untuk bertindak keji dan bahkan lebih kejam dari seekor binatang jalang.

Tanpa aba-aba, Alvin mulai menggerak-gerakkan tangannya di udara seperti hendak melakukan sebuah sihir. Dia mengarahkan sihirnya kepadaku dan seketika keluarlah air dari selah-selah tanah yang kupijaki sekarang. Tapi, anehnya air ini terus mengumpul di sekitarku dan kini naik terus ke atas seperti ingin menenggelamkanku.

Apakah ini yang disebut mantra kurungan? biasanya air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Tapi yang terjadi sekarang malah kebalikannya, air ini justru terus bergerak naik ke atas hingga kini sebatas dadaku. Aku mulai panik dan tiba-tiba merasa sesak di bagian dada. Aku sendiri merasa heran, bagaimana bisa aku mengetahui kalau ini adalah mantra kurungan, sedangkan aku saja belum pernah mendengarnya. Kenapa semua itu tiba-tiba terpikir di kepalaku begitu saja. Seakan-akan aku ini sudah faham betul dan mengetahui semua jenis mantra-mantra yang ada. Layaknya seorang penyihir pada umumnya, seperti di sebuah buku yang pernah kubaca bulan lalu yang berjudul Wizard World. Di buku itu banyak sekali memuat informasi mengenai dunia sihir ataupun semacamnya yang biasa orang sebut magic. Apakah semua hal ini adalah efek karena aku sudah membaca buku itu. Jadi pikiranku seakan terkoordinir sendiri dan tertular untuk mengarah kepada isi bacaan dari buku tersebut.

"Hentikan!!! Lepaskan akuuu!!!  Berhenti!!!" Aku terus berteriak meronta-ronta pada Alvin agar dilepaskan dari mantra kurungan ini.

"TIDAK AKAN! Ini adalah hukuman untukmu karena sudah berani membebaskan orang-orang berdosa itu dari duniaku!" sahut Alvin sengit tak mau kalah denganku.

"Mereka tidaklah berdosa sama sekali, hanya kakekku sajalah yang bersalah dalam hal ini. Kami semua tidak tahu apa-apa tentang hal tersebut, mengenai apa yang dilakukan kakek pada keluargamu. Tolong maafkan mereka! Dan.. tolong lepaskan aku!" rengekku meminta iba pada Alvin.

Tetapi Alvin seakan tak menggubris ucapanku sama sekali. Meski ia berwujud sesosok anak kecil, tapi menurutku kekuatannya jauh lebih besar dariku. Mungkin roh sepertinya tercipta karena dendam besar yang dimilikinya. Roh jahat seperti itu sangatlah berbahaya bagi kehidupan dan dapat mengganggu konsentrasi alam.

PianoQuarium(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang