Vote dulu sebelum baca, biar nggak lupa:)
Akupun akhirnya berpura-pura ingin buang air besar dan bergegas pergi ke toilet.
Saat ini aku berada di dalam toilet, aku sedang berpikir.
"Bagaimana caraku keluar dari sini?" tanyaku pada diri sendiri.
Aku iseng-iseng menatap ke atap langit-langit toilet dan kulihat ada sebuah jendela berukuran sedang di dekat atap toilet ini. Tempat itu lumayan tinggi sekali. Tanpa pikir panjang, aku memutuskan untuk menaiki bak air dan setelah bersusah payah akhirnya aku berhasil juga menjangkau jendela sedang itu. Dengan segera aku bergegas keluar dari dalam toilet ini.
Saat ini aku sedang berlari keluar dari rumah Kristy. Aku tidak tahu kalau Kristy punya kebiasaan buruk seperti itu.
Sudah jam sebelas dan aku harus segera pulang. Aku pulang naik taksi lagi. Sesampainya di rumah, aku segera membaringkan tubuhku di atas kasur yang empuk dan segera pergi tidur.
•~•
Keesokan harinya,
Hari ini aku pergi kuliah diantar oleh pesupir mobil rumahku, aku malas membawa mobil sendiri. Jadi, pulang kuliah nanti aku dijemput lagi oleh pesupirku itu.
Aku sudah sampai di kampus dan segera memasuki kelas tetapi, saat aku melewati taman kampus Cazilla ini, aku melihat ada Dania yang sedang duduk di taman dekat air mancur dengan lambang "C" itu sendirian. Karena bel masuk belum berbunyi, aku memutuskan untuk menghampirinya dulu sembari bertegur sapa.
"Bolehkah aku duduk di sebelahmu?" celetukku memulai pembicaraan.
"Silakan," jawabnya singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari buku gambar yang sedang dipegangnya itu.
Sepertinya Dania sedang asyik menggambar saat ini. Dia menggambar sketsa seorang pemuda yang sedang duduk sembari bermain piano. Aneh sekali, biasanya Dania melukis dengan kuasnya, tapi yang kulihat hari ini... Dia malah menggambar dengan spidolnya.
Sampai sekarangpun aku masih belum bisa move on dari kejadian di jalan raya petang itu. Kejadian aneh mengenai kuas lukis yang kuyakini bahwa itu adalah miliknya Dania yang tiba-tiba muncul ditengah jalan. Aku sudah tak mau lagi mengingat semua kejadian aneh yang terjadi padaku. Aku ingin segera melupakan semua ini, berpikir bahwa itu tidaklah nyata dan semua hanyalah sebuah mimpi ilusi belaka saja.
"Tumben kamu tidak melukis hari ini, kemana kuas lukismu itu?" Aku memberanikan diri untuk bertanya padanya.
"Ada di rumah, sengaja tidak kubawa,-" balasnya singkat.
"Agar tidak menyakiti orang lain." Lanjutnya dengan suara yang amat pelan seperti suara hati. Tapi untungnya, aku masih bisa mendengarnya dengan jelas walaupun suaranya terdengar samar-samar.
Aku merasa ucapan Dania yang terakhir tadi terdengar seperti ancaman. Aku masih belum mengerti maksud dari perkataannya barusan.
Aku memperhatikan Dania yang mulai merapikan alat menggambarnya dan memasukkannya ke dalam tas ransel miliknya.
"Aku mau masuk kelas dulu!" ijinnya sebelum ia pergi meninggalkanku.
"Ya, tentu!" jawabku. Setelah itu Dania pergi dengan langkah kaki yang cepat dan mulai masuk ke dalam kelasnya.
Kali ini Kristy benar, ada yang aneh di dalam diri Dania. Dia sangat tertutup dan tidak pandai bergaul sepertinya. Aku selalu melihatnya menyendiri tanpa adanya seorang teman. Pantas kalau seluruh orang di kampus ini menyebutnya dengan julukan si gadis es. Teman-teman di kampus seperti menjauhinya dan enggan berteman dengannya. Dania juga tidak menerima teman, maksudku adalah setiap ada seseorang yang ingin menjadi temannya, dia seperti menjauh dan tak mau bicara pada mereka. Kurasa dia punya rahasia yang tersembunyi yang harus segera aku ungkap.
![](https://img.wattpad.com/cover/151291798-288-k68242.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PianoQuarium(END)
Tajemnica / Thriller[Mystery x (minor)Horor] #1 on Girls Fantasy Series(GFS) Ada yang bilang, bahwa karma akan terus berjalan sampai ke keturunan terakhirnya. Sampai semuanya habis tak tersisa, dendam yang sungguh mengerikan. Kesalahan di masa lalu membuat seorang roh...