"Oh tuhan bagaimanakah nasibku sekarang. Bagaimana caraku agar bisa turun!!" batinku dalam hati.
Sempat terlintas di kepalaku, bahwa aku ingin melompat keluar dari mobil ini. Tapi jika aku berhasil melompat kemungkinan terbesarnya adalah aku akan mati sia-sia. Karena saat ini mobilku telah melaju dengan cepat di atas awan yang membuana.
"Aha!! Mungkin aku coba menutup mata saja dan membayangkan bahwa aku kini telah berada di jalanan normal, bukan melaju di udara seperti ini," pikirku dalam hati.
Tinnn.. Tinn... Tinnnnn..
Aku mendengar suara klakson berbunyi dari segala arah. Sudah kuputuskan bahwa aku akan mencoba untuk membuka mata walau sebenarnya aku sedikit ragu.
Dalam keraguan tersebut, akhirnya akupun membuka mata dan....
"Nona, bisakah kau melajukan mobilmu dengan cepat, lampu lalu lintas sudah berwarna hijau!!" ucap Bapak tua berkemeja merah itu dengan ekspresi kesalnya.
Aku menampilkan gigi pepsodentku sambil cengar-cengir tidak keruan.
"Maaf Pak, mungkin tadi saya sedang melamun dan tidak memperhatikan jalan makanya saya tidak tahu kalau ternyata lampu sudah hijau," ucapku dengan sedikit gugup.
Aku terpaksa berbohong karena tidak mungkin aku menceritakan yang sebenarnya pada Bapak tua itu, lagi pula dia tidak akan percaya dengan ceritaku dan yang lebih parahnya, dia bisa saja mengira bahwa aku ini gila. Sejujurnya aku masih syok saat ini, tapi ya sudahlah.
Akupun akhirnya melajukan mobilku dengan cepat karena mungkin saat ini waktuku untuk menuju Kampus tinggal sedikit.
"Andai saja aku bisa sampai lebih cepat di Kampus. Dan saat ini aku tidak terlambat mengikuti pelajaran Sejarah dari Pak Bimo. Aku berharap saat ini aku sudah duduk manis di meja kelasku dengan santai sebelum kelas dimulai," pikirku yang mungkin tidak akan pernah jadi kenyataan. Tapi ternyata.....
Tanpa kusadari saat ini aku sudah sampai di depan gerbang kampus dengan tiba-tiba, Dibukalah pintu gerbang tersebut oleh Pak satpam agar aku bisa masuk ke dalam area kampus.
"Eh, neng Kamara?? Tumben berangkat lebih awal?" sapa Pak satpam yang menjaga sekolahku, aku menatapnya dengan kerut di dahiku.
"Apa maksudnya!? Berangkat lebih awal? Bukankah ini sudah jam delapan kurang sepuluh menit, tapi kata Pak satpam..... Uhmmm.... Sepertinya ada yang tidak beres."
Tanpa babibu akupun membalas pertanyaannya dengan senyuman khasku. Pak satpam pun juga membalasnya. Akupun segera melajukan mobilku menuju parkiran.
Sesampainya di parkiran, sebelum turun dari mobil aku merogoh tasku untuk mengambil benda pipih berbentuk persegi panjang.
"Ah, ini dia!" pekikku setelah lama mencari dimana Handphoneku berada.
Akupun segera mengeluarkannya dan kuusap pula layarnya. Menampilkan foto keluarga kecilku, itu ada foto lama yang diambil saat aku masih berusia dua tahun. Aku sengaja menjadikan foto itu sebagai wallpaper di ponselku karena itu adalah satu-satunya foto kenangan yang kupunyai sampai saat ini. Setelahnya, aku melihat jam digital yang terpampang di layar tersebut.
"Oh pantas saja, saat ini jam tersebut menunjukkan pukul 07:10 padahal kelas dimulai tepat pukul delapan," gumamku.
Akupun memasukkan kembali HP itu ke dalam tas dan bersiap masuk ke kelas.
Dalam perjalanan menuju kelas, aku sibuk memikirkan tentang kejadian yang baru ku alami hari ini dan pada akhirnya, akupun mulai melamunkan banyak hal. Apa yang terjadi padaku barusan adalah sebuah hal yang di luar logika manusia. Bagaimana bisa mobilku terbang dan melaju di udara sedangkan orang-orang tidak melihatnya dan kejadian yang baru saja terjadi, mengapa tiba-tiba jam itu seperti terhenti dengan sendirinya. Ini semua terlalu rumit untuk kufikirkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
PianoQuarium(END)
Mystery / Thriller[Mystery x (minor)Horor] #1 on Girls Fantasy Series(GFS) Ada yang bilang, bahwa karma akan terus berjalan sampai ke keturunan terakhirnya. Sampai semuanya habis tak tersisa, dendam yang sungguh mengerikan. Kesalahan di masa lalu membuat seorang roh...