Klik vote dulu sebelum baca, biar gak lupa😊
Maaf kalau masih berantakanHappy Readingggggg...
•~•
Karena ini adalah akar hidup, maka dari itu aku mencoba mengecohnya dengan menyiram akar-akar itu dengan air supaya bisa diserapnya. Dengan begitu maka akar pohon yang melilit orang-orang tersebut dapat sedikit kendur dan renggang.Tapi di mana aku harus mencari sumber air tersebut?
Ini adalah hutan yang sangat luas, tapi tidak menutup kemungkinan bila ada sungai di sekitar sini. Aku akan mulai mencarinya, semoga saja ketemu.
Kulangkahkan kakiku maju terus ke depan sembari menengok kanan-kiri, siapa tahu ada orang yang bisa kumintai tolong. Aku terus berjalan tanpa arah, kupasang telingaku serapat mungkin supaya nantinya aku bisa mendengar suara gemericik air yang jauh di sana. Hingga berhasil menemukan sungai supaya aku bisa cepat mengeluarkan orang-orang itu dari akar hidup sebelum waktuku habis.
"Halloooooooo!! Ada orang kah di sini?" ujarku sembari berteriak keras supaya nanti ada orang yang mendengar, mungkin. Bahkan suaraku terdengar menggema di seluruh penjuru hutan ini, tapi nyatanya tak ada satupun orang yang membalas ucapanku. Fiks, di sini hanya ada aku seorang saja sepertinya.
Hutan yang aneh, sebenarnya ini dunia apa sih. Kenapa banyak sekali tumbuhan-tumbuhan aneh yang hidup di hutan ini. Setelah lama berjalan kakiku rasanya pegal dan akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon yang rindang. Duduk-duduk di sana sebentar mungkin bisa mengembalikan semangatku yang hampir down ini. Sinar mentari masih terasa terik ditutupi awan-awan halus yang berbentuk mirip lambang not lagu di langit sana, saat aku mendongak untuk melihatnya sejenak.
Setelah lima belas menit kemudian perutku mulai berteriak minta makan, aku sangat lapar sekali. Tapi di hutan ini apa yang bisa kumakan, pohonnya saja berbuah alat musik. Sembari berpikir akupun melanjutkan perjalananku yang sempat terhenti karena istirahat sebentar tadi. Aku terus berjalan sambil memegangi perutku yang sedikit sakit karena menahan lapar. Hingga samar-samar aku mendengar bunyi gemericik air dari kejauhan. Mataku mulai berbinar bagai menemukan secercah harapan begitu aku mengikuti kemana arah suara itu berasal.
Akhirnya aku berhasil menemukan sebuah sungai. Segera aku bergerak mendekati pinggir sungai dan duduk di sana sembari mengambil air untukku minum. Sekadar untuk melepas dahaga karena letih berjalan. Air sungai ini rasanya aneh, seperti rasa susu padahal air itu warnanya jernih. Persis seperti air pada umumnya, hanya saja rasanya manis sekali. Setelah meminum air tersebut, tubuhku serasa fresh kembali. Bahkan rasa laparku pun berangsur-angsur hilang. Sekarang tubuhku merasa lebih baik dari sebelumnya.
Setelah puas meminumnya, aku kembali dibuat bingung. Bagaimana caranya membawa air ini ke tempat pohon bernyanyi yang besar tadi. Meskipun bisa dibawa, tetap saja belum sampai di tempat, air itu pasti sudah habis jatuh menetes di tengah jalan.
"But, wait!" ucapku sembari berpikir.
"Apakah sihirku berlaku di sini?" tanyaku pada diri sendiri.
Tanpa pikir panjang aku mulai memejamkan mata dan membayangkan seandainya aku bisa punya sihir untuk bisa membawa dan memindahkan air sebanyak itu ke tempat awal untuk menyelamatkan mereka yang terjebak oleh akar hidup.
"Semoga saja berhasil!" ujarku sembari membuka mata secara perlahan.
Aku mencobanya dengan menggunakan gerakan kedua tangan yang ku ulurkan ke depan tepat menghadap air sungai ini. Aku berusaha meniru gerakan seperi peri-peri yang pernah kutonton dalam serial film di televisi yakni cara untuk mengendalikan air. Aku menggerakkan tanganku dari bawah kemudian ku angkat ke atas dan betapa terkejutnya aku. Air dari dalam sungai tersebut bergerak mengikuti instruksi dari gerakan tanganku. Itu artinya sihirku berhasil.
Aku mengangkat air itu tinggi-tinggi sesuai dengan gerakan tanganku yang semakin ke naik atas. Kemudian dari air tersebut aku membuatnya membentuk menjadi sebuah awan. Dan itu berhasil, aku terus membuat awan sebanyak mungkin untuk persediaan pertempuranku nanti dengan akar hidup.
"Keren juga hasil karya sihirku ini!" seruku memuji diri sendiri seusai berhasil membuat lima puluh butir awan besar.
DENGAN INI,
KUSEBUT KALIAN SEMUA SEBAGAI PASUKAN AWAN!Dengan mengendari sebuah kereta awan yang sengaja kubuat supaya aku tidak usah lelah berjalan untuk kembali kesana. Kereta Awan, tentu kalian ketahui bahwa tekstur awan itu lembek, lembab, bersifat dingin, dan seperti kapas. Untuk pertama kalinya pula aku bisa menyentuh awan secara langsung, meskipun itu hanyalah awan buatanku sendiri.
Ada yang mau coba menyentuh awan?
Seperti apakah rasanya?
Silahkan PC saya, nanti saya buatkan!😅
Yang jelas rasanya tuh empuk-empuk geli gitu😂Aku mulai melajukan kereta awanku dengan sihir sembari menggiring pasukan awan-awan ini untuk bergerak mengikutiku di belakang layaknya seorang pemimpin. Ya, memang akulah sang pemimpin pasukan dari awan-awan ini.
AKAR HIDUP,
I'M COMING!!
KAMI SIAP BERTEMPUR!•~•
Kini aku sudah sampai diposisi pertempuran untuk menyelamatkan orang-orang tersebut yang sama sekali tidak kukenali.
Aku mulai melancarkan serangan pertama pada akar hidup bagian depan. Segera kutembakkan awan-awan hitam ini pada akar-akar tersebut secara bertubi-tubi. Dan, kelihatannya akar hidup tersebut mulai bergerak-gerak guna menyerap air-air hujan yang jatuh dari pasukan awanku. Setelah berhasil melumpuhkan bagian depan akar karena akar-akar hidup itu sedang sibuk menyerap air-air hujan sebanyak mungkin, kembali kulancarkan serang kedua dibagian tengah.
Serangan kedua ini hampir sama seperti serangan pertama. Hanya saja pasukan awan jumlahnya ditambah menjadi lima belas butir awan untuk serangan kedua dan untuk serangan pertama tadi hanya menggunakan sepuluh butir saja. Kini sisa pasukan awanku yang tersedia adalah berjumlah dua puluh lima butir awan, nantinya akan digunakan pada serangan ketiga yakni pada puncaknya saat aku akan membebaskan orang-orang tersebut dari jeratan akar itu. Tepat pada pertempuran terakhir nanti semoga saja persediaan awan-awanku masih cukup digunakan untuk melawan serta mengecoh akar hidup yang terkuat itu.
SEMOGA JUGA WAKTUKU CUKUP UNTUK MENYELAMATKAN MEREKA SEMUA DARI JERATAN AKAR HIDUP.
SEHINGGA MAMPU MEMBAWA ROH-ROH MEREKA KELUAR DARI HUTAN MUSIK, DIMANA INI ADALAH DUNIA HALUSINASI CIPTAANNYA ALVIN.DAN, SEMOGA SAJA AKU MASIH PUNYA KESEMPATAN UNTUK BISA TETAP HIDUP KEMBALI DI DUNIAKU YANG SEKARANG!
•~•
B E R S A M B U N G..
Terima kasih untuk yang sudah berkenan membaca cerita ini dan mengklik vote.
Terus dukung cerita PIANOQUARIUM ini sampai tamat ya?
See You Next Part💕💕
30 Desember 2018
FellaRestu📝
KAMU SEDANG MEMBACA
PianoQuarium(END)
Mistério / Suspense[Mystery x (minor)Horor] #1 on Girls Fantasy Series(GFS) Ada yang bilang, bahwa karma akan terus berjalan sampai ke keturunan terakhirnya. Sampai semuanya habis tak tersisa, dendam yang sungguh mengerikan. Kesalahan di masa lalu membuat seorang roh...