Tama POV
"Tama buruan bangun, entar kamu telat loh? Katanya mau ngajar ekskul piano di kampus Cazilla!!" omel mama padaku.
"Bentaran mah, masih ngantuk juga!" balasku yang masih enak-enakan tidur sambil membetulkan kembali selimut yang tadi diacak-acak oleh mama.
"Cepetan sana mandi udah mau jam satu siang loh?" ucapnya lagi.
"Whatt? Kenapa mama nggak bilang dari tadi sih??" Aku yang terkejut refleks melompat dari ranjang dan segera masuk kamar mandi.
"Kelakuan kamu ini selalu begitu, nggak ada perubahan. Gimana kalo kamu nikah nanti!! Bisa kacau nih?" ucap mama yang sepertinya masih berada di dalam kamarku, aku bisa mendengarnya dari dalam kamar mandi ini.
"Nikah mah urusan nanti!" sahutku dari dalam kamar mandi.
"Ya udah cepetan gih. Nih, mama udah siapin baju, mama taruh di tempat tidur ya?"
Tak lama kemudian aku mendengar suara pintu kamar ditutup, aku rasa mama sudah pergi.
Setelah selesai mandi, aku bersiap-siap memakai baju. Tak lupa pula kusemprotkan minyak wangi ke seluruh badanku. Aku segera meraih kunci mobil di meja dekat tempat tidur dan memasukkan ponsel ke saku celana.
Dengan tergesa-gesa aku menuruni tangga.
"Mah, Tama langsung berangkat yah!!" pamitku pada mama yang sedang menonton TV di ruang tengah.
"Iya, ati-ati! Jangan ngebut loh," jawabnya.
"Oke!!" sahutku sembari keluar dari rumah.
Aku segera melajukan mobilku menuju Cazilla Academy.
Gue, Tama Fajar Alfansyah. Umur gue 22 tahun, kuliah di Cazilla Academy jurusan sastra Jerman. Kuliah semester 3. Hari ini gue disuruh ngajar ekskul piano khusus anak semester 1. Mentang-mentang gue jago main Piano, seenak jidatnya aja tuh pak Kepsek nyuruh gue jadi mentor di kelas musik.
Sesampainya di kampus, aku segera berlari menuju ruang musik. Sambil melirik jam tanganku yang sudah menunjukkan tepat pukul 13:00. Kuharap aku tidak terlambat.
Saat ini aku sudah sampai di depan ruangan tersebut, aku segera masuk ke dalam dan ternyata ruang musik ini sudah ramai. Hanya aku saja yang terlambat, tapi tak masalah. Aku kan guru sekaligus mentor baru mereka, So.. Gak bakal ada yang berani marahin gue karena gue telat datang. Aku sedang berdiri tegak dihadapan mereka semua saat ini. Aku memberi senyum sedikit sebelum berbicara.
"Hai semua, Kakak adalah mentor baru di sini. Kakak ditugasin buat ngajar kelas piano. Dan untuk permainan alat musik yang lain, mentornya tetep kok! Hanya kelas Piano aja yang ganti mentor. So, salam kenal semuanya," kataku sembari memulai pembicaraan.
"Hai kakak gantengs? Namanya siapa?" tanya seorang cewek yang duduk tepat di depanku.
"Ohh, Nama saya Tama, kuliah di sini juga. Udah semester 3," jawabku.
"Kakak kuliah di sini? Kok Risa nggak pernah tau ya, kalo punya kakak kelas keren kayak kak Tama ini," kata cewek yang duduk di pojok kanan. Yang ku ketahui bernama Risa.
"Huuuuuuuuuuuh!!" teriak riuh dari semua mahasiswa di ruang musik ini.
Akupun langsung tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Gila, yang bener aja. Baru masuk kelas udah digodain sama adkel yang centil-centil ini. Ih, nggak banget.
"DIEM SEMUANYA!!" teriak seorang cewek yang duduk di bangku belakang.
"DARITADI NGOMONG MULU!! Kapan nih mulainya??" ucapnya ketus sembari menatapku.

KAMU SEDANG MEMBACA
PianoQuarium(END)
Mistério / Suspense[Mystery x (minor)Horor] #1 on Girls Fantasy Series(GFS) Ada yang bilang, bahwa karma akan terus berjalan sampai ke keturunan terakhirnya. Sampai semuanya habis tak tersisa, dendam yang sungguh mengerikan. Kesalahan di masa lalu membuat seorang roh...