Kim Yeri tak sengaja menumpahkan segelas kopi di kemeja pelanggannya. Bosnya marah dan mengancam untuk memecatnya bila Yeri tidak mengganti rugi kemeja milik pelanggan yang menuntut kafe mereka agar segera ditutup.
Yeri menjual anaknya, Kim Sohyun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi? Apa yang membuatmu berubah pikiran?"
Aku menatap Chanyeol yang kini tengah menampilkan wajah kusutnya. Ia mengendikkan bahunya yang tegap, menatap kosong ke arah depannya.
"Baekhyun membawa wanita ke apartemen-ku."
Mataku membelalak mendengar jawaban Chanyeol. "Wanita? Sejak kapan..."
"Entahlah. Mereka terlihat akrab sekali."
Aku hanya mengangguk-anggukkan kepalaku. Tak habis pikir dengan Baekhyun yang membawa seorang wanita ke apartemen Chanyeol. Oh, ayolah. Siapa yang percaya dengan sosok Baekhyun yang dulunya seorang pria anti wanita, sekarang justru membawa seorang wanita ke apartemen-nya? Ah, tidak. Maksudku apartemen Chanyeol.
"Dia membawa wanita dari Paris?" tanyaku.
Chanyeol terlihat berpikir, kemudian menggelengkan kepalanya. "Kurasa wanita asli Korea. Tampangnya murahan sekali," komentar Chanyeol.
Astaga, Chanyeol kasar sekali. Aku menahan tawa yang sebenarnya bisa meledak jika aku tak mengontrolnya. Tapi, kurasa tawa bukan hal yang ingin didengar Chanyeol saat ini.
"Baiklah, sudah cukup membicarakan Baekhyun dan wanitanya. Jadi, kau mau menginap?"
"Iy---"
"Tidak."
Sebuah suara membuatku menghembuskan napas kesal. Lihatlah, seseorang yang tak diundang tiba-tiba bergabung dalam obrolan dengan ucapan yang kasar. Aku bahkan tak tahu Jungkook suka menyela pembicaraan orang. Secara, pria itu terlihat bijak setiap ingin ia mengenakan jas kerjanya. Tentu saja orang sepertinya mempunyai etika yang baik, bukan?
"Aku tak bertanya padamu, Tuan." dengusku menatapnya malas. Sedangkan Jungkook tanpa rasa bersalahnya duduk di sampingku. Ia merebut secangkir tehku, kemudian meminumnya tanpa izin.
Aku hanya bisa pasrah melihat tingkahnya yang berbeda saat ini. Jungkook bukan tipe pria yang akan suka bila orang lain mengganggu apa yang ingin dia lakukan. Jadi sebaiknya aku diam jika tidak ingin diusir dari rumahnya.
"Jadi Chan?"
Chanyeol terdiam. Aku jadi merasa tidak nyaman sekarang. Mungkin Chanyeol merasa canggung dengan kedatangan Jungkook dalam pembicaraan antar sahabat lama ini. Tanpa banyak bicara, aku menarik tangan Chanyeol, mengajaknya untuk melanjutkan obrolan kami di taman belakang.
"Ayo."
Pria itu tak protes ketika tanganku meraih tangannya. Aku bahkan bisa melihat senyum kecil terulas di wajahnya.
"Melangkah satu kali lagi, aku akan melemparmu ke ranjangku."
Langkahku sontak terhenti, begitu juga Chanyeol yang ada di belakangku. Aku berbalik, menemukan Jungkook yang kini menatapku tajam. Ia mendekatiku, dan entah kenapa membuat jantungku berdetak cepat. Tidak, Sohyun. Jungkook pasti bercanda tentang ranjang tadi.
